Dalam bukunya Ilmu Komunikasi, Ruswandi mengutip beberapa pengertian persepsi dari beberapa pakar, antara lain menurut Sciffman dan
Kanuk yang mendefinisikan persepsi sebagai sebuah proses dimana individu menseleksi, mengorganisasikan dan mengintepretasikan stimuli
ke dalama sebuah pengertian atau pelabelan yang ditampilkan dalam sebuah gambar dari sebuah dunia. “process by which an individual selects,
organizes, and interprets stimuli into a meaningful and coherent picture of the world”
1999:162 Dari pengertian – pengertian persepsi di atas diketahui bahwa
persepsi merupakan inti komunikasi, sebab apabila persepsi tidak akurat maka tidak mungkin akan terjadi komunikasi. Persepsilah yang
menentukan seseorang untuk memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan lain.
2.1.2 Proses Persepsi
Seperti dikatakan Mulyana bahwa inti dari komunikasi adalah persepsi, sedangkan inti dari persepsi adalah interpretasi atau penafsiran.
Proses terjadinya persepsi ini adalah suatu objek yang menimbulkan stimuli atau rangsangan, dan stimuli mengenai alat indera atau reseptor Mulyana :
167-170. Proses persepsi terbagi menjadi tiga aspek, antara lain : sensasi, organisasi, dan interpretasi dari rangsangan.
1. Sensasi
Sensasi merujuk kepada objek atau peristiwa yang ada di lingkungan kita dengan satu atau lebih pesan yang dikirimkan ke otak kita melalui lima,
indera kita, antara lain : a.
Mata sebagai indera penglihatan menyampaikan pesan non verbal ke otak untuk diinterpretasikan. Otak menerima kira – kira dua per tiga
pesan melalui rangsangan visual, sehingga dapat dikatakan penglihatan sebagai indera yang penting.
b. Telinga sebagai indera pendengar juga menyampaikan pesan non
verbal ke otak untuk ditafsirkan dan suara ini dapat diterima dari semua arah. Hidung, kulit dan lidah sebagai indera pencium, peraba,
dan pengecap juga memiliki peran yang penting dalam persepsi dan komunikasi.
2. Organisasi
Organisasi merujuk pada melakukan kategorisasi dari rangsangan yang telah dipilih atau diterima. Melalui faktor – faktor yang mempengaruhi
persepsi tersebut individu mengorganisasikan rangsangan yang diterima. 3.
Interpretasi Penafsiran pesan yang diperoleh melalui salah satu atau lebih indera
seseorang merupakan tahap terpenting dalam proses persepsi. Namun tidak semua pesan atau rangsangan yang ditangkap oleh indera akan
diinterpretasikan semuanya oleh orang tersebut, karena berbagai alasan antara lain : tidak sesuai dengan kepentingannya, keterbatasan kemampuan
panca indera dalam menangkap rangsangan yang terlampau banyak dalam satu waktu yang sama dan tidak semua rangsangan memiliki daya tarik
bagi orang tersebut.
2.1.3 Jenis Persepsi
Menurut Mulyana 2005 : 171, pada dasarnya persepsi manusia terbagi menjadi dua yaitu :
1. Persepsi terhadap objek atau lingkungan fisik obyek
Persepsi manusia terhadap objek melalui lambang – lambang fisik atau sifat – sifat luar dari suatu benda. Dapat diartikan manusia dalam
menilai suatu benda mempunyai persepsi yang berbeda – beda. Dan persepsi terhadap obyek bersifat statis karena obyek tidak
mempersiapkan manusia ketika manusia mempersiapka obyek – obyek tersebut. Seseorang dapat melakukan kekeliruan dalam mempersepsi,
sebab terkadang indera seseorang menipu diri orang tersebut, hal tersebut dikarenakan :
a. Kondisi yang mempengaruhi pandangan seseorang, seperti keadaan
cuaca yang membuat orang melihat fatamorgana, pembiasan cahaya seperti pada peristiwa ketika seseorang melihat bahwa
tongkat yang dimasukkan ke dalam air terlihat bengkok padahal sebenarnya tongkat tersebut lurus. Hal inilah yang disebut ilusi.
b. Latar belakang pengalaman yang berbeda antara seseorang dengan
orang lain.
c. Budaya yang berbeda
d. Suasana psikologi yang berbeda juga membuat perbedaan persepsi
seseorang dengan orang lain dalam mempersepsikan suatu obyek.
2. Persepsi terhadap manusia atau persepsi sosial
Persepsi manusia atau persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek – objek sosial dan kejadian – kejadian yang dialami oleh
seseorang dalam lingkungannya. Penilaian – penilaian ini terjadi dalam upaya manusia memahami orang lain. Persepsi manusia atau persepsi
sosial merupakan sumber terpenting dalam pola interaksi antar manusia, karena menentukan hubungan seseorang dengan orang lain.
Persepsi sosial dikatakan lebih sulit dan kompleks disebabkan : a.
