33 pretest
tersebut  berada  pada  level  yang  sama  atau  kedua  kelompok  tersebut memiliki titik pijak yang sama.
4.1.1.2. Perbedaan Skor Pretest ke Posttest
Langkah  kedua  yang  dilakukan  adalah  perbedaan  skor  pretest  ke  posttest pada  masing-masing  kelompok.  Hal  tersebut  dilakukan  untuk  mengetahui  ada
tidaknya  peningkatan  skor  yang  signifikan  antara  skor  pretest  ke  posttest  pada kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen.  Pada  uji  normalitas  sebelumnya,
data  pretest  dan  posttest  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen  memiliki harga  Sig.  2-tailed    0,05  maka  data  tersebut  dikategorikan  tidak  normal
sehingga  analisis  statistik  yang  digunakan  adalah  statistik  Two-Related  Samples Tests
dalam  hal  ini  Wilcoxon.  Analisis  data  menggunakan  hipotesis  statistik sebagai berikut:
H
null
:  Tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  pretest  dan skor  posttest,  dengan  kata  lain  tidak  ada  kenaikan  yang
signifikan yang terjadi antara skor pretest ke skor posttest. H
i
:  Ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  pretest  dan  skor posttest
,  dengan  kata  lain  ada  kenaikan  yang  signifikan  yang terjadi antara skor pretest ke skor posttest.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut: jika  harga  Sig.  2-tailed    0,05  maka  H
null
ditolak  dan  H
i
diterima,  artinya  ada perbedaan  yang  signifikan  pada  skor  pretest  ke  posttest  atau  dengan  kata  lain
terjadi peningkatan  yang  signifikan pada skor  pretest ke  posttest. Jika  harga  Sig. 2-tailed
0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak, artinya tidak  ada perbedaan yang  signifikan  pada  skor  pretest  ke  posttest  atau  dengan  kata  lain  tidak  terjadi
peningkatan  yang  signifikan  pada  skor  pretest  ke  posttest.  Hasil  uji  perbedaan skor  pretest  ke  posttest  kemampuan  mengevaluasi  dapat  dilihat  pada  tabel  di
bawah  ini  Hasil  perhitungan  uji  perbedaan  skor  pretest  ke  posttest  dapat  dilihat pada lampiran 10.c:
34 Tabel 10. Perbedaan skor pretest ke posttest kemampuan mengevaluasi
No Kelompok
Rerata tes Peningkatan
Harga Sig.2-tailed
Keterangan Pretest
Posttest
1 Kontrol
1,58 1,60
1,27 ,299
Tidak berbeda 2
Eksperimen 1,62
1,64 1,23
,963 Tidak berbeda
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa siswa pada kelompok kontrol mencapai  skor  yang  lebih  tinggi  yaitu  dengan  nilai  Mdn  =  1,5;  Sig.  2-tailed  =
0,299;  p    0,05;  Z  =  -1,038  dibandingkan  kelompok  eksperimen  yang menggunakan metode inkuiri dengan nilai Mdn = 1,5; Sig. 2-tailed = 0,963; p
0,05; Z = -0,46. Dari  tabel  di  atas,  dapat  dilihat  harga  Sig.  2-tailed  kelompok  kontrol
adalah  0,299  atau    0,05,  maka  H
null
diterima  dan  H
i
ditolak,  artinya  tidak  ada perbedaan  yang  signifikan  pada  skor  pretest  ke  skor  posttest  pada  kelompok
kontrol atau dengan kata lain tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada skor pretest
ke  skor  posttest  kemampuan  mengevaluasi  pada  kelompok  kontrol. Sedangkan harga Sig. 2-tailed untuk kelompok eksperimen adalah 0,963 atau
0,05,  maka  H
null
diterima  dan  H
i
ditolak,  artinya  tidak  ada  perbedaan  yang signifikan  pada  skor  pretest  ke  skor  posttest  pada  kelompok  eksperimen  atau
dengan  kata  lain  tidak  terjadi  peningkatan  yang  signifikan  pada  skor  pretest  ke skor posttest kemampuan mengevaluasi pada kelompok eksperimen.
4.1.1.3. Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Mengevaluasi