Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Facebook sebagai Media Jejaring Sosial

date. Baik dalam segi fashion, teknologi, hingga peralatan sekunder seperti alat olahraga. Masyarakat Surabaya yang termasuk dalam masyarakat metropolis jelas selalu ingin mengikuti tren jaman sekarang, namun di sisi lain kepadatan aktivitas yang meteka alami memperkecil kemungkinan mereka untuk bisa mengunjungi pusat perbelanjaan demi barang yang diinginkan. Sekarang Online Shop menawarkan solusi untuk hal tersebut. Dengan berbagai kemudahan dalam memilih barang dan transaksi pembayaran yang dapat dilakukan dimana pun, belanja online shop menjadi alternative bagi mereka. Namun, masalahnya penipuan yang akhir – akhir ini terjadi di online shop dapat mempengaruhi persepsi masyarakat Surabaya saat ini.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka perumusan masalah yang diajukan adalah : Bagaimana persepsi masyarakat Surabaya terhadap online shop pada media sosial Facebook ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Surabaya terhadap online shop pada media sosial Facebook terlebih lagi saat mengetahui adanya penipuan online shop yang telah memakan korban. Apakah para penikmat belanja online tetap merasa nyaman atau tidak saat berbelanja di online shop pada media sosial Facebook.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi media sosial Facebook khususnya, online shop dalam hal mengembalikan dan meningkatkan image positif online shop. Selain itu, penelitian ini juga berguna untuk menambah literature dalam bidang media sosial yaitu Facebook. 2. Manfaat Praktis Kegunaan praktis yang akan di peroleh dari penelitian ini adalah dapat menjadi referensi bagi online shop yang ada pada media sosial Facebook khususnya untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Surabaya terhadap online shop, agar ke depannya online shop dapat memperbaiki cara kerja maupun pelayanannya untuk mendorong terjadinya transaksi pembelian. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi merupakan rangkaian proses yang dilakukan seseorang guna memperolah gambaran mengenai sesuatu melalui pemilihan, pengolahan, hingga pengertian informasi mengenai sesuatu yang diinginkannya. Persepsi tersebut nantinya akan mempengaruhi tindakan seseorang terhadap hal yang dipersepsikannya itu. Persepsi menurut Dedy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar 2001:167 adalah proses internal individu yang memungkinkan untuk memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan yang ditangkap oleh indra manusiawi dari lingkungan sekitarnya dan proses tersebut dapat mempengaruhi perilaku individu tersebut. Selain itu masih banyak pengertian mengenai persepsi lainnya seperti dikutip Mulyana antara lain : Brian Fellows : persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi. Kenneth A.Sereno dan Edward M.Bodaken : persepsi adalah sarana yang memungkinkan seseorang memperoleh kesadaran akan sekelilingnya dan lingkungannya. 12 Dalam bukunya Ilmu Komunikasi, Ruswandi mengutip beberapa pengertian persepsi dari beberapa pakar, antara lain menurut Sciffman dan Kanuk yang mendefinisikan persepsi sebagai sebuah proses dimana individu menseleksi, mengorganisasikan dan mengintepretasikan stimuli ke dalama sebuah pengertian atau pelabelan yang ditampilkan dalam sebuah gambar dari sebuah dunia. “process by which an individual selects, organizes, and interprets stimuli into a meaningful and coherent picture of the world” 1999:162 Dari pengertian – pengertian persepsi di atas diketahui bahwa persepsi merupakan inti komunikasi, sebab apabila persepsi tidak akurat maka tidak mungkin akan terjadi komunikasi. Persepsilah yang menentukan seseorang untuk memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan lain.

