Karyawan Tetap Outsourcing atau Alih Daya

17

B. Karyawan Tetap dan Karyawan Outsourcing

Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan nomor 13 tahun 2003 pasal 56, perjanjian kerja dibagi menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu PKWTT dan perjanjian kerja waktu tertentu PKWT. PKWTT adalah perjanjian yang tidak memiliki batas waktu bekerja yang merupakan perjanjian kerja antara perusahaan dan karyawan tetap. Sementara PKWT adalah perjanjian yang memiliki jangka waktu atau berakhir apabila suatu pekerjaan tertentu telah selesai yang umumnya terjalin antara perusahaan dengan karyawan berstatus temporer, salah satunya adalah outsourcing atau alih daya.

1. Karyawan Tetap

Karyawan tetap umumnya mendapat perlindungan sehingga mereka tidak dapat di-PHK tanpa izin sebelumnya Bhandari Heshmati, 2006. Karyawan tetap sebagaimana tertulis dalam Undang- Undang Ketenagakerjaan nomor 13 tahun 2003 memiliki Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu PKWTT, yaitu perjanjian kerja antara pekerjaburuh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap. Selain itu, karyawan tetap memiliki ketentuan sebagai berikut: a Adanya masa percobaan kerja paling lama 3 bulan. b Tidak memiliki jangka waktu kerja yang terbatas. 18 c Apabila terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon, uang penghargaan kerja, dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima.

2. Outsourcing atau Alih Daya

Outsourcing atau alih daya merupakan pendekatan manajemen yang memberikan wewenang pada sebuah agen luar pihak ketiga untuk bertanggung jawab terhadap proses atau jasa yang sebelumnya dilakukan oleh perusahaan Wahyuni, Idrus, Zain Rahayu, 2011. Brown dan Wilson dalam Davis-Blake Broschak, 2009 mendefinisikan outsourcing sebagai tindakan memperoleh barang atau jasa dari individu atau organisasi diluar perusahaan. Penggunaan outsourcing berkembang mengikuti kebutuhan perusahaan untuk menjalin hubungan kerja yang fleksibel, yaitu mudah untuk melakukan perekrutan dan mudah melakukan PHK pada karyawan. Pada umumnya, perjanjian kerja outsourcing menggunakan perjanjian kerja waktu tertentu PKWT, yaitu suatu perjanjian kerja antara pekerjaburuh dan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu yang diatur dalam Kep. 100MenVI2004 Budiartha, 2016. Aturan penggunaan jasa outsourcing ditetapkan dalam Undang- Undang Ketenagakerjaan nomor 13 tahun 2003 pasal 64, 65, dan 66 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik 19 Indonesia No. Kep.100MenIV2004 tahun 2004. Ketentuan kerja karyawan outsourcing, antara lain: a Perjanjian kerja didasarkan pada jangka waktu tertentu; atau selesainya suatu pekerjaan tertentu, yaitu: - Pekerjaan yang sekali selesai atau bersifat sementara. - Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 tahun. - Pekerjaan yang bersifat musiman. - Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan. b Perjanjian kerja tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap. c Perjanjian kerja berlangsung paling lama 2 tahun dan hanya dapat diperpanjang 1 kali untuk waktu paling lama 1 tahun. d Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum jangka waktu yang ditetapkan atau adanya pelanggaran yang dilakukan salah satu pihak, maka pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan unuk membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar upah pekerja sampai batas waktu berakhirnya kontrak.

C. Perusahaan PT. Vale Indonesia, Tbk