BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat dan Profil Perusahaan
Kegiatan usaha pertambangan minyak dan gas bumi di Negara kepulauan terluas dalam planet bumi ini adalah merupakan salah satu industri yang telah
dikembangkan sejak abad ke XIX oleh Aeliko Janszoon Zijlker penemu pertama minyak bumi yang cukup komersial di Indonesia, ketika administrator
perkebunan tembakau “Deli Mij” itu menemukan cadangan minyak terbesar di Hindia Belanda pada tanggal 15 juni 1885, yaitu sumur telaga said, kec. Sei
Lepan, Kab. Langkat-SUMUT. Keberhasilan Zijlker di Telaga Said telah mengungguli pendahulunya, Colonel Drake yang lebih dulu melakukan
pemburuan minyak bumi di Pulau Jawa, tapi tidak berhasil, sehingga menarik banyak peminat untuk mencari minyak bumi di berbagai daerah di Indonesia,
antara lain di Cepu, Jambi, Aceh timur, Palembang dan Kalimantan timur yang sampai akhir abad XIX telah beroperasi perusahaan perminyakan di wilayah
Hindia belanda kini di kenal sebagai Indonesia Dalam perkembangan selanjutnya terjadi penggabungan beberapa
perusahaan minyak, sehingga pada awal abad ke XX hanya ada dua perusahaan besar yang beroperasi di Hindia Belanda, yaitu De Koninklijke dan Shell
Transport Tradding Company Shell. Kemudian De Koninklijke milik pemerintah Belanda bergabung dengan shell inggris tahun 1907 dan dari
penggabungan kedua perusahaan minyak raksasa itu lahirlah perusahaan minyak
32
Universitas Sumatera Utara
De koninklijke Shell Group atau dalam bahasa inggrisnya di kenal dengan sebutan Royal Dutch Shell yang merupakan satu-satunya perusahaan minyak caliber dunia
yang melakukan penambangan minyak di Indonesia. Dalam menjalankan usahanya perusahaan ini memperoleh dukungan sepenuhnya dari pemerintah
Hindia Belanda yang berada di bumi Nusantara. Dalam menjalankan usaha Industri perminyakan Royal Dutch Shell
membentuk tiga perusahaan pelaksana atau operating company, yaitu De Bataafsche Petroleum Company khusus menangani masalah pengangkutan
minyak. Sejak terbentuknya Royal Dutch Shell semua daerah konsensi De Koninklijke dan Shell dilaksanakan oleh BPM termasuk di Langkat dan Aceh
Timur yang kini dikenal sebagai wilayah kerja PT. PERTAMINA EP. Area Rantau- Aceh Tamiang.
Setelah Top Production minyak bumi di telaga said menyusut, maka posisinya diganti oleh struktur Rantau yang kemudian tercatat sebagai kawasan
penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia termasuk dalam hal menyumbang devisa bagi Negara ketika Indonesia telah memperoleh kedaulatan penuh atas
kemerdekaan 17 agustus 1945. Hal ini telah dibuktikan pada saat dilakukannya ekspor perdana minyak
mentah Indonesia sebanyak 1700 ton atau senilai 30.000 DAS dollar amerika serikat yang diangkut oleh Tanker Shoizui Maru 3000 dwt melalui Pelabuhan
Minyak Pangkalan Susu yang pertama di Indonesia dengan tujuan Negara jepang.
Atas dasar itu maka dibentuklah perusahaan Minyak Nasional PERMINA yang diprakarsai oleh Kolonel dr. Ibnu Soetowo pada tanggal 10
Universitas Sumatera Utara
Desember 1957 yang kemudian diperkuat lagi dengan disahkannya UU. NO. 44 Prp tahun 1960 tentang pertambangan minyak dan gas bumi yang telah merombak
secara mendasar prinsip-prinsip pengusahaan Pertambangan Minyak dan gas bumi yang sebelumnya diatur dalam perundang-undangan Hindia belanda Indische
Mijn Wet 1989. Undang-undang tersebut selanjutnya diubah lagi dengan Undang-undang No. 8 Tahun 1971 sebagai landasan operasional Pertamina yang
mengacuh pada UUD 1945 pasal 33 ayat 3. Kemudian untuk penyesuaian derap langkah dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, pemerintah merasa perlu
membuat undang-undang baru untuk memperbarui landasan operasional Pertamina agar lebih leluasa mengembangkan usaha dibidang perminyakan, Gas,
dan Panas Bumi. Untuk itu dibentuklah Undang-undang No. 22 tahun 2001 yang mengatur tentang pengelolaan minyak dan Gas bumi.