2.1.2 Proses Persepsi

Seperti dikatakan Mulyana bahwa inti dari komunikasi adalah persepsi, sedangkan inti dari persepsi adalah interpretasi atau penafsiran. Proses terjadinya persepsi ini adalah suatu objek yang menimbulkan stimuli atau rangsangan, dan stimuli mengenai alat indera atau reseptor Mulyana : 167-170. Proses persepsi terbagi menjadi tiga aspek, antara lain : sensasi, organisasi, dan interpretasi dari rangsangan. 1. Sensasi Sensasi merujuk kepada objek atau peristiwa yang ada di lingkungan kita dengan satu atau lebih pesan yang dikirimkan ke otak kita melalui lima, indera kita, antara lain : a. Mata sebagai indera penglihatan menyampaikan pesan non verbal ke otak untuk diinterpretasikan. Otak menerima kira – kira dua per tiga pesan melalui rangsangan visual, sehingga dapat dikatakan penglihatan sebagai indera yang penting. b. Telinga sebagai indera pendengar juga menyampaikan pesan non verbal ke otak untuk ditafsirkan dan suara ini dapat diterima dari semua arah. Hidung, kulit dan lidah sebagai indera pencium, peraba, dan pengecap juga memiliki peran yang penting dalam persepsi dan komunikasi. 2. Organisasi Organisasi merujuk pada melakukan kategorisasi dari rangsangan yang telah dipilih atau diterima. Melalui faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut individu mengorganisasikan rangsangan yang diterima. 3. Interpretasi Penafsiran pesan yang diperoleh melalui salah satu atau lebih indera seseorang merupakan tahap terpenting dalam proses persepsi. Namun tidak semua pesan atau rangsangan yang ditangkap oleh indera akan diinterpretasikan semuanya oleh orang tersebut, karena berbagai alasan antara lain : tidak sesuai dengan kepentingannya, keterbatasan kemampuan panca indera dalam menangkap rangsangan yang terlampau banyak dalam satu waktu yang sama dan tidak semua rangsangan memiliki daya tarik bagi orang tersebut.

2.1.3 Jenis Persepsi

Menurut Mulyana 2005 : 171, pada dasarnya persepsi manusia terbagi menjadi dua yaitu :

1. Persepsi terhadap objek atau lingkungan fisik obyek

Persepsi manusia terhadap objek melalui lambang – lambang fisik atau sifat – sifat luar dari suatu benda. Dapat diartikan manusia dalam menilai suatu benda mempunyai persepsi yang berbeda – beda. Dan persepsi terhadap obyek bersifat statis karena obyek tidak mempersiapkan manusia ketika manusia mempersiapka obyek – obyek tersebut. Seseorang dapat melakukan kekeliruan dalam mempersepsi, sebab terkadang indera seseorang menipu diri orang tersebut, hal tersebut dikarenakan : a. Kondisi yang mempengaruhi pandangan seseorang, seperti keadaan cuaca yang membuat orang melihat fatamorgana, pembiasan cahaya seperti pada peristiwa ketika seseorang melihat bahwa tongkat yang dimasukkan ke dalam air terlihat bengkok padahal sebenarnya tongkat tersebut lurus. Hal inilah yang disebut ilusi. b. Latar belakang pengalaman yang berbeda antara seseorang dengan orang lain. c. Budaya yang berbeda d. Suasana psikologi yang berbeda juga membuat perbedaan persepsi seseorang dengan orang lain dalam mempersepsikan suatu obyek.

