Status Sosial Ekonomi Orang Tua

15 penjualan barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil undian, dan penagihan piutang. Berdasarkan keterangan di atas, maka pendapatan atau penghasilan riil orang tua adalah penghasilan yang diperoleh dalam waktu tertentu tiap bulan yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan dalam keluarga. Dalam penelitian ini tingkat pendapatan orang tua didasarkan pada Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No.150KEP2006 tentang Penetapan Upah Minimum Propinsi Daerah Istimewa Yogyaharta Tahun 2007 dinyatakan bahwa : Upah Minimum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007 adalah sebesar Rp 500.000,00 lima ratus ribu rupiah per bulan. b. Tingkat Pendidikan Orang Tua Tingkat pendidikan seseorang dapat dilihat dari jenjang pendidikan yang pernah dialaminya atau lamanya pendidikan. Tingkat pendidikan orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua. Pendidikan formal adalah pendidikan yang dilakukan secara terorganisasi dan mempunyai tingkatan-tingkatan tertentu KBBI, 1996:353. Sementara Tanlain 1992:43 mengatakan pendidikan formal ialah pendidikan yang diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat, dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi. Dari pengertian di atas, maka dapat 16 disimpulkan tingkat pendidikan orang tua adalah pendidikan formal terakhir yang pernah dialami orang tua yaitu mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi. c. Jenis Pekerjaan Orang Tua Berdasarkan tingkat pendapatan, jenis pendapatan dapat digolongkan menjadi sembilan golongan Spillane, 1982:14, yaitu : 1 Golongan A terdiri dari: mandor, pedagang, pegawai kantor, pegawai sipil, ABRI, pemilik perusahaantokopabrikperikanan, pemilik tanah, peternakan, tuan tanah. 2 Golongan B terdiri dari: buruh nelayan, petani kecil, penebang kayu 3 Golongan C terdiri dari: ABRI Tamtama s.d Bintara, Guru SD, kepala bagian, kepala kantor pos cabang, manager perusahaan kecil, pamong praja pegawai badan hukum, pegawai negeri golongan I a s.d I d, suprvisorpengawas. 4 Golongan D terdiri dari: meninggal dunia, pensiunan, tak mempunyai pekerjaan tetap. 5 Golongan E terdiri dari: Guru SMP s.d SMA, juru rawat, pekerja sosial, kepala sekolah, kontraktor kecil, pegawai negeri golongan II a s.d II d, perwira ABRI Letnan II, Letnan I dan Kapten, wartawan. 6 Golongan F terdiri dari: buruh tidak tetap, petani penyewa, tukangpenarik becak. 17 7 Golongan G terdiri dari: ahli hukum, ahli ilmu tanahahli ukur tanah, apoteker, arsitek, dokter, dosenguru besar, gubernur, insinyur, kepala kantor pos pusat, kontraktor besar, manager perusahaan, menteri, pegawai negeri golongan III ke atas, pengarang, peneliti, penerbang, perwira ABRI Mayor s.d Jendral, walikotabupati. 8 Golongan H terdiri dari: pembantu, pedagang keliling, tukang cuci. 9 Golongan I terdiri dari: artisseniman, buruh tetap, montir, pandai besiemasperas, penjahit, penjaga, supir buscolt, tukang kayu, tukang listrik, tukang mesin.

D. Status Sekolah

Menurut Keputusan-keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 1993 pasal 1 ayat 4, 5, dan 6 yaitu : a. SMU negeri adalah SMU yang diselenggarakan oleh pemerintah. b. SMU swasta adalah SMU yang diselenggarakan oleh masyarakat. c. Madrasah Aliyah adalah SMU yang berciri khas agama Islam yang diselenggarakan oleh Departemen Agama. Untuk menilai kelayakan suatu sekolah perlu diadakan akreditasi sekolah. Menurut Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 11 Tahun 2003 menyatakan akreditasi sekolah adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan suatu sekolah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan kelayakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

E. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh kecerdasan emosinal terhadap prestasi belajar ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua Prestasi belajar merupakan kemampuan siswa untuk mengetahui pengetahuan atau keterampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran, yang lazimnya diperoleh dari nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. KBBI dalam BPK Penabur.or.idjurnal02082-100.pdf. Suryabrata 1984:324 mengatakan bahwa kemajuan atau hasil belajar murid-murid tercantum pada rapor yaitu yang memuat tentang kelakuan, kerajinan, dan kepandaian murid. Ada banyak faktor yang berhubungan dengan tinggirendahnya prestasi belajar. Salah satu faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar adalah kecerdasan emosional. Menurut Salovey dan Mayer Goleman, 1999:513, kecerdasan emosi adalah kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri untuk memandu pikiran dan tindakan. Orang dengan keterampilan emosional yang berkembang baik berarti memungkinkan besar ia akan bahagia dan berhasil dalam kehidupan, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka http:secapramana.tripod.com. Dengan demikian semakin tinggi kecerdasan emosional, maka prestasi belajar akan semakin tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian Wulan Arum 2005 dan Romanus Mudjijana http:www1.bpk penabur.or.idjurnal02082-100.pdf. yang menemukan bahwa ada pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 Derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar diduga berbeda pada siswa yang berasal dari orang tua dengan pendapatan yang berbeda. Tingkat pendapatan orang tua berkaitan dengan kemampuan orang tua dalam membiayai sekolah dan menyediakan fasilitas pendidikan yang diperlukan anak. Dengan dipenuhinya fasilitas dan perhatian dalam belajernya maka anak akan mendapatkan rangsangan mental bagi perkembangan kecerdasan emosionalnya. Jadi tidak mengherankan jika siswa dari keluarga dengan tingkat pendapatan orang tua lebih tinggi pada umumnya prestasinya lebih tinggi dibanding dengan siswa dengan tingkat pendapatan orang tuanya lebih rendah. Pendapatan dalam jumlah besar akan memudahkan orang tua untuk memenuhi kebutuhan keluarga termasuk membiayai pendidikan anak-anaknya. Sebaliknya pendapatan yang jumlahnya kecil akan mengakibatkan keluarga hidup berkekurangan, sehingga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarga termasuk membiayai pendidikan yang semakin mahal. Dengan pendapatan orang tua cukup akan membuat anak merasa senang untuk belajar, karena segala kebutuhan belajarnya selalu tercukupi. Hal ini akan berdampak pada kondisi emosi anak yang stabil, berpikir secara baik, sehingga akan mampu untuk belajar secara baik dan meningkatkan prestasinya juga. Sebaliknya pada orang tua yang memiliki pendapatan yang rendah akan merasa kesulitan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup keluarga, terlebih untuk memenuhi fasilitas belajar anak. Sehingga anak mendapatkan hambatan dalam belajarnya yang akan berpengaruh pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 2 15

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Gir

0 1 13

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Gir

0 0 13

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa kelas XII SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Yogyakarta.

0 0 262

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa-siswa kelas XII SMA negeri dan swasta di kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 254

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa-siswi kelas XII SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 7 286

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa-siswi kelas XII SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 284

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa-siswa kelas XII SMA negeri dan swasta di kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 252

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa kelas XII SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 260

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa-siswa kelas XII SMA negeri dan swasta di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 210