Tindak Kekerasan, Perlindungan terhadap anak

22 keempat, hak subsistensi hak jaminan adanya sumber daya untuk menunjang kehidupan, dan yang kelima, hak ekonomi, sosial, dan budaya. 33 2. Hak Asasi Manusia Perspektif Islam Agama Islam telah menetapkan sejak beberapa abad yang lalu, beberapa hak perorangan yang harus dipenuhi oleh masyarakat, yang baru diketahui oleh undang-undang duniawi yang menciptakan manusia. Hak Asasi Manusia tidak dilahirkan oleh revolusi Perancis dan tidak pula oleh PBB. Hak yang dimaksudkan adalah meninggikan derajat manusia dan memungkinkan mereka untuk berserikat, berusaha untuk kebajikan manusia umum dan untuk memelihara kemuliaan kemanusiaan serta menghidupkan bakat yang ada pada diri seseorang dan membantu manusia dalam usaha mereka mempergunakan segala kekuatan akal dan tubuh. 34 Islam adalah agama universal yang mengajarkan keadilan bagi semua manusia. Islam meletakkan manusia sebagai posisi yang sangat mulia serta sebagai makhluk yang sangat sempurna dan harus dimuliakan. 35 Menurut Abu A’la Al-Maududi, Hak Asasi Manusia adalah hak kodrati yang dianugerahkan Allah SWT kepada setiap manusia dan tidak dapat di cabut atau dikurangi oleh kekuasaan atau badan apapun. Hak-hak yang diberikan Allah bersifat permanen, kekal dan abadi. 36 33 A Ubaedillah, dkk., Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2003, h. 254. 34 Teungku Muhammad hasbi Ash shiddieqy. Islam dan HAM Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 1999, h. 8. 35 Ibid,. 253. 36 Ibid, h. 254. 23 Tonggak sejarah islam sebagai agama yang memiliki komitmen yang sangat tinggi kepada hak asasi manusia secara universal dibuktikan dengan deklarasi Nabi Muhammad di Madinah yang biasa dikenal dengan nama piagam Madinah. Dan deklarasi Kairo. terdapat dua prnsip pokok HAM dalam piagam Madinah: pertama semua pemeluk islam adalah satu umat walaupun mereka berbeda suku bangsa, kedua hubungan antara komunitas muslim dengan non muslim di dasarkan pada prinsip-prinsip: 1. Berinteraksi secara baik dengan sesama tetangga 2. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama 3. Membela mereka yang teraniaya 4. Saling menasehati 5. Menghormati kebebasan beragama. 37 Ketentuan HAM yang terdapat dalam deklarasi kairo adalah 1: hak persamaan dan kebebasan 2. Hak hidup 3. Hak perlindungan diri 4. Hak kehormatan pribadi 5. Hak berkeluarga 6. Hak kesetaraan wanita dengan pria 7. Hak anak dari orang tua 8. Hak mendapatkan pendidikan 9. Hak kebebasan beragama 10. Hak kebebasan mencari suaka 11. Hak memperoleh pekerjaan 12. Hak memperoleh perlakuan sama 13. Hak kepemilikan 14. Hak ketahanan 38 3. Hak Asasi Manusia Perspektif Indonesia Pada awal kemerdekaaan Indonesia melalui sidang BPUPKI, Moehammad Hatta bersama dengan Moehammad yamin gigih memperjuangkan peraturan mengenai HAM dalam konstitusi Indonesia pertama kali. Hatta mengakui bahwa Indonesia didirikan atas asas kekeluargaan, akan tetapi perlindungan atas hak-hak 37 Sukron Kamil, dkk., Syariah Islam dan HAM Jakarta: CSRC UIN Syarif Hidayatullah, 2007, h. 17. 38 A Ubaedillah, dkk., Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2003, h. 254. 24 warga negara sebagai individu manusia harus tetap diberikan. Hatta menjelaskan bahwa: “hendaklah kita memperhatikan syarat-syarat supaya negara yang kita bikin, jangan menjadi negara kekuasaan, kita menghendaki negara pengurus, kita membangun masyarakat baru berdasarkan kepada gotong- royong, usaha bersama, tujuan kita ialah membaharui masyarakat. Tetapi disebelah itu janganlah kita memberikan kekuasaan yang tidak terbatas kepada negara untuk menjadikan negara baru itu suatu fasal, misalnya fasal yang mengenai warga negara...supaya tiap-tiap warga negara jangan takut mengeluarkan suaranya. Yang perlu disebut disini hak untuk berkumpul dan besidang atau mensyaratkan dan lain-lain. Formulering- nya atau redaksinya boleh diserahkan kepada panitia kecil. Tetapi tanggungan ini perlu untuk menjaga, supaya negara kita tidak menajadi negara kekuasaan sebab kita mendasarkan negara kita atas kedaulatan rakyat.” 39 Pada masa 1945-1950, konsekuensi sebagai suatu negara yang baru berdiri, Indonesia lebih memberikan penekanan kepada hak untuk merdeka, hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik yang didirikan dan hak untuk menyatakan pendapat. Dalam upaya untuk mengimplementasikan hak-hak asasi tersebut, maka pemerintah RI memberikan sarananya melalui Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 tentang partai politik dengan tujuan untuk mengatur segala aliran yang ada dalam masyarakat dan pemerintah berharap partai-partai tersebut telah terbentuk sebelum pemilu DPR pada bulan Januari 1946. 40 Kemudian perkembangan HAM di Indonesia cukup mengalami perubahan pada masa 1950-1959. Dimana pada masa itu orientasi terhadap HAM lebih 39 R.M. AB Kusuma, lahirnya Undang-Undang Dasar 1945: menurut Salinan Dokumen Otentik Badan Oentoek Menyelidiki Oesaha-Oesaha Persiapan kemerdekaan, Jakarta: Badan Penerbit FH UI, t.t, h. 299. 40 Muhamad Erwin, Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia Bandung: PT Refika Aditama, 2013, h. 169.