4.2.1.3. Observasi Hasil Belajar Siswa Berdasarkan observasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS
terjadi peningkatan secara bertahapdisetiap siklus. Setelah dilakukan tindakan melalui model pembelajaran kontekstual dengan media audio visual pada
siklus I diperoleh data nilai terendah 20, tertinggi 100 dengan rata- rata 73,4 dan ketutasan klasikal 68,4. Setelah tindakan siklus II diperoleh data nilai
terendah 40, tertinggi 100 dengan rata- rata 86,6 dan ketuntasan klasikal 89. Berdasarkan data di atas hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS
mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tiap siklusnya. Pada siklus I ketuntasan klasikal hasil belajar siswa mencapai 61dan pada siklus II
mencapai 88,8. Pencapaian ketuntasan belajar tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yaitu sebesar 75, berarti penelitian sudah berhasil
pada siklus II.Untukitu pelaksanaan tindakan di hentikan pada siklus II. Akan tetapi, kesinambungan pembelajaran akan tetap dipertahankan dan
ditingkatkan pada pembelajaran berikutnya.
4.2.2. Implikasi Hasil Penelitian
Penerapan pendekatan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran IPS sangat membantu keterampilan dasar mengajar guru. Guru
berperan sebagai pengelola proses KBM, moderator, motivator, Fasilitator, dan evaluator. Pembelajaran tidak berpusat pada guru, melainkan siswa berperan
aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa belajar melalui belajar kelompok, diskusi, saling mengoreksi untuk memecahkan masalah dan
menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya. Guru memantau jalannya diskusi sehingga komunikasi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa
berjalan lancar, kegiatan berjalan menyenangkan. Pembelajaran dengan penerapan pendekatan model pembelajaran
kontekstual memberikan pengalaman baru bagi siswa. Mereka biasanya hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan belajar secara individu. Melalui model
pembelajaran kontekstual siswa dapat menyalurkan ide dan tanggapan melalui belajar kelompok, belajar kelompok memberi motivasi pada siswa untuk dapat
menguasai materi dan menyelesaikan permasalahan dengan pengalaman sehari-hari. Siswa bebas memecahkan permasalahannya sesuai dengan
pengalaman mereka. Siswa yang sebelumnya tidak bersemangat dalam belajar akhirnya bersemangat dalam belajar. Mereka sangat senang dapat bekerjasama
dan saling membantu. Penerapan model pembelajaran kontekstual dengan media audio visual
mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I rerata hasil belajar sebesar 68, dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 45. Persentase belajar
klasikal sebesar 61. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dengan rerata 74,7, dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 55. Persentase ketuntasan
belajar klasikal adalah 88,8. Berdasarkan hasil observasi keterampilan guru, aktivitas belajar siswa,
dan hasil belajar siswa pada siklus I dan II telah mencapai indikator keberhasilan maka penelitian ini dihentikan.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran kontekstual dengan media audio
visual kelas V SDN Rejosari 2 Demak, dapatdisimpulkanbeberapa hal sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPS melalui melalui model pembelajaran kontekstual dengan media audio visual di kelas V SDN Rejosari 2 Demak dapat meningkatkan
keterampilan guru. Hal ini ditunjukkan dengan data hasil observasi keterampilan guru pada pelaksanaan siklus I memperoleh rata-rata skor
2,5 dengan kategori B Baik. Pada pelaksanaan siklus II terjadi peningkatan rata-rata skor menjadi 3,3 dengan kategori B Baik.
Keterampilan tersebut meliputi keterampilan membuka pelajaran, bertanya, memberikan penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan,
membimbing diskusi kelompokmasyarakat belajar, mengelola kelas, melaksanakan evaluasi, dan menutup pelajaran. Keterampilan guru telah
mencapai indikator keberhasilan yaitu sekurang- kurangnya mencapai kategori baik.
2. Pembelajaran IPS melalui melalui model pembelajaran kontekstual dengan media audio visual di kelas V SDN Rejosari 2 Demak dapat meningkatkan
Aktivitas siswa. Hal ini ditunjukkan dengan data hasil observasi aktivitas 129