PENUTUP Peran negara dalam upaya mengatasi tindak kekerasan terhadap anak

3 Kepolisian Resor Kabupaten Bandung Ajun Komisaris Besar Jamaludin, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara TKP di rumah korban, ditemukan bercak darah di tempat tidur kamar dan sandal serta sepatu korban. Berdasarkan pantauan Tempo di Markas Polres Bandung, selain seprai atau bed cover, polisi juga menyita barang bukti berupa selimut, pakaian yang dikenakan para korban saat tewas, serta seutas kabel listrik warna putih. 3 2. Kekerasan yang dilakukan oleh orangtua Tindakan keji seorang bapak, Puryanto yang tega menabrakan anaknya ke kereta hingga kakinya putus. pelaku percobaan pembunuhan terhadap anak tirinya di Madiun, Jawa Timur tersebut akhirnya dibekuk polisi setelah sempat buron. Dia mengaku sengaja menabrakan anak tirinya bernama Tegar Kurnia ke kereta api hingga menjadi cacat seumur hidup, sebagai pelampiasan kekesalan pada istrinya. Setelah buron selama dua minggu akhirnya polisi dapat membekuk Puryanto, pelaku penganiayaan terhadap anaknya yang masih balita. Pelaku ditangkap dalam pelariannya ke Pulau Bangka. Akibat tindakan keji ayah tiri ini Tegar Kurniadinata yang baru berusia 3 tahun, terpaksa kehilangan sebelah kakinya setelah ditabrakan ke kereta api oleh tersangka. Sebelumnya korban sempat dicekik oleh pelaku hingga pingsan, kemudian tubuhnya dilempar ke rel kereta hingga tertabrak kereta yang melaju dari arah Madiun. Tersangka Puryanto 27 tahun, mengaku kalap ketika mencoba membunuh Tegar. Tersangka menganggap Tegar membawa sial bagi dirinya. Selain itu pelaku merasa kecewa kepada istrinya dan menganggap istrinya telah berselingkuh hingga melampiaskan 3 Tempo, “Pembunuhan terhadap anak-anak terjadi di Bandung,” Artikel diakses pada 25 November 2014 dari http:www.tempo.coreadnews20140416058571090Pembunuhan- terhadap-Anak-anak-Terjadi-di-Bandung 4 kekesalannya kepada anak tirinya tersebut. Tersangka akan dijerat dengan Pasal 53 Junto Pasal 338 KUHP dengan ancaman kurungan maksimal 15 tahun penjara. 4 3. Kekerasan yang dilakukan oleh orangtua Kekerasan adalah merupakan sebuah ekspresi baik yang dilakukan secara fisik ataupun secara verbal yang mencerminkan pada tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang. Kasus ini terjadi di Depok yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya. MH, 8 tahun mengalami kekerasan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya dan memutuskan untuk melarikan diri dari rumah. Saksi yang menemukan korban di sebuah pusat perbelanjaan di Depok, mendapat cerita korban sering dipukul menggunakan bambu oleh ayahnya. Polisi bergerak cepat. Mereka mendatangi rumah korban dan menyita bambu yang diduga digunakan untuk memukul korban. Dari tubuh korban terlihat bekas kekerasan, seperti memar di punggung akibat pukulan dan luka ringan di telinga akibat sering mendapat jeweran. Proses hukum kasus ini masih berjalan. Korban MH kini tinggal di tempat perlindungan kasus kekerasan anak. Bila terbukti bermasalah, kedua orang tua korban terancam pidana tiga setengah tahun karena melanggar Pasal 80 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 5 4 Indosiar, “Ayah yang Tabrakan anak kekereta dibekuk,” Artikel diakses 25 November 2014 dari http:www.indosiar.compatroliayah-yang-tabrakan-anak-ke-kereta- dibekuk_81306.html. 5 Tempo, “Kekerasan pada Anak 8 tahun di Depok,” Artikel diakses pada 4 September 2014 dari http:www.twmpo.coreadnews20130826214507499kekerasan-Pada-Anak-8- Tahun-di-Depok. 5 4. Kekerasan di Tempat Penitipan Anak Tempat penitipan anak Pertamina, RAN anak 14 bulan yang dititipkan oleh ibunya dipenitipan Pertamina dikarenakan sang ibu harus bekerja pada 29 Agustus 2014. Setelah sang ibu kembali ketempat tersebut telah mendapati adanya luka memar kemerahan pada pipi kiri anaknya. Sang ibu curiga dan langsung melapor kepada polisi diduga kuat telah terjadi kekerasan terhadap RAN yang dilakukan oleh pengasuh yang bekerja dipenitipan tersebut. 6 Kekerasan merupakan sebuah ekspresi baik yang dilakukan secara fisik ataupun secara verbal yang mencerminkan pada tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang. Berdasarkan data yang dimiliki Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI, kasus kekerasan terhadap anak selama kurun waktu 2011-2014 jumlahnya melonjak drastis. Pada tahun 2011 hanya terjadi 2178 kasus, tahun 2012 jumlahnya meningkat menjadi 3512 kasus, pada tahun 2013 kasus tindak kekerasan terhadap anak menjadi 4311 kasus. tetapi pada tahun 2014 sepanjang Januari-Juni jumlah 1622 kasus. Dapat dilihat pada tabel 1 dari data tersebut. 7 6 “Kekerasan Pada Anak Pipi Anak Memar di Tempat Penitipan,” Kompas, 5 September 2014, h. 27. 7 Wawancara Pribadi dengan Retno Adji Prastiaju Kepala Sekretariat KPAI, Jakarta 27 Agustus 2014.