Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Kontekstual Sebagai Pembelajaran Inovatif

selama proses belajar berlangsung serta ranah psikomotorik yang tampak dalam keantusiasan selama mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil belajar yang diperoleh seseorang dari keseluruhan proses pembelajaran yang diterima dalam kurun waktu tertentu.

2.1.2. Pembelajaran Kontekstual Sebagai Pembelajaran Inovatif

2.1.2.1. Pembelajaran Kontekstual

Pendefinisian pembelajaran dengan pendekatan kontekstual sangatlah beragam, namun pada dasarnya sama. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia peserta didik secara nyata dan mendorong mereka untuk menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didiksecara nyata, sehingga para Peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Melalui proses penerapan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari,peserta didik akan merasa pentingnya belajar,dan mereka akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang akan dipelajarinya. CTL memungkinkan proses beajar yang tenang dan menyenangkan,karena pembelajaran dilakukan secara alamiah, sehingga peserta didik dapat mempraktekkan secara langsung apa-apa yang dipelajarinya. Darmadi Hamid, 2009:153 Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik memahami hakekat, manfaat, dan makna belajar, sehingga memungkinkan mereka rajin dan termotifasi untuk senantiasa belajar bahkan kecanduan belajar. Kondisi tersebut ketika peserta didik menyadari tentang apa yang mereka perlukan untuk hidup,dan bagaimana cara mereka menanggapinya. Selanjutnya menurut Suprijono Agus 2010:79 bahwa Pembelajaran Kontekstual merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual merupakan prosedur pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik memahami makna bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan sosial dan budaya masyarakat. Pembelajaran kontekstual juga dikenal dengan experiental learning, real world education, active learning, dan learned centered instructions. Asumsi pembelajaran tersebut adalah a belajar yang baik adalah jika peserta didik terlibat secara pribadi dalam pengalaman belajarnya, b pengetahuan harus ditemukan peserta didik sendiri agar mereka memiliki arti atau apat membuat distingsi berbagai perilaku yang mereka pelajari,c peserta didik harus memiliki komitmen terhadap belajar dalam keadaan paling tinggi dan berusaha secara aktif untuk mencapainya dalam kerangka kerja tertentu. Menurut Riyanto 2010:161, pendekatan kontekstual mendasarkan diri pada kecenderungan pemikiran tentang belajar sebagai berikut : 1. Proses belajar

a. Belajar tidak hanya menghafal. b. Anak belajar dari memahami.

c. Pengetahuan yang dimiliki seseorang terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan. d. Pengetahuan didak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proporsi yang terpisah,tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan. e. Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah. f. Proses belajar dapat mengubah struktur otak 2. Transfer belajar a. Siswa belajar dari mengalami sendiri bukan pemberian orang lain. b. Keterampilan dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang terbatas sempit, sedikit demi sedikit. c. Penting bagi siswa tahu “untuk apa“ ia belajar, dan “bagaimana“ ia menggunakan pengetahuan dan keterampilannya itu. d. Anak harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Fotosintesis

0 7 233

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 5 302

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 20 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 16 294

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 2 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 5 20

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN II MANJUNG WONOGIRI Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN II Manjung Wonogiri.

0 1 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa Kelas V SD Kanisius Gayam I dengan menggunakan media audio-visual.

1 5 258

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 WADASLINTANG WONOSOBO.

1 17 193

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V DI SDN 4 JEKULO

0 0 21