Manusia bersifat dinamis, oleh karena itu persepsi terhadap manusia dapat berubah dari waktu ke waktu, dan lebih cepat
daripada persepsi terhadap objek. b.
Persepsi sosial tidak hanya menanggapi sifat – sifat yang tampak dari luar namun juga sifat – sifat atau alasan – alasan internal.
c. Persepsi sosial bersifat interaktif karena pada saat seseorang
mempersepsi orang lain, orang lain tersebut tidak diam saja, melainkan ikut serta mempersepsi orang tersebut Mulyana,
2001:171-176
Persepsi sosial terdiri atas tiga elemen, yaitu : 1.
Pribadi person yaitu persepsi sosial yang dilakukan dengan cepat ketika melihat penampilan seseorang. Contoh : jenis kelamin, ras, usia,
latar belakang etnik, aspek demografi lainnya. 2.
Situasi situation yaitu persepsi sosial seseorang mengenai keadaan yang sedang dialami berdasarkan pengalaman terdahulu. Contoh :
seseorang pernah melewati suatu jalan asing yang dulu pernah ia lewati ketika tersesat
3. Perilaku behavior persepsi sosial yang dibentuk berdasarkan gejala –
gejala perilaku orang lain. Contoh : menilai seseorang berdasarkan sifat dan tingkah lakunya.
Pada penelitian ini, penulis akan meneliti tentang persepsi sosial yang berkaitan dengan obyek atau fenomena. Dimana akan diteliti persepsi yang
berbeda berdasarkan latar belakang pengalaman yang mana semakin banyak pengalaman yang diperoleh maka semakin banyak tingkat pengetahuan yang
diperolehnya juga., perbedaan budaya sering kali terjadi dalam kehidupan sehari – hari. Hal ini didasari oleh suasana psikologis yang berbeda yang dimiliki setiap
masyarakat pengguna account facebook yang akan diteliti. Dari perbtedaan itulah yang nantinya akan menimbulkan adanya perbedaan persepsi.
2.1.4 Prinsip Persepsi Sosial
a. Persepsi berdasarkan pengalaman
Persepsi manusia terhadap seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal – hal itu berdasarkan pengalaman dan
pembelajaran masa lalu mereka berkaitan dengan orang, objek, atau kejadian serupa. Cara seseorang menilai pekerjaan atau hal lainnya apa
yang baik untuk kita atau tidak sangat bergantung pada apa yang telah diajarkan budaya mengenai hal – hal itu.
b. Persepsi bersifat selektif
Atensi seseorang pada saat rangsangan merupakan faktor utama yang menentukan selektivitas seseorang atas rangsangan tersebut. Faktor
internal yang mempengaruhi atensi adalah, faktor biologis, faktor fisiologis, faktor sosial budaya dan faktor psikologis. Sedangkan faktor
eksternal yang mempengaruhi atensi adalah atribut – atribut objek yang dipersepsi seperti gerakan, intensitas, kontras, kebaruan, dan perulangan
objek yang dipersepsi. c.
Persepsi bersifat dugaan Proses persepsi yang bersifat dugaan memungkinkan seseorang
menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih lengkap dari suatu sudut pandang mana pun. Oleh karena informasi yang lengkap tidak
pernah tersedia, dugaan diperlukan untuk membuat suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat pengindraan.
Menurut Busch dan Houstan 1985 yang dikutip oleh Ujang Sumarwan 2004:114, persepsi memiliki beberapa karakter sebagai
berikut : 1.
Bersifat Selektif Manusia mempunyai keterbatasan dalam hal kemampuan mereka
menyerap semua informasi dari lingkungan. Seseorang pasti berhadapan dengan sub kumpulan yang terbatas dari obyek – obyek dan
peristiwa – peristiwa yang banyak sekali dalam lingkungan. Masyarakat cenderung memperhatikan aspek lingkungan yang berhubungan dengan
urusan pribadi mereka. Mereka mengesampingknan urusan – urusan lain yang tidak berkaitan dengan urusan pribadi mereka.
2. Terorganisir atau Teratur
Suatu perangsang atau pendorong tidak biasa dianggap terisolasi dari perangsang lain. Rangsangan – rangsangan dikelompokkan ke dalam
suatu pola atau informasi yang membentuk keseluruhan. Jadi ketika seseorang memperhatikan sesuatu, perangsang harus berusaha untuk
mengatur. 3.
Stimulus Stimulus adalah apa yang dirasakan dan arti yang terdapat di dalamnya
adalah fungsi dari perangsang atau pendorong itu sendiri. 4.
Subyektif Persepsi merupakan fungsi faktor pribadi hal – hal yang berasal dari
sifat penikmat atau perasa, kebutuhan, nilai – nilai, motif, pengalaman,
masa lalu, pola piker dan kepribadian seseorang dalam individu memainkan suatu peran dalam persepsi.
2.1.5 Hal – Hal Yang Mempengaruhi Persepsi