2.3 Kerangka Berpikir
Berdasarkan  jawaban  beberapa  peserta  didik  kelas  VIII  SMP  Negeri  5 Kebumen tahun pelajaran 20142015 terhadap soal tipe pemecahan masalah yang
diberikan  peneliti  pada  tanggal  6  Januari  2015  pada  submateri  persegi  panjang dan  persegi  menunjukkan  bahwa  peserta  didik  kesulitan  dalam  menyelesaikan
masalah  yang  diberikan.  Salah  satu  faktor  rendahnya  kemampuan  pemecahan masalah  peserta  didik  adalah  guru  masih  menggunakan  model  pembelajaran
langsung. Pada model pembelajaran langsung kegiatan pembelajaran berorientasi pada guru dan kurangnya aktivitas peserta didik yang menyebabkan peserta didik
cenderung  pasif.  Selain  itu,  latihan  soal  yang  diberikan  guru  tidak  dikaitkan dengan budaya di sekitar.
Pada  hakikatnya  manusia  merupakan  makhluk  yang  unik  yaitu  berbeda antara yang satu dengan yang lainnya meskipun terlahir kembar sekalipun. Hal ini
akan mempengaruhi perkembangan pengetahuan setiap peserta didik dalam segala hal. Selain itu, dalam perkembangannya juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan
dimana  peserta  didik  tersebut  berada.  Oleh  karena  itu,  pentingnya  membangun lingkungan yang efektif agar tercapai perkembangan yang optimal. Pada dasarnya
dalam  hidup  bermasyarakat  tidak  bisa  terlepas  dari  masalah  sehingga  diperlukan kemampuan pemecahan masalah yang akan sangat bermanfaat bagi  peserta didik
ketika  sudah  terjun  dalam  masyarakat.  Di  sisi  lain,  setiap  peserta  didik mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menghadapi masalah sehingga
diperlukan adanya metode pembelajaran yang tepat untuk membantu peserta didik dengan  kemampuan  yang  lebih  rendah  dari  peserta  didik  lainnya.  Dalam  hal  ini,
tutor  sebaya  dapat  menjadi  salah  satu  alternatif.  Dengan  adanya  tutor  sebaya  ini diharapkan  peserta  didik  bebas  mengekspresikan  kemampuan  yang  dimiliki
sehingga peserta didik dapat berkembang dengan optimal. Kemajuan  zaman  dan  teknologi  disertai  dengan  masuknya  budaya-budaya
asing  ke  Indonesia.  Oleh  karena  itu  diperlukan  pendekatan  dalam  pembelajaran untuk  menghadapi  tantangan  akan  hilangnya  apresiasi  peserta  didik  terhadap
budaya  lokal.  Pembelajaran  bernuansa  etnomatematika  menjadi  salah  satu alternatif  dalam  hal  ini.  Dalam  penelitian  di  SMP  N  5  Kebumen  ini,  peneliti
menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya bernuansa etnomatematika yang diduga  dapat  meningkatkan  kemampuan  pemecahan  masalah  peserta  didik  pada
materi segiempat. Kerangka berpikir disajikan pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Skema Kerangka Berpikir Model pembelajaran tutor sebaya bernuansa etnomatematika efektif
terhadap  kemampuan  pemecahan  masalah  peserta  didik  pada submateri persegi panjang dan persegi.
Rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi segiempat
Pembelajaran dengan model Pembelajaran Tutor Sebaya Bernuansa Etnomatematika
Model pembelajaran tutor sebaya berpusat pada peserta didik,
menjadikan peserta didik aktif dalam pembelajaran, membantu
peserta didik membangun konsep yang dipelajari melalui diskusi
kelompok.
Tes kemampuan pemecahan masalah Pembelajaran bernuansa
etnomatematika menjadikan peserta didik terbiasa memecahkan masalah
yang diatur dalam konteks budaya lokal, menumbuhkan sikap positif
peserta didik pada budaya lokal serta menambah minat peserta didik
terhadap pembelajaran matematika.
2.4 Hipotesis Penelitian