Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Linear Berganda

41 Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Juni 2012 Pada 30 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0.960. Ini berarti 0.960 0.60 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah realibel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian ini. 3.10. Teknik Analisis Data 3.10.1. Metode Analisis Deskriptif Metode ini merupakan suatu metode analisi dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti.

3.10.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang terdiri atas uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinieritas : 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui suatu distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk loncengan dan distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Cronbachs Alpha N of Items 0.960 30 Universitas Sumatera Utara 42 pendekatan kolmogorv sminorv. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai Asym. Sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dkk, 2008:55. 2. Uji Heteroskedastisitas Tujuan uji ini pada prinsipnya adalah ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Artinya jika varians variabel independen adalah konstan sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut homoskedastisitas. Sedangkan heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 0,05 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Situmorang dkk, 2008:63. 3. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut : a. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas b. Tolerance 0.1 maka tidak terdapat multikolinieritas Universitas Sumatera Utara 43

3.10.3. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan variabel bebas dengan variabel terikat, formulasi yang di gunakan adalah : Y = a + � � � � + � � � � + � � � � + � � � � + � � � � + � � � � + � � � � + e Keterangan : Y = Keputusan Pasien a = Konstanta b 1 - b 7 = Koefisien Regresi Berganda X 1 = Produk X 2 = Harga X 3 = Promosi X 4 = Lokasi X 5 = Orang X 6 = Proses X 7 = Bukti fisik e = Standard error

3.10.4. Pengujian Hipotesis