43 Hasil perhitungan uji perbedaan skor pretest ke posttest dapat dilihat pada
lampiran 11.c.
Tabel 16. Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mencipta
No Kelompok
Rerata tes peningkatan
Harga Sig. 2-
tailed Keterangan
Pretest Posttest
1 Kontrol
1,55 1,90
22,58 ,088
Tidak berbeda 2
Eksperimen 2,02
3,18 57,43
,001 Ada perbedaan
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa siswa pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri mencapai skor yang lebih tinggi
yaitu dengan nilai Mdn = 2,5; Sig. 2-tailed = 0,001; p 0,05; Z = -3,218 dibandingkan kelompok kontrol yang menggunakan metode ceramah dengan nilai
Mdn = 1,5; Sig. 2-tailed = 0,088; p 0,05; Z = -1,708.
Dari tabel di atas, dapat dilihat harga Sig. 2-tailed kelompok kontrol adalah 0,088 atau 0,05, maka H
null
diterima dan H
i
ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan pada skor pretest ke skor posttest pada kelompok
kontrol atau dengan kata lain tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada skor pretest
ke skor posttest kemampuan mencipta pada kelompok kontrol. Sedangkan harga Sig. 2-tailed untuk kelompok eksperimen adalah 0,001 atau 0,05, maka
H
null
ditolak dan H
i
diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan pada skor pretest
ke skor posttest pada kelompok eksperimen atau dengan kata lain terjadi peningkatan yang signifikan pada skor pretest ke skor posttest kemampuan
mencipta pada kelompok eksperimen.
4.1.2.3. Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Mencipta
Langkah ketiga yang dilakukan adalah uji perbedaan selisih skor pretest dan posttest kemampuan mencipta. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh penggunaan metode inkuiri tehadap kemampuan mencipta. Pada uji normalitas selisih skor pretest dan posttest kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen menunjukkan harga Sig. 2-tailed yaitu 0,213 atau 0,05 maka data tersebut dikategorikan normal sehingga analisis statistik yang
44 digunakan adalah statistik parametrik Independent-Samples T-Test. Analisis data
menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut: H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan pada selisih skor pretest dan posttest
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen H
i
: Ada perbedaan yang signifikan pada selisih skor pretest dan posttest
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai
berikut: jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan pada selisih skor pretest dan skor posttest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta.
Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan pada selisih skor pretest dan skor posttest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
mencipta . Hasil uji perbedaan selisih skor pretest dan skor posttest kemampuan
mencipta kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel di
bawah ini Hasil perhitungan uji perbedaan selisih skor pretest ke posttest dapat dilihat pada lampiran 11.d.
Tabel 17. Perbedaan selisih skor pretest dan skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen kemampuan mencipta
Selisih skor pretest dan posttest Harga
Sig. 2-tailed Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ,016
Ada perbedaan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat homogenitas varian pada data yang diolah, yaitu ditunjukkan harga Sig. 2-tailed pada
Levene’s Test = 0,078 atau 0,05. Suatu data dikatakan memiliki homogenitas varian apabila
memiliki Sig. 2-tailed harga Levene’s Test 0,05. Data yang diperoleh memiliki
homogenitas varian, sehingga nilai Sig. 2-tailed yang digunakan adalah 0,016. Dari tabel di atas, dapat dilihat harga Sig. 2-tailed adalah 0,016 atau
0,05, maka H
null
ditolak dan H
i
diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan
45 pada skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen atau dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta.
Dari hasil analisis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian menerima hipotesis penelitian, artinya bahwa penggunaan metode inkuiri
berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta. Diagram berikut akan memperlihatkan selisih skor pretest dan posttest
pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
Gambar 6. Diagram Selisih Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Mencipta
4.1.2.4. Uji Besar Pengaruh terhadap Kemampuan Mencipta