Hubungan GHP dengan Sirosis Hati

Keterbatasan pertama dari skor Child Pugh berhubungan dengan fakta bahwa 5 komponen dasar dari skor Child-Pugh telah dipilih secara empirik. Variabel-variabelnya tidak semua memiliki pengaruh independen, seperti albumin dan faktor koagulasi keduanya disintesis di hati dan keduanya saling berhubungan dengan kuat. Keterbatasan kedua mengenai nilai ambang batas dari variabel kuantitas yang belum ada bukti batasan tersebut berhubungan dengan mortalitas. Keterbatasan ketiga adalah karena pada kenyataannya faktor prognostik yang penting tidak diperhitungkan seperti adanya keterlibatan fungsi ginjal dan hipertensi portal. Terakhir Child Pugh tidak memperhitungkan penyebab sirosis, kemungkinan koeksistensi beberapa faktor dan proses kerusakan yang menetap seperti penyalahgunaan alkohol, replikasi virus hepatitis B atau C yang sedang berlangsung atau aktivitas peradangan dari hepatitis autoimun. Namun walaupun dengan berbagai keterbatasan seperti itu, skor Child Pugh masih merupakan prediktor prognosis yang kuat Durand 2005.

2.5 Hubungan GHP dengan Sirosis Hati

Peningkatan tekanan portal dan disfungsi hati adalah penting dalam menyebabkan terjadinya GHP pada pasien sirosis hatiWalaupun hipertensi porta berperan penting dalam patogenesis GHP, tetapi peningkatan tekanan porta bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan terjadinya GHP Eleftheriadis 2010. Penelitian Sarin et al 1992 menyatakan bahwa tidak semua penderita hipertensi portal akan mangalami GHP. Selain hipertensi portal, ada faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap pembentukan GHP.Terdapat beberapa bukti bahwa GHP terjadi jauh lebih sering pada pasien sirosis hati daripada non-sirosis hati Toyonaga 1998.Tidak ada konsensus yang menyepakati hubungan antara hubungan fungsi hati pada pasien sirosis dengan GHP, namun beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa insidens dan perkembangan GHP memiliki hubungan dengan fungsi hati. Penelitian Dong L 2003 menemukan bahwa terdapat GHP pada 68 pasien sirosis hati, di mana terdapat hubungan yang signifikan antara derajat kerusakan hati dengan terjadinya GHP. Penelitian Kamath PS 2000 juga menemukan bahwa derajat disfungsi hati memiliki korelasi dengan derajat Universitas Sumatera Utara keparahan GHP. Ahmed S 2010 meneliti 360 pasien sirosis hati dan mendapatkan skor Child, skor MELD, plateletspleen ratio dan adanya varises esofagus merupakan faktor independen pada pasien dengan severe GHP, dan dapat digunakan untuk memprediksi terjadinya severe GHP. Namun pada penelitian Nashaat E 2010, ditemukan bahwa skor Child Pugh memiliki korelasi positif dengan terjadinya varises esofagus, tetapi tidak dengan GHP. Di sisi lain, Ehab et al 2010 menunjukkan bahwa prevalensi GHP meningkat sesuai dengan derajat keparahan penyakit hati, di mana 90 pasien-pasien sirosis hati dengan skor Child Pugh C dan memiliki GHP akan meninggal dalam waktu 12 bulan. Pengaruh derajat kerusakan hati terhadap terjadinya GHP berhubungan dengan beberapa faktor. Pertama, inflamasi hepatoselular akan menyebabkan kongesti hati, menyumbat pembuluh darah dan vena porta, lalu menyebabkan kongesti dan edema pada mukosa lambung. Kedua, semakin parah kerusakan hepatosit, maka akan semakin berat kerusakan metabolisme beberapa metabolit aktif yang akan menyebabkan ketidakseimbangan faktor vasodilator dan vasokonstriktor, sehingga akan menyebabkan dilatasi kapiler mukosa dan submukosa, dan memperberat derajat GHP. Ketiga, pasien dengan kerusakan hati yang signifikan misalnya pada pasien dengan Child Pugh B atau C, biasanya mengalami asites, di mana asites ini akan meningkatkan tekanan intraabdomen, dan akan menekan vena porta sehingga memperberat terjadinya kongesti Dong L 2003. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian potong lintang yang bersifat analitik 3.2. Tempat dan Waktu 3.2.1 Tempat Penelitian dilakukan di ruang rawat inap dan poliklinik GEH RSHAM.

3.2.2 Waktu

Pengambilan sampel dimulai dari Februari 2012 sampai jumlah sampel terpenuhi

3.3 Subjek Penelitian

Penderita sirosis hati yang dirawat di ruang rawat inap dan yang berobat jalan di RSHAM. 3.4 Kriteria 3.4.1 Kriteria Inklusi Penderita sirosis hati dewasa 18th yang bersedia ikut dalam penelitian.

3.4.2 Kriteria eksklusi

a. Pasien yang tidak bersedia ikut dalam penelitian b. Pasien dengan riwayat penggunaan NSAID dan obat-obatan yang dapat mengganggu mukosa lambungsecara reguler selama minimal 1 bulan c. Pasien dengan hipertensi portal non-sirosis d. Pasien sirosis hepatis yang telah menjalani TIPS atau ligasi varises esophagus e. Pasien dengan ensefalopati 3.5 Sampel 3.5.1 Populasi : Penderita sirosis hati yang dirawat di ruang rawat inap dan yang berobat jalan di RSHAM

3.5.2 Sampel : Pasien sirosis hati sesuai kriteria

Universitas Sumatera Utara