SD kelas V SDN Wates meningkat. Hal ini ditunjukan pada siklus I siswa mencapai nilai rata-rata kelas minimal 6,27, sedangkan ketuntasan belajarnya
adalah 50 . Siklus II mencapai nilai rata-rata kelas 7,2 dan ketuntasan belajarnya adalah 78,5. Berdasarkan hasil belajar siswa diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Wates pada pokok bahasan bangun datar.
Penelitian yang dilakukan oleh Ni’mah yang berjudul Penggunaan Media Audio Visual untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kelas V SDN Bakalan Krajan 1 Kecamatan Sukun Kota Malang. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan media Audio
Visual proses belajar siswa lebih efektif dan menyenangkan. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata aspek pengamatan proses belajar pra tindakan 57,56 manjadi 79,36
dan 95,35. Sedangkan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata pra tindakan 48,14 menjadi 63,49 dan 80,93 pada siklus I dan siklus II.
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran harus diciptakaan semirip mungkin dengan situasi dunia nyata agar pembelajaran dapat lebih bermakna dan menciptakan kegiatan pembelajaran
yang berkualitas. Dengan menciptakan kegiatan pembelajaran yang berkualitas maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Kegiatan pembelajaran
yang berkualitas antara lain dapat dilihat dari keterampilan guru dalam mengajar, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
Pembelajaran IPS yang ada di kelas V SDN Rejosari 2 Demak masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan penyampaian materi yang dilakukan guru
masih konvensional, tidak menggunakan metode yang bervariasi, dan kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran
masih rendah. Banyak Siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan, siswa cepat merasa bosan, dan sering mengantuk di kelas. Hal
tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Guna mengatasi pembelajaran yang kurang menarik dan hasil belajar yang rendah maka dilakukan
tidakan dengan menggunakan pendekatan kontekstual dengan media audio visual. Langkah-langkah pembelajaran kontekstual antara lain 1 kontruktivisme, guru
menyampaikan materi dan penayangan media audio visual, 2 bertanya, tanya jawab antara guru dengan siswa, 3 inkuiri, siswa menemukan penyebab
pertempuran dalam rangka mempertahankan kemerdekaan lewat tayangan audio visual, 4 masyarakat belajar, siswa berkelompok dan berdiskusi mengerjakan
lembar kerja, 5 pemodelan, siswa mempresentasiakn hasil kerja kelompok di depan kelas, 6 refleksi, mengulas kembali hasil diskusi, penilaian otentik, guru
memberikan penilaian berupa tes tertulis. Dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual dengan media audio visual tersebut dapat menuntut
siswa ikut aktif dalam pembelajaran, belajar untuk berinteraksi dengan siswa lain dan lebih mudah memahami materi yang disampaikan sehingga meningkatkan
hasil belajar siswa. Dengan menerapkan pembelajaran melalui model pembelajaran Kontekstual dengan media audio visual diperoleh hasil yaitu
keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar meningkat. Hal tersebut dapat digambarkan melalui alur kerangka berfikir sebagai berikut:
Dipecahkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual:
1.
Guru menayangkan media audio visual dan menerangkan materi konstruktivisme.
2.
Tanya jawab antara siswa dan guru tentang materi yang telah ditayangkan Bertanya.
3.
Siswa menemukan penyebab beberapa pertempuran dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Inkuiri.
4.
Siswa dibagi dalam kelompok, kemudian mengerjakan LK dengan melihat kembali tayangan pada media audio visual
Masyarakat belajar.
5.
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok Pemodelan.
6.
Siswa bersama guru mengulas kembali hasil diskusi kelompok dengan memutar ulang media audio visual Refleksi.
7.
Guru mengadakan penilaian Penilaian otentik. 1. Guru kurang terampil dalam melaksanakan pembelajaran IPS
2. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran IPS
3.
hasil belajar siswa belum mencapai standar ketuntasan minimal nilai dibawah KKM yang ditetapkan yaitu 65 dalam
pembelajaran IPS
.
Gambar 1. Skema kerangka berpikir Keadaan
awal
Hasil akhir
Diperoleh hasil sebagai berikut. 1. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan
menggunakan pendekatan CTL meningkat. 2. Aktivitas
siswa dalam
pembelajaran IPS
dengan menggunakan pendekatan CTL meningkat
3.
Hasil belajar siswa meningkat.
Tindakan
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN