Landasan Teori Pengaruh Sikap Ibu Menyusui tentang Kebijakan ASI Eksklusif terhadap Pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2010

2.6. Landasan Teori

Menurut Rogers dalam Hanafi, 1987, munculnya inovasi dapat melalui beberapa tahap, yaitu a timbulnya suatu masalah yang memerlukan adanya suatu inovasi, b dilakukan penelitian-penelitian dasar maupun terapan yang ditujukan untuk menciptakan inovasi, c tahap pengembangan inovasi, d tahap komersialisasi inovasi, e tahap adopsi inovasi, dan f munculnya dampak atau akibat dari adopsi inovasi. Jadi suatu inovasi selalu memerlukan tahap-tahap yang tidak selalu sederhana untuk dapat diketahui dampak atau akibat keberadaanya. Untuk mengatahui sejauh mana kelebihan dan kekurangan suatu inovasi, digunakan seperangkat kriteria yang juga bermanfaat untuk mengidentifikasi sejauh mana tingkat kecepatan adopsinya karakteristik inovasi. Proses pengambilan keputusan terhadap suatu inovasi dapat dilihat pada bagan berikut Gambar 2.1 : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Paradigma Proses Keputusan Inovasi Rogers, 1983. Model paradigma proses pengambilan keputusan terhadap suatu inovasi melalui 4 empat tahap yakni : 1. Tahap pertama yaitu pengenalan. Pada tahap ini seseorang mengetahui adanya inovasi dan memperoleh beberapa pengertian tentang bagaimana inovasi itu berfungsi. Pada tahap ini jarang sekali seseorang membuka diri terhadap pesan- pesan inovasi jika merasa belum membutuhkan inovasi tersebut. Jika pesan inovasi disodorkan, pengaruh penyodoran itu akan sangat kecil jika inovasi belum Variabel Penerima : 1. Sifat-sifat pribadi a.l. sikap umum terhadap perubahan 2. Sifat-sifat sosial a.l. kekosmopolitan 3. Kebutuhan nyata terhadap inovsi 4. Dan sebagainya Sistem Sosial : 1. Norma-norma sistem 2. Toleransi terhadap penyimpangan 3. Kesatuan komunikasi Pengenalan I Persuasi II Keputusan III Konfirmasi IV Adopsi Terus Mengadopsi Diskontinuasi : 1. Ganti yang baru 2. Kecewa Ciri-ciri inovasi dalam pengamatan penerima: 1. Keuntungan relatif 2. Kompatibilitas 3. Kompleksitas 4. Triabilitas 5. Observabilitas Menolak Pengadopsian terlambat Tetap menolak Antecedent Proses Qonsequences Sumber Komunikasi Universitas Sumatera Utara selaras dengan kebutuhan, sikap dan atau kepercayaan penerima inovasi selective perception. Selective perception ini bertindak sebagai kunci jendela hati terhadap pesan-pesan inovasi karena ide-ide tersebut masih baru. 2. Tahap kedua yaitu persuasi. Pada tahap ini, si penerima informasi tentang inovasi membentuk sikap berkenanmenerima atau tidak berkenanmenolak inovasi tersebut. Pada tahap ini seseorang terlibat secara psikologis dengan inovasi itu. Dia dengan giat akan mencari keterangan mengenai ide baru tersebut. Kepribadiannya begitu pula norma-norma dalam sistem sosialnya mempengaruhi dimana dia harus mencari informasi, pesan apa saja yang tidak terima dan bagaimana menafsir keterangan yang diperoleh. Selective perception penting dalam menentukan sikap. Pada tahap persuasi inilah persepsi umum terhadap inovasi dibentuk. Karakteristik inovasi memegang peranan sangat pentingmenjadi bahan pertimbangan bagi si penerima dalam mengambil keputusan untuk menerima atau menolak inovasi tersebut. 3. Tahap ketiga yaitu tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini seseorang terlibat dalam kegiatan yang membawanya pada pemilihan keputusan untuk menerima atau menolak inovasi itu. Keputusan ini meliputi pertimbangan lebih lanjut apakah inovasi dicoba atau tidak. Percobaan dalam skala kecil seringkali menjadi bagian dari keputusan untuk menerima dan yang paling penting adalah jalan untuk mengurangi risiko. 4. Tahap keempat yaitu konfirmasi. Pada tahap ini seseorang mencari penguatpeneguh bagi kepusan inovasi yang telah dibuat sebelumnya. Pada tahap ini mungkin terjadi perubahan keputusan jika diperoleh informasi yang Universitas Sumatera Utara bertentangan dengan inovasi. Tahap konfirmasi berlangsung setelah ada keputusan untuk menerima atau menolak inovasi selama jangka waktu yang tidak terbatas.

2.7. Kerangka Konsep Penelitian