2. Persepsi terhadap manusia atau persepsi sosial

Persepsi manusia atau persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek – objek sosial dan kejadian – kejadian yang dialami oleh seseorang dalam lingkungannya. Penilaian – penilaian ini terjadi dalam upaya manusia memahami orang lain. Persepsi manusia atau persepsi sosial merupakan sumber terpenting dalam pola interaksi antar manusia, karena menentukan hubungan seseorang dengan orang lain. Persepsi sosial dikatakan lebih sulit dan kompleks disebabkan : a. Manusia bersifat dinamis, oleh karena itu persepsi terhadap manusia dapat berubah dari waktu ke waktu, dan lebih cepat daripada persepsi terhadap objek. b. Persepsi sosial tidak hanya menanggapi sifat – sifat yang tampak dari luar namun juga sifat – sifat atau alasan – alasan internal. c. Persepsi sosial bersifat interaktif karena pada saat seseorang mempersepsi orang lain, orang lain tersebut tidak diam saja, melainkan ikut serta mempersepsi orang tersebut Mulyana, 2001:171-176 Persepsi sosial terdiri atas tiga elemen, yaitu : 1. Pribadi person yaitu persepsi sosial yang dilakukan dengan cepat ketika melihat penampilan seseorang. Contoh : jenis kelamin, ras, usia, latar belakang etnik, aspek demografi lainnya. 2. Situasi situation yaitu persepsi sosial seseorang mengenai keadaan yang sedang dialami berdasarkan pengalaman terdahulu. Contoh : seseorang pernah melewati suatu jalan asing yang dulu pernah ia lewati ketika tersesat 3. Perilaku behavior persepsi sosial yang dibentuk berdasarkan gejala – gejala perilaku orang lain. Contoh : menilai seseorang berdasarkan sifat dan tingkah lakunya. Pada penelitian ini, penulis akan meneliti tentang persepsi sosial yang berkaitan dengan obyek atau fenomena. Dimana akan diteliti persepsi yang berbeda berdasarkan latar belakang pengalaman yang mana semakin banyak pengalaman yang diperoleh maka semakin banyak tingkat pengetahuan yang diperolehnya juga., perbedaan budaya sering kali terjadi dalam kehidupan sehari – hari. Hal ini didasari oleh suasana psikologis yang berbeda yang dimiliki setiap masyarakat pengguna account facebook yang akan diteliti. Dari perbtedaan itulah yang nantinya akan menimbulkan adanya perbedaan persepsi.

2.1.4 Prinsip Persepsi Sosial

a. Persepsi berdasarkan pengalaman Persepsi manusia terhadap seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal – hal itu berdasarkan pengalaman dan pembelajaran masa lalu mereka berkaitan dengan orang, objek, atau kejadian serupa. Cara seseorang menilai pekerjaan atau hal lainnya apa yang baik untuk kita atau tidak sangat bergantung pada apa yang telah diajarkan budaya mengenai hal – hal itu. b. Persepsi bersifat selektif Atensi seseorang pada saat rangsangan merupakan faktor utama yang menentukan selektivitas seseorang atas rangsangan tersebut. Faktor internal yang mempengaruhi atensi adalah, faktor biologis, faktor fisiologis, faktor sosial budaya dan faktor psikologis. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi atensi adalah atribut – atribut objek yang dipersepsi seperti gerakan, intensitas, kontras, kebaruan, dan perulangan objek yang dipersepsi. c. Persepsi bersifat dugaan Proses persepsi yang bersifat dugaan memungkinkan seseorang menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih lengkap dari suatu sudut pandang mana pun. Oleh karena informasi yang lengkap tidak pernah tersedia, dugaan diperlukan untuk membuat suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat pengindraan. Menurut Busch dan Houstan 1985 yang dikutip oleh Ujang Sumarwan 2004:114, persepsi memiliki beberapa karakter sebagai berikut : 1. Bersifat Selektif Manusia mempunyai keterbatasan dalam hal kemampuan mereka menyerap semua informasi dari lingkungan. Seseorang pasti berhadapan dengan sub kumpulan yang terbatas dari obyek – obyek dan peristiwa – peristiwa yang banyak sekali dalam lingkungan. Masyarakat cenderung memperhatikan aspek lingkungan yang berhubungan dengan urusan pribadi mereka. Mereka mengesampingknan urusan – urusan lain yang tidak berkaitan dengan urusan pribadi mereka. 2. Terorganisir atau Teratur Suatu perangsang atau pendorong tidak biasa dianggap terisolasi dari perangsang lain. Rangsangan – rangsangan dikelompokkan ke dalam suatu pola atau informasi yang membentuk keseluruhan. Jadi ketika seseorang memperhatikan sesuatu, perangsang harus berusaha untuk mengatur. 3. Stimulus Stimulus adalah apa yang dirasakan dan arti yang terdapat di dalamnya adalah fungsi dari perangsang atau pendorong itu sendiri. 4. Subyektif Persepsi merupakan fungsi faktor pribadi hal – hal yang berasal dari sifat penikmat atau perasa, kebutuhan, nilai – nilai, motif, pengalaman, masa lalu, pola piker dan kepribadian seseorang dalam individu memainkan suatu peran dalam persepsi.

2.1.5 Hal – Hal Yang Mempengaruhi Persepsi

Mulyana mengatakan bahwa setiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas di sekelilingnya. Berikut ini beberapa prinsip penting mengenai persepsi terutama yang berkaitan dengan persepsi sosial, yang dapat dikatakan bahwa prinsip – prinsip ini mempengaruhi persepsi yang dilakukan manusia, antara lain : 1. Persepsi berdasarkan pengalaman Pola – pola perilaku manusia berdasarkan persepsi mereka mengenai realitas sosial yang telah diajari sebelumnya. Menurut Gudy Kunst dan Kim dalam Mulyana 2005 : 158 bahwa persepsi manusia terhadap hal – hal yang berdasarkan pengalaman dan pembelajaran masa lalu mereka berkaitan dengan orang, objek, atau kejadian serupa. Ketiadaan pengalaman terdahulu dalam menghadapi suatu obyek jelas akan membuat seseorang menafsirkan objek tersebut berdasarkan dugaan semata atau pengalaman yang mirip. Hal tersebut membuat seseorang sering gagal mempersepsikan perbedaan yang sama dalam suatu objek tersebut seperti sebelumnya, padahal terdapat rincian lain dalam objek tersebut. 2. Persepsi Bersifat Selektif Jika setiap saat seseorang diserbu dengan jutaan rangsangan inderawi dan diharuskan menafsirkan rangsangan tersebut, pastilah orang tersebut tidak mampu melakukannya, sebab adanya keterbatasan kemampuan dalam menangkap rangsangan di sekitarnya. Faktor utama yang mempengaruhi selektifitas adalah atensi, di mana atensi ini sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : A. Faktor internal seperti : Faktor biologis antara lain rasa lapar dan haus ; Faktor fisiologis yakni kondisi fisik yang tampak ; Faktor sosial seperti perbedaan gender, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, peranan, status, pengalaman masa lalu, dan kebiasaan; Faktor psikologis seperti kemauan, keinginan, motivasi, emosi dan harapan. B. Faktor eksternal adalah atribut – atribut objek yang dipersepsi seperti gerakan, kontras, kebaruan, dan perulangan. 3. Persepsi bersifat dugaan Langkah ini dianggap perlu karena seseorang tidak mungkin memperoleh rincian yang jelas melalui panca inderanya. Proses ini memungkinkan seseorang menafsirkan sesuatu objek dengan makna yang lebih lengkap dari sudut dari sudut pandang manapun. Keterbatasan informasi yang diperoleh melalu alat – alat indera manusia, menyebabkan terjadinya ruang kosong, sehingga perlu menciptakan persepsi yang bersifat dugaan untuk menyediakan informasi yang lengkap bagi ruang kosong tersebut. 4. Persepsi bersifat evaluatif Tidak pernah ada persepsi yang seratus persen objektif, setiap orang melakukan interpretasi berdasarkan masa lalu dan kepentingannya ketika melakukan persepsi. Sebelum melakukan interpretasi pesan, seseorang harus melakukan evaluasi pesan berdasarkan pengalaman terdahulu untk mencocokkan apakah kejadiannya sama. Dengan demikian persepsi bersifat pribadi dan subjektif. 5. Persepsi bersifat kontekstual Suatu rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Mulyana 2005:191 mengatakan bahwa dari semua pengaruh yang ada dalam persepsi seseorang, konteks merupakan salah satu pengaruh paling kuat. Dalam mengorganisasikan suatu objek, seseorang biasanya meletakkannya dalam suatu konteks tertentu dengan prinsip – prinsip : a. Struktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau kedekatan dan kelengkapan. b. Kecenderungan seseorang dalam mempersepsi suatu rangsangan atau kejadian berdasarkan latar belakangnya. Yang akan digunakan sebagai dasar analisa dalam penelitian ini adalah : a. Masyarakat Surabaya yang berusia 17 tahun – 50 tahun dan berbeda profesi. b. Mengetahui tentang Facebook dan online shop.

2.1.6 Faktor – Faktor Yang Berperan Dalam Persepsi

Menurut Walgito dalam Chairunnisa, 2007 : 23 dalam persepsi stimulus merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan. Faktor – faktor yang berperan dalam persepsi adalah : 1. Objek yang dipersepsikan, dimana objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra. Stimulus dapat datang dari luar individu yang bersangkutan. Dapat diartikan pengaruh bahwa konsumen dalam mempersiapkan suatu produk dipengaruhi oleh rangsangan yang baik dalam maupun dari luar individu. 2. Alat indera merupakan alat yang digunakan manusia dalam menerima stimulus. Dengan mempunyai alat indera maka konsumen dapat memberikan respon terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh produsen. 3. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek. Perhatian merupakan langkah pertama sebagai sesuatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian terjadi apabila kita mengonsentrasikan diri pada salah satu alat indera. Apa yang dihayati seseorang tidak hanya tergantung pada proses kognitif yang merefleksikan tujuan dan harapan seseorang pada saat itu. Pemusatan persepsi tersebut yang disebut Sobur sebagai perhatian. Perhatian dapat berfungsi memiliki dan menggerakkan rangsangan – rangsangan yang sampai pada kita, sehingga tidak kita terima secara kacau.

2.1.7 Stimuli Pemasaran dan Persepsi Konsumen

Stimuli atau stimulus merupakan bentuk fisik, visual, atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi individu. Stimuli terdiri dari dua bentuk yaitu : a. Stimuli Pemasaran Stimuli pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponen – komponen seperti kemasan, isi, ciri – cirri fisik adalah stimuli utama primary instrinsic stimulus. Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimuli tambahan secondary stimulus yang mereprentasikan produk seperti kata – kata, gambar, dan symbol atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk seperti harga, toko tempat produk dijual, dan dipengaruhi sales. b. Stimuli Lingkungan sosial budaya Stimuli lingkungan adalah stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi keadaan lingkungan. Ada dua faktor kunci yang menentukan stimuli itu dipersepsi, yaitu : 1. Karakteristik stimulus yang mempengaruhi perspesi, karakteristik ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu elemen inderawi censory element dan elemen structural structural element. 2. Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam suara, cahaya, bau atau stimuli yang lainnya, ditentukan oleh tingkat ambang batasnya threshold level. Dua faktor yang mempengaruhi itu akan berinteraksi dalam menentukan persepsi konsumen.

2.1.8 Strategi Marketing Online Sub-Model 4C-Diamond

Sesuai dengan namanya, 4C-Diamond terdiri dari empat faktor yang saling terkait satu sama lain yaitu change perubahan, customer pelanggan, competitor pesaing, dan company perusahaan. Ketiga faktor pertama merupakan unsur – unsur utama lanskap bisnis, sementara faktor terkakhir yaitu company, adalah berbagai faktor interal perusahaan yang sangat kritikal posisinya dalam proses penyusunan strategi. Kotler dan Kartajaya, 2003:27. Banyak yang menyatakan bahwa pemasarn di Internet seperti Wild West, tetapi sekarang internet menajdi media yang lebih matang. Sehingga internet merupakan media yang sangat menarik untuk pemasaran.

2.2 Facebook sebagai Media Jejaring Sosial

Facebook merupakan media jejaring sosial yang dapat menggabungkan jaringan yang diorganisir oleh kota, tempat kerja, sekolah dan daerah serta saling berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain yang merujuk kepada suatu komunitas. Facebook terletak pada kompleksitas dan simplisitas. Layanan Facebook hadir dengan berbagai macam fitur yang dapat dikatakan komplit. Semua ada di Facebook, mulai dari sekedar update status, berbagi link, berbagi gambar, berbagi video, berkirim pesan, blogging note, chatting . Selain itu, Facebook juga menyediakan fitur undangan Invitation, quiz, group, dan lain – lain. Facebook seolah – olah menawarkan konsep “one-stop-visit” analogi dari konsep belanja “one- stop-shopping” . Facebook turut memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk mencapai banyak motif yang dapat menunjang eksistensi pengguna Facebook di dalamnya. Facebook adalah jejaring sosial yang diluncurkan pada tahun 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sesama mahasiswa ilmu komputer Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja. Dalam 24 jam saja, 1200 mahasiswa Harvard bergabung dan segera jejaring ini menyebar ke kampus lain. Misalnya di perguruan lain di Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford. Situs ini secara perlahan membuka diri kepada mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang berusia minimal 13 tahun. Pada awal berdirinya, nama yang dipilih Mark adalah TheFacebook namun setelah membeli nama ranah facebook.com pada tahun 2005 dengan harga 200.000. Setelah perkembangan yang pesat yang telah dialami Facebook, pihak lain seperti Apple dan Microsoft mulai melirik Facebook, hingga pada 24 Oktober 2007 Microsoft mengumumkan telah memiliki 1,6 saham dari Facebook. Facebook telah menghadirkan berbagai fasilitas menarik lainnya yang tidak dimiliki media sosial lainnya. Media sering memperbandingkan Facebook dengan MySpace, namun satu perbedaan utama di antara kedua situs tersebut adalah tingkat kustomisasinya. Perbedaan lainnya adalah persyaratan Facebook agar pengguna dapat mengatur identitas asli mereka, dan langkah tersebut tidak diterapkan di MySpace. Bulan Juli 2007, Facebook mulai mengizinkan pengguna mengirimkan lampiran di Dinding, berbeda dari Dinding sebelumnya yang terbatas pada konten teks saja. Sedangkan untuk mencegah keluhan tentang privasi, Facebook mengizinkan pengguna mengatur privasi mereka dan memilih siapa saja yang dapat melihat bagian-bagian tertentu dari profil mereka. Situs web ini gratis untuk pengguna dan mengambil keuntungan melalui iklan seperti iklan spanduk. Facebook membutuhkan nama pengguna dan foto profil jika ada agar dapat diakses oleh setiap orang. Pengguna dapat mengontrol siapa saja yang dapat melihat informasi yang mereka bagikan, juga menemukannya melalui pencarian dengan memanfaatkan pengaturan privasi Sepanjang waktu, Facebook menambahkan fitur ke situsnya. Pada 6 September 2006, News Feed diluncurkan yang ditempatkan di setiap halaman utama pengguna dan memberitahukan informasi seperti perubahan profil, acara berikutnya, dan ulang tahun teman pengguna. Hal ini memungkinkan pengirim spam dan pengguna lain memainipulasi fitur- fitur tersebut dengan membuat acara bohong atau ulang tahun bohong demi menarik perhatian ke profil atau kampanye tersebut. Awalnya, News Feed memunculkan ketidakpuasan di antara pengguna Facebook; sejumlah di antaranya mengeluh karena terlalu berantakan dan penuh dengan informasi yang tidak perlu, sementara pengguna lain menganggapnya mudah bagi pengguna untuk melacak aktivitas seseorang seperti perubahan status hubungan, acara, dan percakapan dengan pengguna lain. Sebagai respon, Zuckerberg mengirimkan permintaan maafnya atas kegagalan situs ini untuk memasukkan fitur privasi yang dapat diatur sendiri. Sejak itu, pengguna mulai mendapat kontrol terhadap jenis-jenis informasi apa saja yang dapat dibagikan secara otomatis kepada teman. Sekarang pengguna mampu mencegah sekelompok teman melihat pembaruan aktivitas-aktivitasnya seperti perubahan profil, kiriman Dinding, dan teman yang baru ditambahkan. Tanggal 23 Februari 2010, Facebook diberikan paten