Tabel 4.13 Uji Signifikansi Simulatan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
8.723 2
4.362 25.923
.000
a
Residual 32.641
194 .168
Total 41.364
196 a. Predictors: Constant, sqrtDACC, sqrtEC
b. Dependent Variable: sqrtRISK Model
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. 2
Regression 36.588
5 7.318
131.000 .000
a
Residual 10.613
190 .056
Total 47.201
195 a. Predictors: Constant, sqrtROA, sqrtDACC, sqrtSIZE, sqrtDEBT,
sqrtEC b. Dependent Variable: sqrtRISK
Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2012
Berdasarkan tabel 4.13 di atas diperoleh nilai F hitung
sebesar 25.923 dan 131.000 dengan tingkat signifikan 0.000, hal ini mengindikasikan bahwa variabel independen
dapat menjadi penjelas variabel dependen. Hal ini berarti bahwa risiko kebangkrutan RISK dapat dijelaskan oleh
variabel kompensasi eksekutif EC dan manajemen laba DACC sebagai variabel independen serta Ukuran
Perusahaan SIZE, Debt Ratio DEBT dan Return on Assets ROA sebagai variabel kontrol.
4.4.2. Pengujian Hipotesis
Setelah uji asumsi klasik dan goodness of fit dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah menguji hipotesis-hipotesis yang
telah diajukan dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian Pengaruh Kompensasi Eksekutif terhadap Risiko Kebangkrutan
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah pengaruh kompensasi eksekutif terhadap risiko kebangkrutan.
Pengujian hipotesis ini menggunakan persamaan regresi berganda yang telah dirangkum pada tabel 4.12. Berdasarkan hasil analisis
diperoleh nilai t hitung sebesar 5.661 dengan signifikansi 0.000
model 1 dan 3.115 dengan signifikansi 0.002 model 2. Hal ini mengindikasikan bahwa kompensasi eksekutif berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap risiko kebangkrutan, sehingga hipotesis
pertama H1 diterima.
Pengujian Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Risiko Kebangkrutan
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah pengaruh
manajemen laba terhadap risiko kebangkrutan. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai t hitung sebesar 4.220
dengan signifikansi 0.000 model 1 dan 3.843 dengan signifikansi 0.000 model 2. Dengan hasil signifikansi jauh dibawah 0.05, maka
mengindikasikan bahwa manajemen laba berpengaruh negatif
signifikan terhadap risiko kebangkrutan. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa hipotesis kedua H2 ditolak.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian Pengaruh Kompensasi Eksekutif dan Manajemen Laba Secara Simultan Terhadap Risiko Kebangkrutan
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah pengaruh kompensasi eksekutif dan manajemen laba secara simultan
terhadap risiko kebangkrutan. Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa secara simultan variabel kompensasi eksekutif dan manajemen laba
berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko kebangkrutan baik untuk model pertama nilai F hitung 25.923 dengan signifikansi
0.000 maupun untuk model kedua nilai F hitung 131.000 dengan signifikansi 0.000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hipotesis ketiga H3 diterima.
4.4.3. Pembahasan