28
kepada yang terdidik dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya menuju arah kehidupan yang lebih baik, baik bersifat formal, informal,
maupun nonformal. Sedangkan pengertian IPS menurut Safruddin Nurdin Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah “salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasa
r sampai menengah”.
38
Menurut Soemantri yang dikutip oleh Dr. Sapriya, dkk mengemukakan bahwa
“pendidikan IPS untuk tingkat sekolah dapat diartikan sebagai 1 pendidikan IPS yang menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai kewarganegaraan, moral
ideologi negara dan agama; 2 pendidikan IPS yang menekankan pada isi dan metode berfikir ilmuan sosial; 3 pendidikan IPS yang menekankan pada
“reflective inquiry”; dan 4 pendidikan IPS yang mengambil kebaikan kebaikan dari butir 1,2,3”.
39
Sedangkan menurut Etin S dan Raharjo yang telah dikutip dari Martorella 1987 mengatakan bahwa pembelajaran
pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek “pendidikan” daripada “transfer konsep”, karena dalam pembelajaran pendidikan IPS siswa diharapkan
memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan keterampilannya berdasarkan konsep
yang telah dimilikinya. Dengan demikian, pembelajaran pendidikan IPS harus diformulasikan pada spek kependidikannya.
40
2. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SDMISDLB sampai SMPMTsSMPLB, bahkan sampai pada
jenjang SMK. Pemberian mata pelajaran IPS dimaksudkan untuk membekali Ilmu Pengetahuan Sosial IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang
melibatkan segala tingkah laku beserta kebutuhannya. Maksudnya dengan cara
38
Safruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: PT. Ciputa Press, 2005, h.22.
39
Dr. Sapriya, dkk, Pengembangan Pendidikan IPS, Jakarta: UPI Press, 2007, h. 10.
40
Etin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Laerning: Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 14.
29
manusia menggunakan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti; kebutuhan materi, kebutuhan budaya, kebutuhan jiwa, pemanfaatan sumber
daya yang ada di permukaan bumi serta mengatur kesejahteraan pemerintahan dan sebagainya. Selain itu, proses pembelajaran IPS diupayakan agar
dilakukan secara terpadu, materi pelajaran perlu dipilih sesuai dengan tingkat berfikir siswa maupun dari sudut lingkungan pisik dan psikis peserta didik.
Pengertian “terpadu” dalam ilmu sosial sebenarnya bukan merupakan sesuatu yang baru. Di dalam konsep imu-ilmu sosial seperti sejarah, geografi,
ekonomi, antropologi dan disiplin ilmu sosial yang berkaitan, sehingga tidak mungkin dapat dibahas secara tersendiri dan terpisah, karena sering terdapat
konsep dasar tertentu dimiliki oleh beberapa disiplin ilmu-ilmu sosial. Misalnya konsep “interaksi” dapat ditinjau dari sosiologi, geografi,
sejarah, ekonomi, dan konsep ilmu sosial lainnya, pengertian keterpaduan seperti ini disebut dengan perpaduan mikro.
Tentunya tidak semua konsep dasar ilmu-ilmu sosial dapat bersifat seperti itu, karena setiap ilmu mempunyai sifat khas masing-masing.
Permasalahan di dalam masyarakat sangat beragam. Melalui berbagai displin illmu sosial, perlu adanya perpaduan antara materikonsep dari berbagai
cabang ilmu sosial. Keterpaduan seperti ini disebut dengan perpaduan makro. Dalam dunia pendidikan, IPS merupakan ilmu yang tidak statis, selalu
berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Pada jenjang pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah dan menengah atas, pendidikan IPS tidak
terlalu banyak perubahan. Pada tingkat sekolah dasar termuat satu bidang studi yaitu IPS yang mencakup sejarah, ekonomi, dan geografi. Pada tingkat
menengah pertama pendidikan IPS terpisah tersendiri, yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: sejarah, geografi, dan ekonomi. Sedangkan pada tingkat
menengah atas, merupakan salah satu illmu yang diberikan kebebasan siswa dalam memilihnya, dan terpecah menjadi beberapa bidang studi: sejarah,
sosiologi, antropologi, geografi, ekonomi, dan akuntansi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu-ilmu sosial seperti: ilmu Geografi aspek yang dipelajari mencakup
30
manusia, tempat, dan lingkunga, ilmu Sejarah aspek yang dipelajari mencakup waktu, keberlanjutan, dan perubahan, ilmu Sosiologi dan
antropologi aspek yang dipelajari mencakup sistem sosial dan budaya, tata negara dan ilmu Ekonomi aspek yang dipelajari mencakup perilaku ekonomi
dan kesejahteraan. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial serta aspek dan cabang-cabang ilmu sosial.
Dalam perkembangan pendidikan di Indonesia khususnya pada tingkat menengah pertama, IPS sebelumnya pada kurikulum 1994 CBSA dan
kurikulum 2004 KBK terpecah pada bidang-bidang studi seperti yang telah dipaparkan di atas. Sedangkan pada kurikulum 2006 KTSP, IPS menjadi
satu paket atau disebut dengan IPS terpadu. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas dapatlah
dinyatakan bahwa IPS yang dimaksudkan dalam studi ini adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial masyarakat yang termasuk kedalam
pelajaran IPS terpadu.
3. Tujuan Pendidikan IPS