terhadap serangkaian aspek News Feed-nya. Paten ini mencakup News Feed ketika pranala dikirimkan sehingga satu pengguna dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang sama seperti pengguna lain. Paten ini mendorong Facebook untuk mengambil tindakan terhadap situs-situs yang melanggar patennya, seperti Twitter. Salah satu aplikasi paling populer di Facebook adalah Foto, tempat pengguna dapat mengunggah album dan foto. Facebook mengizinkan pengguna untuk mengunggah foto dalam jumlah tak terbatas, dibandingkan layanan penyimpanan gambar seperti Photobucket dan Flickr yang membatasi jumlah foto yang dapat diunggah seseorang. Pada tahun-tahun pertamanya, pengguna Facebook dibatasi untuk mengunggak 60 foto per album. Pada Mei 2009, batas ini dinaikkan menjadi 200 foto per album. Pengaturan privasi dapat diatur untuk album individu yang membatasi kelompok pengguna yang dapat melihatnya. Misalnya, privasi suatu album diatur sedemikian rupa sehingga hanya teman pengguna yang bisa melihatnya, sementara privasi album lain diatur sehingga semua pengguna Facebook bisa melihatnya. Fitur lain dari aplikasi Foto adalah kemampuannya untuk tag, atau menandai pengguna di sebuah foto. Misalnya, jika sebauh foto berisi seorang teman pengguna, maka pengguna dapat menandai temannya di foto tersebut. Tindakan tersebut mengirimkan pemberitahuan kepada teman yang ditandai dan memberikan mereka tautan untuk melihat foto tersebut. Facebook Notes diperkenalkan pada 22 Agustus 2006, sebuah fitur blog yang mengizinkan tag dan penanaman gambar. Pengguna dapat mengimpor blog dari Xanga, LiveJournal, Blogger, dan layanan blog lain. Sepanjang minggu 7 April 2008, Facebook merilis aplikasi pesan instan berbasis Comet bernama Chat ke sejumlah profil, yang mengizinkan pengguna berkomunikasi dengan teman dan fungsinya sama seperti pengantar pesan instan berbasis desktop. Facebook meluncurkan Gifts pada 8 Februari 2007 yang memungkinkan pengguna mengirimkan hadiah virtual kepada temannya yang muncul di profil penerima. Masing-masing hadiah berharga 1,00 dan pesan pribadi dapat disertakan pada setiap hadiah. Tanggal 14 Mei 2007, Facebook meluncurkan Marketplace, yang memungkinkan pengguna mengirimkan iklan pendek gratis. Marketplace telah dibanding- bandingkan dengan Craigslist oleh CNET, yang menunjukkan bahwa perbedaan utama antara keduanya adalah daftar yang dikirimkan pengguna di Marketplace hanya bisa dilihat oleh pengguna yang berada di jaringan yang sama seperti pengguna tersebut, sementara daftar yang dikirimkan di Craigslist dapat dilihat oleh semua orang. Tanggal 13 Juni 2009, Facebook memperkenalkan fitur Usernames, yaitu halaman-halaman dapat ditautkan menggunakan URL yang lebih simple. Banyak telepon pintar baru menawarkan akses ke Facebook melalui peramban web atau aplikasi mereka. Aplikasi Facebook yang resmi diluncurkan untuk iPhone OS, Android OS, dan WebOS. Nokia dan Research In Motion menyediakan aplikasi Facebook pada telepon genggam mereka. Lebih dari 150 juta pengguna aktif mengakses Facebook melalui telepon genggam yang terdaftar pada 200 operator di 60 negara. Tanggal 15 November 2010, Facebook mengumumkan layanan Facebook Messages baru. Pada media hari itu, CEO Mark Zuckeberg mengatakan, memang benar bahwa seseorang dapat memperoleh alamat surel facebook.com, namun itu bukan surel. Peluncuran fitur tersebut telah diantisipasi sementara waktu sebelum pengumuman ini, dengan sejumlah pengamat menyebutnya sebagai pembunuh Gmail. Sistem ini, yang akan diluncurkan kepada semua pengguna situs tersebut, menggabungkan pesan teks, pesan instan, surel, dan pesan reguler, dan akan meliputi pengaturan privasi sama seperti layanan Facebook. Dijuluki Project Titan, Facebook Messages memakan 15 bulan dalam pengembangannya. Dari berbagai perkembangan tersebut Facebook makin merajai dunia media sosial. Fasilitas yang lengkap dan kemudahan dalam penggunaan adalah alasan utama masyarakat Indonesia menggunakan account Facebook. Di dunia ini presentase pengguna Facebook dipegang oleh wanita dengan 55 dan pria 45. Sedangkan untuk usia yang lebih dominan menggunakan Facebook adalah orang yang berusia 18-24 tahun dengan persentase 24 .

2.3 Online Shop