Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas Setelah Transformasi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.332 .231 sqrtEC .086 .015 .361 .998 1.002 sqrtDACC 1.507 .357 .269 .998 1.002 a. Dependent Variable: sqrtRISK 2 Constant 2.090 .245 sqrtEC .048 .015 .187 .327 3.061 sqrtDACC .803 .209 .134 .966 1.035 sqrtSIZE .000 .001 -.022 .352 2.841 sqrtDEBT -1.256 .081 -.590 .825 1.213 sqrtROA 2.025 .221 .355 .789 1.268 a. Dependent Variable: sqrtRISK Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2012 Berdasarkan tabel 4.8 diatas, hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Selain itu hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factors VIF juga menunjukkan tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model penelitian ini.

4.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, Ghozali 2006. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut Universitas Sumatera Utara homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian yang dilakukan untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah menggunakan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual persamaan regresi terhadap variabel independen. Jika variabel independen secara signifikan mempengaruhi nilai absolut residual dengan tingkat kepercayaan dibawah 5, berarti ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Hasil uji Glejser model regresi berganda dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah ini. Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas Setelah Transformasi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .362 .156 2.316 .022 sqrtEC .019 .010 .134 1.884 .061 sqrtDACC -.194 .242 -.057 -.802 .424 a. Dependent Variable: AbsResid 2 Constant -.031 .152 -.203 .840 sqrtEC -.006 .010 -.083 -.668 .505 sqrtDACC .149 .130 .083 1.147 .253 sqrtSIZE .001 .001 .183 1.529 .128 sqrtDEBT .086 .050 .135 1.719 .087 sqrtROA .053 .137 .031 .388 .698 a. Dependent Variable: AbsResid Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2012 Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa tidak terdapat variabel independen yang signifikan terhadap nilai absolut residual baik pada model pertama maupun pada model kedua. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

4.3.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode sebelumnya t-1. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, digunakan uji Durbin-Watson DW Test. Hasil uji Durbin Watson terlihat pada tabel 4.10 dibawah ini. Tabel 4.10 Uji Durbin Watson Setelah Transformasi N K DW Du Dl 4 - Du Model 1 197 2 2.098 1.7873 1.7463 2.2127 Model 2 196 5 2.141 1.8187 1.7142 2.1813 Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2012 Indikasi autokorelasi dapat diketahui dengan membandingkan nilai DW dengan nilai tabel. Uji Durbin Watson dalam penelitian ini menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah observasi n=197 untuk model 1 dan n =196 untuk model 2 dan jumlah variabel independen k=2 untuk model 1 dan k=5 untuk model 2 sehingga dapat dilihat pada tabel Durbin Watson DW, dl 1.7873 ; du 1.7463 model 1 dan dl 1.7142 ; du 1.8187 model 2. Hasil dari output SPSS nilai DW menunjukkan bahwa DuDW4–Du yaitu 1.78732.0982.2127 model 1 dan 1.81872.1412.1813 model 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negatif. Universitas Sumatera Utara

4.4. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan