Model Pembelajaran Tutor Sebaya

2.1.2.1 Model Pembelajaran Tutor Sebaya

Tutor sebaya merupakan sebuah pembelajaran yang mencakup peserta didik secara bersama-sama mempelajari atau mengerjakan tugas akademik Tiwari, 2014: 11. Doise Mugny sebagaimana termuat dalam Topping, 1996: 324 mengemukakan bahwa “however, peer tutoring is more fully understood trough the social interactionist or socio-cultural or social constructivist view of cognitive development ”. Vygotsky mengemukakan bahwa di samping guru, teman sebaya juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak-anak Jarvis, 2009: 161. Selain itu, bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami dan dengan teman sebaya tidak ada rasa enggan, rendah diri, malu, dan sebagainya untuk bertanya ataupun minta bantuan Suherman et al., 2003: 277. Oleh karena itu, pemilihan model tutor sebaya dalam pembelajaran akan sangat membantu peserta didik di dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan model pembelajaran tutor sebaya di dalam kelompok-kelompok kecil dengan banyak anggota setiap kelompok lima sampai dengan enam peserta didik. Model pembelajaran tutor sebaya terdiri dari dua fase yaitu planningperencanaan dan implementationpelaksanaan Kauchak Eggen, 1998: 258. Fase perencanaan dilaksanakan di luar pembelajaran sedangkan fase pelaksanaan dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam fase planning, ada beberapa hal yang dilakukan oleh guru diantaranya: 1 guru mengidentifikasi masalah yang akan diteliti; 2 guru membuat tugas yang berupa materisoal persegi panjang dan persegi yang memungkinkan dapat dipelajaridikerjakan peserta didik secara mandiri.; 3 guru menentukan kelompok secara heterogen dan menentukan tutor sebanyak kelompok yang dibentuk; dan 4 guru mengadakan pelatihan bagi tutor agar tutor lebih siap dalam membimbing teman-teman sekelompoknya di kelas. Fase implementation dalam model pembelajaran tutor sebaya dirinci sebagaimana Tabel 2.1. Tabel 2.1. Sintaks Pelaksanaan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Tahap Rincian Group Presentation Pada tahap ini guru memperkenalkan dan mengajarkan materi dengan metode yang sama seperti yang biasa digunakan sebagai dasar konsep untuk proses pengajaran dengan menggunakan kosa kata yang umum dan mudah dipahami. Break into Peer Tutoring Groups Pada tahap ini peserta didik bekerja di dalam kelompok yang sudah ditentukan mendiskusikan lembar kerjatugas yang telah disiapkan oleh guru dengan waktu yang ditentukan. Monitor Progress Pada tahap ini, guru berkeliling di dalam ruang kelas untuk menjawab pertanyaanmemastikan jika proses pembelajaran tutor sebaya berjalan dengan lancar. Guru menjawab pertanyaan hanya jika tutor tidak dapat menjawabnya. Pada bagian akhir, guru memeriksa pekerjaan peserta didik dan mengklarifikasi seandainya terdapat kekeliruan. Evaluate Tutoring Pairs Pada tahap ini, guru menyusun kembali peserta didik ke dalam kelompok-kelompok yang baru jika kegiatan tutor sebaya tidak berjalan. Adapun manfaat dari kegiatan tutoring sebagai berikut Djamarah Zain, 2002: 30-31. 1. Ada kalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa anak yang mempunyai perasaan takut atau enggan kepada gurunya. 2. Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat memperkuat konsep yang sedang dibahas. Dengan memberitahukan kepada orang lain, maka seolah-olah ia menelaah serta menghapalkan kembali. 3. Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih siri memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran. 4. Mempererat hubungan antara sesama peserta didik sehingga mempertebal perasaan sosial. Namun di samping kebaikan tersebut, ada kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan tutoring diantaranya sebagai berikut Djamarah Zain, 2002: 31 1. Peserta didik yang dibantu sering belajar kurang serius, karena hanya berhadapan dengan kawannya, sehingga hasilnya kurang memuaskan. 2. Ada beberapa anak yang menjadi malu bertanya, karena takut rahasianya diketahui kawannya. 3. Bagi guru sukar menentukan seorang tutor yang tepat bagi seorang atau beberapa orang peserta didik yang harus dibimbing. 4. Tidak semua peserta didik yang pandai atau cepat waktu belajarnya dapat mengajarkan kembali kepada kawan-kawannya.

2.1.2.2 Model Pembelajaran Langsung Direct Instruction