Dalam perkembangan sejarah pertambangan dan industry Perminyakan di Bumi Nusantara, PT. PERTAMINA EP. AREA Rantau-Aceh Tamiang
mempunyai nilai historis tersendiri baik sebagai Ibunda yang mengandung dan melahirkan Perusahaan Pertambangan Minyak dan gas bumi Negara
PERTAMINA maupun mengenai patriotism para insan perminyakan dalam usaha merebut dan mempertahankan Tambang Minyak Sumatera Utara dan Aceh
dari tangan fasis jepang dan agresor belanda pada agresi I dan II. PT. Pertamina EP Area Rantau- Aceh Tamiang bertujuan untuk
mempertahankan atau meningkatkan produksi minyak dan gas bumi melalui pelaksanaan pengeboran sumur baru, kerja ulang, reperasi, stimulasi dan
perawatan sumur. Mencari cadangan baru dengan melakukan survey geologi
Universitas Sumatera Utara
permukaan, survey geofisika dan survey grafity serta mengupayakan diversifikasi penganekaragaman energy dengan memanfaatkan tenaga panas bumi.
Dengan demikian tidak ada salahnya kalau dikatakan bahwa dari Rantau, Pangkalan Susu dan Pangkalan Brandan inilah lahirnya Pertamina pada tanggal 10
Desember 1957 sebagai BUMN kini jadi perusahaan perseroan penghasil devisa yang handal sampai saat ini. Sejalan dengan diberlakukannya UU NO. 2 Tahun
2001 sebagaimana diatur dalam pasal 60 huruf a disebutkan bahwa “dalam jangka waktu paling lama 2 dua tahun, PERTAMINA dialihkan bentuknya menjadi
perusahaan perseroan persero dengan peraturan pemerintah maka tanggal 18 juni 2003 peraturan untuk itu pun dibuat oleh pemerintah melalui peraturan
pemerintah No. 31 Tahun 2003 tentang pengalihan bentuk perusahaan pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara PERTAMINA menjadi
perusahaan Perseroan Persero yang dibentuk berdasarkan UU No. 8 Tahun 1971 menjadi Perusahaan Persero, yaitu PT Pertamina Persero dengan akta
pendirian dilakukan oleh Menteri Keuangan dihadapkan Notaris Lenny Janis Iskak, SH pada tanggal 17 september 2003.
4.1.2. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
Dengan adanya struktur organisasi, maka tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap unit kerja yang ada dalam perusahaan dapat diperjelas dan
dipertegas. Struktur organisasi juga mencerminkan posisi dan hubungan setiap unik kerja perusahaan.
Tugas adalah sesuatu yang dimiliki oleh anggota dari suatu organisasi karena telah diberi Tanggung jawab dari atasannya. Tugas ini bersifat pribadi bagi
setiap anggota didalam suatu organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu yang sesuai agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang
dari posisi atasan ke bawahan. Dalam organisasi tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan
menerima wewenang manajer untuk mendelegasikan tugas atau fungsi tertentu. Struktur organisasi yang baik merupakan pengawasan terhadap organisasi
dan merupakan salah satu syarat dapat tidaknya sistem akuntasi pertanggung jawaban diterapkan dalam suatu perusahaan. Dalam menjalankan aktivitas dalam
rangka pencapaian tujuan Perusahaan, PT. Pertamina EP, Area Rantau- Aceh Tamiang memiliki struktur organisasi yang disusun sedemikian rupa agar
pendelegasian tugas, wewenang, dan Tanggung jawab dapat dilakukan dengan baik. Dengan adanya struktus rganisasi ini diharapkan para karyawan dapat
bekerja sama dengan baik serta dapat memahami secara jelas apa yang menjadi tanggung jawab dan sejauh mana wewenang yang ada padanya sehingga dalam
melaksanakan tugasnya dapat lebih efisien. PT. PERTAMINA EP Field Rantau- Aceh Tamiang merupaka bagian dari
PT. Pertamina yang bidangnya khusus memproduksi minyak mentah dan gas bumi. PT. PERTAMINA EP Field Rantau- Aceh Tamiang dipimpin oleh seorang
Field Manager kepala lapangan dimana secara lini bertanggung jawab secara langsung kepada Vice president Region Sumatera yang berkedudukan di
Prabumulih – Sumatera Selatan. Adapun struktur Organisasi Pada PT. Pertamina EP field Rantau- aceh
Tamiang adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
STRUKTUR ORGANISASI PT. PERTAMINA EP FIELD RANTAU
REGION SUMATERA
Sumber : PT Pertamina EP field rantau Aceh Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT Pertamina EP field Rantau
Universitas Sumatera Utara
Pembagian Tugas
Selanjutnya sebagai uraian dari struktur organisasi PT. Pertamina EP, Area Rantau- aceh tamiang diterangkan secara singkat pembagian tugas yaitu sebagai
berikut :
a. Field Manager Field Manager mempunyai tugaskegiatan Utama sebagai beriukut :