Pengujian Hipotesis Uji Autokorelasi

3.7.2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda multiple regression analysis. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari dua model. Pada model pertama, persamaan regresi akan diuji tanpa menyertakan variabel kontrol dan pada model kedua, persamaan regresi akan diuji dengan menyertakan variabel kontrol. Dimana : RISK it : Risiko kebangkrutan perusahaan i pada tahun t EC it : Kompensasi eksekutif perusahaan i pada tahun t DACC it : Discretionary accrual perusahaan i pada tahun t SIZE it : Total aset perusahaan i pada tahun t DEBT it : Debt Ratio perusahaan i pada tahun t ROA it : Return on Assets perusahaan i pada tahun t β : Koefisien regresi ε it : error Universitas Sumatera Utara Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik t dan nilai statistik F. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 ditolak. Sebaliknya disebut tidak signifikan jika nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima, Ghozali 2006

1. Uji Koefisien Determinasi R2

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Dari sini akan diketahui seberapa besar variabel dependen akan mampu dijelaskan oleh variabel independennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

2. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel independen secara parsial dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 5. Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan ketentuan berikut : Universitas Sumatera Utara  Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti secara parsial variabel kompensasi eksekutif dan manajemen laba berpengaruh terhadap risiko kebangkrutan.  Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti secara parsial variabel kompensasi eksekutif dan manajamen laba tidak berpengaruh terhadap risiko kebangkrutan.

3. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yang terdapat dalam persamaan regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan tingkat signifikansi 5. Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan ketentuan berikut :  Jika nilai signifikansi kurang dari atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti secara bersama-sama variabel kompensasi eksekutif dan manajemen laba berpengaruh terhadap risiko kebangkrutan.  Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti secara bersama-sama variabel kompensasi eksekutif dan manajemen laba tidak berpengaruh terhadap risiko kebangkrutan. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian