10
Menurut Cheng dan Chan 2008 job insecurity adalah keprihatinan mengenai kelanjutan pekerjaan di masa depan. Hal serupa
disampaikan oleh De Witte et al. 2012 yang menggambarkan job insecurity
sebagai ketidakpastian mengenai pekerjaan di masa depan, apakah individu dapat terus bekerja atau akan kehilangan
pekerjaannya. Sverke et al. 2006 mengemukakan bahwa job insecurity
didasarkan pada persepsi individu dan interpretasi mereka terhadap lingkungan kerjanya sehingga setiap individu dapat
merasakan job insecurity yang berbeda-beda walaupun berada dalam situasi kerja yang sama. Mengacu pada pemahaman tersebut, job
insecurity merupakan persepsi subjektif karena berdasarkan
pengalaman dan
interpretasi individu
terhadap situasi
di lingkungannya.
Berdasarkan beberapa
pengertian tersebut,
peneliti menyimpulkan bahwa job insecurity merupakan persepsi subjektif
individu yang merasa tidak berdaya dalam menghadapi situasi yang mengancam
kelanjutan pekerjaan
atau aspek
penting dari
pekerjaannya.
2. Dimensi Job Insecurity
Terdapat dua konsep mengenai pengertian job insecurity, yaitu konsep global dan konsep multi-dimensional. Konsep global
menggambarkan job insecurity sebagai keseluruhan kekhawatiran individu terhadap kelanjutan atau kelangsungan pekerjaannya.
11
Sementara konsep multi-dimensional menekankan bahwa job insecurity
disebabkan oleh ancaman kehilangan pekerjaan, keinginan untuk dapat terus melanjutkan pekerjaan, resiko kehilangan fitur
pekerjaan yang dianggap penting dan ketidakberdayaan untuk bertindak mengubah situasi Keim et al., 2014.
Greenhalgh dan Rosenblatt 2010 memahami job insecurity dalam konsep multi-dimensional yang mengidentifikasi ancaman
terhadap pekerjaan baik secara umum maupun terhadap fitur-fitur pekerjaannya, serta ketidakberdayaan untuk melawan ancaman
tersebut. Mereka menilai bahwa konsep global kurang tepat untuk digunakan karena subjek yang berbeda akan memilih respon yang
sama walaupun merujuk pada aspek yang berbeda Greenhalgh Rosenblatt, 1984. Berdasarkan pemahaman tersebut, job insecurity
tidak hanya merasakan ancaman kehilangan pekerjaan saja namun melibatkan gagasan mengenai kehilangan fitur pekerjaan yang penting,
seperti gaji, status, dan promosi jabatan Dhacapalli Parumasur, 2012.
Greenhalgh dan Rosenblatt 2010 menyebutkan dimensi job insecurity
, yaitu: a. Desired continuity atau keinginan untuk terus bekerja.
Keinginan karyawan untuk dapat terus bekerja dan menginginkan posisi yang tetap di perusahaan.
12
b. Threat atau ancaman. Karyawan merasa bahwa situasi tertentu berpotensi untuk
menganggu kelanjutan pekerjaan mereka sehingga menimbulkan ketidakamanan kerja walaupun ancaman tersebut belum tentu
terjadi atau hanya sekedar rumor. c. Job features at risk atau ancaman terhadap fitur pekerjaan.
Karyawan merasa khawatir mengenai perubahan di perusahaan yang mengakibatkan mereka kehilangan fitur pekerjaan yang
dianggap penting. d. Powerlessness atau perasaan tidak berdaya.
Karyawan yang merasa pekerjaannya terancam namun tidak mampu melakukan strategi untuk melawan ancaman tersebut.
Akibatnya karyawan merasa rentan terhadap situasi yang mengancam.
Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti menggunakan konsep multi-dimensional
dan dimensi job insecurity yang dikemukakan oleh Greenhalgh dan Rosenblatt sebagai acuan untuk memahami job
insecurity .
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Job Insecurity