81
emosional dengan variabel jenis pekerjaan ibu adalah – 0,041 dan nilai signifikansi koefisien regresi
3
β sebesar 050
, 054
, =
= α
ρ .
Dengan demikian jenis pekerjaan orang tua siswa tidak menentukan pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajarnya.
4. Tidak ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sekolah. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan
statistik koefisien regresi
3
β dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel status sekolah adalah – 0,049 dan nilai
signifikansi koefisien regresi
3
β sebesar 050
, 176
, =
= α
ρ .
Dengan demikian status sekolah tidak menentukan pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajarnya.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode kusioner. Jumlah
pernyataan untuk mengukur variabel kecerdasan emosional sebanyak 30 pernyataan. Masing-masing pertanyaan terdiri dari 4 empat
pilihan jawaban SS, S, TS, dan STS. Mengingat masing-masing pilihan jawaban tidak terjabarkan dalam suatu uraian secara rinci, ada
kemungkinan bahwa para siswa memiliki interpretasi yang berbeda- beda. Hal ini kemungkinan akan berdampak pada hasil penelitian yang
kurang memberikan cerminan pada kondisi yang sesungguhnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2. Penulis tidak mampu melacak kejujuran dari responden dalam
memberikan jawaban kuesioner yang diberikan. Dampaknya pada hasil penelitian yang kurang akurat.
B. Saran-saran
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari status sosial
ekonomi orang tua dan status sekolah pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar adalah tidak signifikan, hanya tingkat
pendapatan ibu saja yang signifikan. Meskipun demikian penulis menyarankan bahwa siswa perlu meningkatkan kecerdasan emosional,
karena kecerdasan emosional sangat berperan dalam kehidupan sehari- hari siswa yang tidak hanya dibutuhkan dalam hal pendidikan saja
tetapi juga untuk kelangsungan hidup yang bersifat pribadi maupun sosial. Peningkatan kecerdasan emosional dapat dilakukan dengan cara
melatih diri dengan dapat mengontrol diri disetiap keadaan dan dapat terbuka untuk mendengar orang lain untuk dapat memperbaiki diri
siswa. 2.
Penelitian tentang barbagai faktor yang berhubungan dengan pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar belum banyak
dilakukan. Penelitian ini dikembangkan sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini sehingga perlu memasukkan
berbagai aspek lain. Aspek tersebut antara lain, prasyarat penguasaan materi, keterampilan belajar, sarana belajar, kondisi diri pribadi, dan
83
lingkungan belajar hal ini sejalan dengan pendapat Prayitno Nasution, 2001:40, kesuksesan belajar siswa lebih banyak ditentukan oleh
PTSDL sebuah singkatan dari prasyarat penguasaan materi, keterampilan belajar, sarana belajar, kondisi diri pribadi, dan
lingkungan belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI