31
Mengenai tujuan ilmu pengetahuan sosial pendidikan IPS, para ahli sering mengaitkannya dengan berbagai sudut kepentingan dan penekanan dari
program pendidikan tersebut. Gross menyebutkan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah:
Untuk mempersiapkan mahasiswa atau siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat, secara tegas ia mengatakan, to
prepare student to be well functioning citiziens in a democratic society. Tujuan lain dari pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan kemapuan
mahasiswa atau siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang dihadapinya Gross.
43
Tujuan siswa mempelajari IPS adalah agar siswa mampu mengembangkan kemampuan dan sikap rasional siswa dalam menanggapi
kenyataan atau permasalahan sosial serta perkembangan masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia pada masa lampau, masa kini, dan masa
mendatang. Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk menempatkan
peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang
terjadi, terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut
dapat dicapai manakala program-program IPS di sekolah diorganisasi secara baik.
C. Kerangka Berfikir
Guru adalah unsur utama dalam suatu proses pendidikan guru berada dalam front terdepan pendidikan yang berhadapan langsung dengan peserta
didik melalui proses interaksi intrusional sebagai wahana terjadinya proses pembelajaran siswa dengan nuansa pendidikan. Untuk mencapai tujuan
pendidikan yakni memperoleh perubahan perubahan baik dari segi kognitif.
43
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning, Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 14
32
Efektif maupun psikomotorik siswa dalam berprilaku menuju yang lebih baik. Untuk menjalankan tugasnya dengan baik, guru memerlukan kinerja yang
tinggi demi tercapainya tujuan pendidikan. Tinggi rendahnya kinerja seseorang bisa dipengaruhi oleh diri sendiri juga dari orang lain atau lingkungan.
Sebagai penunjang hasil kompetensi peserta didik yang harus dicapai berdasarkan pada standar kompetensi yang telah ditetapkan, dapat melalui
latihan berkala sesuai dengan materi pelajaran yaitu pengamatan objektif, penugasan-penugasan, ulangan harian, mingguan, bahkan dilakukannya pre tes
dan pos tes langsung serta dilakukannya pengumpulan semua hasil pada lembaran portofolio.
Penilaian merupakan bagian penting dalam pembelajaran, yang dilakukan oleh seorang guru yang benar-benar berkompeten untuk mengetahui
tingkat pengetahuan, pengamatan, kecakapan siswa. Dalam meningkatkan kinerja seorang guru dilihat dari kemampuan profesionalnya diantaranya:
1. Merencanakan sistem pembelajaran
a. Merumuskan tujuan
b. Memilih prioritas materi yang akan diajarkan
c. Memilih dan menggunakan sumber daya yang ada
d. Memilih dan menggunkan media pembelajaran
2. Melaksanakan sistem pembelajaran
a. Memilih dan menyusun jenis evaluasi
b. Menyajikan urutan pembelajaran secara tepat
3. Mengevaluasi sistem pembelajaran
a. Memilih dan menyusun jenis evaluasi
b. Melaksankan kegiatan evaluasi sepanjang proses
c. Mengadministrasikan hasil evaluasi
44
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran,
44
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h.19
33
kinerja serta guru dalam evaluasi pembelajaran. Terletak pada kinerja serta prestasi kerja guru-guru yang berada dalam suatu sekolah.
Jadi dengan kinerja guru dalam pembelajaran, maka hasil yang menentukan dari suatu proses pendidikan adalah pendidik itu sendiri. Hal ini
merupakan kinerja guru paling berkualitas setumpuk tugas serta tanggung jawab yang diembannya guru harus mampu menunjukkan bahwa guru mampu
menghasilkan kinerja yang baik demi terciptanya pendidikan yang bermutu.
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang dijadikan objek penelitian dilaksanakan di SMK AL- HIDAYAH Ciputat yang berlokasi di JL. RE. Martadinata No. 7 Cipayung-
Ciputat. Adapun alasan peneliti karena sekolah tersebut mudah dijangkau dan sekaligus merupakan tempat Praktek Profesi Keguruan Terpadu PPKT bagi
penulis.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan antara bulan Oktober 2010 sampai Maret 2011. Dalam beberapa bulan ini penulis berupaya menggunakan waktu
seefektif mungkin untuk melakukan penelitian. Secara keseluruhan waktu yang dipergunakan untuk penelitian ini dimulai dari pencarian pokok
permasalahan, mengutip pendapat dari para ahli dari sumber-sumber buku yang berhubungan dengan permasalahan di atas. Untuk lebih menguatkan
pembahasan dalam hal kajian teori, penyusunan instrument penelitian, pengumpulan data, dan pengolahan data, analisis data serta revisi data. Berikut
jadwal atau waktu penelitian, yaitu: