Aktivitas belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai hasil belajar yang lebih maksimal. Dimyati Mudjiono 2009: 51 menyatakan bahwa aktivitas belajar
meliputi aktivitas fisik, mental, dan emosional. Aktivitas fisik meliputi membaca, mendengarkan, menulis, memperagakan, dan mengukur. Aktifitas mental meliputi
mengingat kembali isi pelajaran pertemuan sebelumnya, menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah yang dihadapi,
menyimpulkan hasil percobaan, mengambil keputusan, percaya diri. Aktivitas emosional meliputi menaruh minat, berani, gembira, gugup, tenang, dan lain-lain.
Aktivitas belajar banyak macamnya. Paul D. Dierich sebagaimana dikutip oleh Hamalik 2014: 90-91 membagi aktivitas belajar menjadi 8 kelompok,
sebagai berikut: a aktivitas visual, b aktivitas lisan, c aktivitas mendengarkan, d aktivitas menulis, e aktivitas menggambar, f aktivitas motorik, g aktivitas
mental, dan h aktivitas emosional. Aktivitas dalam penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh
Paul D. Dierich yang dikutip oleh Hamalik 2014: 90-91 tetapi disesuaikan dengan penerapan model pembelajaran Time Token berbantu Guided Note Taking.
Aktivitas siswa yang diukur selama pembelajaran terdiri dari aktivitas bertanya, mengemukakan pendapat, menulis, berdiskusi, dan presentasi.
2.5 Hasil Belajar Kognitif
Dalam kegiatan belajar akan menghasilkan output atau hasil belajar yang berupa pola-pola kegiatan, nilai, pengertian, sikap, apresiasi, dan keterampilan.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja Supridjono, 2012: 7. Hasil belajar yaitu
ketercapaian setiap kemampuan dasar baik kognitif, afektif, maupun psikomotor, yang diperoleh siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu Jihad
Haris, 2013: 64. Menurut Bloom hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor. Ranah kognitif menitik beratkan pada proses intelektual. Bloom mengemukakan domain kognitif sebagai berikut:
1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan pengingatan bahan-banah yang telah dipelajari mulai
dari fakta, teori, dan informasi yang bermanfaat. Contohnya seperti istilah umum, fakta khusus, metode, prosedur, konsep, dan prinsip.
2. Pemahaman Pemahaman merupakan jenjang setingkat di atas pengetahuan yang meliputi
penerimaan dalam komunikasi secara akurat, menempatkan hasil komunikasi dalam bentuk penyajian yang berbeda, mereorganisasikan secara singkat
tanpa merubah pengertian dan dapat mengeksporasikan. Contohnya seperti memahami fakta dan prinsip, menafsirkan bahan lisan, menerjemahkan bahan
verbal ke rumus matematika. 3. Penerapan aplikasi
Penerapan adalah kemampuan untuk menggunakan bahan yang telah dipelajari ke dalam situasi baru yang nyata, meliputi aturan, metode, prinsip,
hukum, teori. Contohnya melaksanakan hukum dan teori ke situasi praktis, mempertunjukkan metode dan prosedur.
4. Analisis pengkajian Analisis dalah kemampuan untuk merinci bahan menjadi bagian-bagian
supaya struktur organisasinya mudah dipahami, meliputi identifikasi bagian- bagian, mengenali prinsip-prinsip organisasi. Contoh menyadari asumsi-
asumsi, menyadari logika dalam pemikiran, membedakan fakta dan inferensi. 5. Sintesis
Sintesis adalah kemampuan mengkombinasikan bagian-bagian menjadi suatu keseluruhan baru yang menitikberatkan pada tingkah laku kreatif dengan cara
memformulasikan pola dan struktur baru. Contohnya menulis cerita, menyusun
rencana eksperimen,
menggunakan bahan-bahan
untuk memecahkan masalah.
6. Evaluasi Evaluasi adalah kemampuan untuk mempertimbangkan nilai bahan untuk
maksud tertentu berdasarkan kriteria internal dan kriteria eksternal. Contohnya mempertimbangkan konsistensi bahan tertulis, membuat
kesimpulan berdasarkan data, menilai suatu pekerjaan berdasarkan kriteria internal atau eksternal Hamalik, 2014: 80.
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif ranah pemahaman konsep adalah soal pilihan ganda dan soal uraian
dengan jenjang soal C1 pengetahuan, C2 pemahaman, C3 penerapan, dan C4 analisis. Soal ranah C1 pengetahuan dibuat untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengingat kembali materi yang pernah diterimanya.
Soal pengetahuan lebih menuntut peserta didik dalam mengingat sesuatu hafalan. Soal ranah C2 pemahaman menuntut peserta didik untuk memahami
atau mengerti materi yang telah diajarkan dan tidak sekedar hafalan. Soal pemahaman menuntut jawaban berupa pernyataan atau contoh dari suatu konsep
dengan bahasa sendiri. Soal ranah C3 penerapan menuntut peserta didik untuk mengimplementasikan prinsip konsep dalam situasi tertentu dan umumnya belum
pernah disampaikan guru di kelas. Soal ranah C4 analisis menuntut peserta didik untuk menggunakan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi,
membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan sebab akibat Kemendikbud, 2014: 48-49.
2.6 Tinjauan Materi Gerak