produk atau jasa tersebut tetap terjaga. Kegiatan tersebut dinamakan pengendalian kualitas.
Statistical quality control
SQC adalah sebuah cara yang digunakan untuk menjelaskan sebuah perangkat statistik yang digunakan oleh
quality professionals
orang  yang  bertanggung  jawab  akan  kualitas  sebuah  produk.
Statistical  quality control
dapat  dibagi  secara  garis  besar  menjadi  3  bagian  yaitu
Descriptive Statistics
Statistik  Deskriptif  yang  digunakan  untuk  menjelaskan  mengenai karakteristrik dan hubungan dari sebuah kualitas. Termasuk didalamnya nilai-nilai
statistik  seperti
mean
rata-rata,  standar  deviasi,
range
jarak  dan  analisa  dari penyebaran  data  data  distribution.
Statistical  process  control
SPC berhubungan  dengan  inspeksi  atau  pengecek  an  pada  sample  acak  yang
merupakan  output  dari  sebuah  proses  dan  kemudian  menentukan  apakah  produk dari  produksi  sesuai  dengan  karakteristik  yang  sesuai  dengan
range
yang diberikan.
3.4. Lean dan Six Sigma
3.4.1.  Pendekatan Lean
Lean adalah suatu upaya terus-menerus untuk menghilangkan pemborosan waste  dan  meningkatkan  nilai  tambah  value  added  produk  barang  atau  jasa
agar memberikan nilai kepada pelanggan customer value. Lean  berfokus  pada  identifikasi  dan  eliminasi  aktivitas-aktivitas  tidak
bernilai  tambah  non-value-adding  activities  dalam  desain,  produksi  untuk bidang  manufaktur  atau  operasi  untuk  bidang  jasa,  dan  supply  chain
Universitas Sumatera Utara
management,  yang  berkaitan  langsung  dengan  pelanggan.  Terdapat  lima  prinsip dasar Lean, yaitu:
1.  Mengidentifikasi  nilai  produk  barang  danatau  jasa  berdasarkan  perspektif pelanggan,  dimana  pelanggan  menginginkan  produk  barang  danatau  jasa
berkualitas superior, dengan harga yang kompetitif dan penyerahan yang tepat waktu.
2.  Mengidentifikasi
value  stream  process  mapping
pemetaan  proses  pada
value stream
untuk setiap produk barang danatau jasa. 3.  Menghilangkan  pemborosan  yang  tidak  bernilai  tambah  dari  semua  aktivitas
sepanjang proses
value stream
itu. 4.  Mengorganisasikan  agar  material,  informasi  dan  produk  itu  mengalir  secara
lancar  dan  efisien  sepanjang  proses
value  stream
menggunakan  sistem  tarik pull system.
5.  Terus  menerus  mencari  berbagai  teknik  dan  alat  peningkatan  improvement tools  and  techniques  untuk  mencapai  keunggulan  excellence  dan
peningkatan terus menerus continuous improvement. Pada dasarnya terdapat dua jenis pemborosan, yaitu Type One Waste dan
Type Two Waste. Type One Waste adalah aktivitas kerja yang tidak menciptakan nilai  tambah  dalam  proses  transformasi  input  menjadi  output  sepanjang  value
stream,  akan  tetapi  aktivitas  tersebut  tidak  dapat  dihindarkan  pada  saat  ini dikarenakan  oleh  berbagai  alasan.  Type  Two  Waste  merupakan  aktivitas
yang  tidak  menciptakan  nilai  tambah  dan  dapat  dihilangkan  dengan  segera Gaspersz, 2008.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Pendekatan Six Sigma
Sigma  merupakan  unit  pengukuran  statistikal  yang  mendeskripsikan distribusi  tentang  nilai  rata-rata
mean
dari  setiap  proses  atau  prosedur.  Suatu proses atau prosedur dapat mencapai lebih atau kurang dari kapabilitas Six Sigma
dapat diharapkan memiliki tingkat cacat yang tidak lebih dari beberapa ppm
part per  million
.  Six  Sigma  adalah  upaya  terus  menerus
continuous  improvement efforts
untuk  menurunkan  variasi  dari  proses,  agar  mengingatkan  kapabilitas proses dalam menghasilkan produk barang dan jasa yang bebas kesalahan
zero defectstarget minimum Defects Per Million Opportunities
atau DPMO dan untuk memberikan  nilai  kepada  pelanggan
customer  value
.  Tiga  bilang  utama  yang menjadi target usaha Six Sigma, yaitu :
1. Meningkatkan kepuasan pelanggan 2. Mengurangi waktu siklus
3. Mengurangi defect cacat. Tujuan Six Sigma adalah meningkatkan kinerja bisnis dengan mengurangi
berbagai  variasi  proses  yang  merugikan,  mereduksi  kegagalankegagalan produkproses,  menekan  cacat-cacat  produk,  meningkatkan  keuntungan,
mendongkrak  moral  personilkaryawan,  dan  meningkatkan  kualitas  produk  pada tingkat yang maksimal.
3.5. Lean Six Sigma