Pengujian Normalitas dan Uji Kolmogorov Smirnov Pengujian Heterokedastisitas Pengujian Multikolinieritas

3.11 Uji Asumsi Klasik

3.11.1 Pengujian Normalitas dan Uji Kolmogorov Smirnov

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual penulis. Uji Kolmogorov Smirnov dilakukan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal, dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal Situmorang, dkk, 2008:59. Menentukan kriteria keputusan: 1. Jika nila Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal 2. Jika nila Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal

3.11.2 Pengujian Heterokedastisitas

Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak digambarkan dalam speisifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual, yaitu selisih antara nila Y prediksi dan Y observasi. Universitas Sumatera Utara a. Model Grafik 1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas. 2. Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. b. Model Glejser Menentukan kriteria keputusan : 1. Jika nilai signifikan 0,05, maka tidak mengalami gangguann heterokedstisitas. 2. Jika nilai signifikan 0,05, maka mengalami gangguann heterokedstisitas

3.11.3 Pengujian Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat variance inflation factor VIF 5 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika VIF maka tidak ada masalah multikolinieritas. Jika tolerance 0,1 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika tolerance 0,1 maka variabel tidak ada masalah multikolinieritas. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Toyota

Berangkat dari industri tekstil, Toyota menancapkan diri sebagai salah satu pabrikan otomotif yang cukup terkemuka di seluruh dunia. Merek yang memproduksi 1 mobil tiap 6 detik ini ternyata menggunakan penamaan Toyota lebih karena penyebutannya lebih enak daripada memakai nama keluarga pendirinya, Toyoda. Inilah beberapa tonggak menarik perjalanan Toyota. Toyota sendiri didirikan oleh Sakichi Toyoda, yang berawal dari sebuah industri tekstil. Sakichi Toyoda lahir pada bulan Februari 1867 di Shizuoka, Jepang. Pria ini dikenal sebagai penemu sejak berusia belasan tahun. Toyoda mengabdikan hidupnya mempelajari dan mengembangkan perakitan tekstil. Dalam usia 30 tahun Toyoda menyelesaikan mesin tenun. Ini kemudian mengantarnya mendirikan cikal bakal perakitan Toyota, yakni Toyoda Automatic. Di sini hak paten mesin tekstil otomatisnya kemudian dijual kepada Platt Brothers Co, Ltd. dari Inggris, Britania Raya. Hasil penjualan paten ini, dijadikan modal pengembangan divisi otomotif. Mulai tahun 1933, ketika Toyoda membangun divisi otomotif, tim yang kemudian banyak dikendalikan oleh anaknya Kiichiro Toyoda, tiada henti menghasilkan inovasi-inovasi terdepan di zamannya. Mesin Tipe A berhasil dirampungkan pada 1934. Setahun kemudian Universitas Sumatera Utara