Tujuan Penetapan Harga Metode Penetapan Harga

Keenam tujuan dari perusahaan tersebut dapat dicapai melalui strategi penetapan harga. Harga terdiri dari komponen-komponen daftar harga, diskon, potongan, syarat kredit dan jangka waktu pembayaran.

2.3.2.2 Orientasi Penetapan Harga

Perusahaan menetapkan suatu harga memiliki tiga maksud yaitu: 1. Berorientasi pada laba a. Untuk mencapai target laba investasi laba penjualan bersih b. Untuk memaksimalkan laba 2. Berorientasi pada penjualan a. Untuk meningkatkan penjualan b. Untuk mempertahankan atau meningkatkan bagian pasar dan penjualan 3. Berorientasi pada status quo a. Untuk menstabilkan laba b. Untuk menangkal persaingan

2.3.2.3 Tujuan Penetapan Harga

Tujuan dari ditetapkannya harga adalah: 1. Profit maximalization pricing maksimalisasi keuntungan, yaitu untuk mencapai maksimalisasi keuntungan. 2. Market share pricing penetapan harga untuk merebut pangsa pasar. Dengan harga yang rendah, maka pasar akan dikuasai, syaratnya: a. Pasar cukup sensitif terhadap harga Universitas Sumatera Utara b. Biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik c. Harga turun, pesaing sedikit 3. Market skimming pricing Jika ada sekelompok pembeli yang bersedia membayar dengan harga yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan maka perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga tersebut akan turun memerah pasar, syaratnya: a. Pembeli cukup b. Perubahan biaya distribusi lebih kecil dari perubahan pendapatan c. Harga naik tidak begitu berbahaya terhadap pesaing d. Harga naik menimbulkan kesan produk yang superior 4. Current Revenue pricing penetapan laba untuk pendapatan maksimal Penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh Revenue yang cukup agar uang kas cepat kembali. 5. Target profit pricing penetapan harga untuk sasaran Harga berdasarkan target penjualan dalam periode tertentu. 6. Promotional pricing penetapan harga untuk promosi Penetapan harga untuk suatu produk dengan maksud untuk mendorong penjualan produk-produk lain. Ada dua macam yaitu: a. Loss Leader Pricing, penetapan harga untuk suatu produk agar pasar mendorong penjualan produk yang lainnya. Universitas Sumatera Utara b. Prestice pricing, penetapan harga yang tinggi untuk suatu produk guna meningkatkan image tentang kualitas.

2.3.2.4 Metode Penetapan Harga

1. Cost Oriented Pricing, adalah penetapan harga yang semata-mata memperhitungkan biaya-biaya dan tidak berorientasi pada pasar. Terdiri dari: a. Mark up pricing dan cost plus pricing cara penetapan harga yang sama, yaitu menambahkan biaya per unit dengan laba yang diharapkan. Mark up pricing digunakan dikalangan pedagang pengecer sedangkan cost plus pricing digunakan oleh manufaktur. b. Target pricing, yaitu suatu penetapan harga jual berdasarkan target rate of return dari biaya total yang dikeluarkan ditambah laba yang diharapkan pada volume penjualan yang diperkirakan. Ini ditetapkan dalam jangka panjang. Kelemahan metode ini target pricing adalah tidak memperhitungkan permintaan, yang dapat menunjukkan beberapa unit dapat dijual pada masing-masing tingkat harga. 2. Demand oriented pricing, penentuan harga dengan mempertimbangkan keadaan permintaan, keadaan pasar dan keinginan konsumen. Terdiri dari: a. Preceived value pricing yaitu beberapa nilai produk dalam pandangan konsumen terhadap yang dihasilkan perusahaan. Universitas Sumatera Utara b. Demand differential pricing atau price discrimination, yaitu penetapan harga jual produk dengan dua macam harga atau lebih. 3. Competetion Oriented pricing, menetapkan harga jual yang berorientasi pada pesaing. Terdiri dari: a. Going rate pricing, suatu penetapan harga dimana perusahaan berusaha menetapkan harga setingkat dengan rata-rata. b. Sealed bid pricing, yaitu suatu penetapan harga didasarkan pada tawaran yang diajukan oleh pesaing.

2.3.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga