Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa setiap harinya jumlah kecacatan tangki air melebihi 7 dari jumlah produksi per harinya. Dimana batas
kecacatan yang ditetapkan perusahaan hanya sebesar 7, itulah sebabnya perlu dilakukan pengendalian kualitas dalam perusahaan ini serta menentukan cara
perbaikan kualitas untuk meningkatkan kualitas tangki air.
5.2. Pengolahan Data dengan
Statistical Quality Control
SQC
Pengolahan data yang dilakukan adalah uji kenormalan data, penentuan batas kendali untuk masing-masing karakteristik kualitas yang diamati.
Pengolahan dilakukan dengan menggunakan data dari Tabel 5.1.
5.2.1. Peta Kontrol
Peta kontrol dibuat untuk mengetahui apakah proses dalam kendali dan untuk memonitor variasi proses secara terus-menerus. Peta p menggambarkan bagian
yang ditolak karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Sebelum menggambar peta p, terlebih dahulu dilakukan perhitungan Proportion
Nonconforming yang dapat dilihat pada Tabel 5.2. dibawah ini.
Tabel 5.2. Perhitungan
Proportion Nonconforming
HARI Jumlah
Sampel n Jumlah
Kecacatan np
Proporsi Jumlah
Kecacatanp
1 54
6 0.1111
2 60
3 0.0500
3 59
6 0.1017
4 60
5 0.0833
5 50
7 0.1400
6 30
5 0.1667
7 45
7 0.1556
Tabel 5.2. Perhitungan
Proportion Nonconforming
Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
HARI Jumlah
Sampel n Jumlah
Kecacatan np
Proporsi Jumlah
Kecacatanp
8 55
9 0.1636
9 60
8 0.1333
10 45
6 0.1333
11 40
6 0.1500
12 65
6 0.0923
13 64
6 0.0938
14 50
5 0.1000
15 60
6 0.1000
16 40
5 0.1250
17 45
5 0.1111
18 50
4 0.0800
19 75
9 0.1200
20 79
4 0.0506
21 60
5 0.0833
22 59
4 0.0678
23 45
6 0.1333
Jumlah 1250
133
Bedasarkan data yang ada, didapat nilai
mean
p CL sebagai berikut: 1046
, 1250
133
n np
p
Batas kelas Atas UCL dan Batas Kelas Bawah LCL dapat dihitung seperti dibawah ini :
n p
1 p
3 p
UCL
n p
1 p
3 p
LCL
Perhitungan UCL adalah sebagai berikut :
2960 ,
23 1046
, 1
1046 ,
3 1046
, 1
3
1 1
1
UCL UCL
n p
p p
UCL
Perhitungan LCL adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
0868 ,
23 1046
, 1
1046 ,
3 1046
, 1
3
1 1
1
LCL LCL
n p
p p
LCL
Nilai pada LCL yang minus dibuat menjadi 0 karena tidak ada kecacatan per produk unit yang minus jumlahnya. Minimal jumlah kecacatan per unit adalah 0
sehingga angka minus diganti dengan 0. Perhitungan peta p dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Perhitungan Peta p
No Jumlah
Produksi Jumlah
Kecacatan P
CL UCL
LCL
1 54
6 0.1111
0.1046 0.2960
2 60
3 0.0500
0.1046 0.2960
3 59
6 0.1017
0.1046 0.2960
4 60
5 0.0833
0.1046 0.2960
5 50
7 0.1400
0.1046 0.2960
6 30
5 0.1667
0.1046 0.2960
7 45
7 0.1556
0.1046 0.2960
8 55
9 0.1636
0.1046 0.2960
9 60
8 0.1333
0.1046 0.2960
10 45
6 0.1333
0.1046 0.2960
11 40
6 0.1500
0.1046 0.2960
12 65
6 0.0923
0.1046 0.2960
13 64
6 0.0938
0.1046 0.2960
14 50
5 0.1000
0.1046 0.2960
15 60
6 0.1000
0.1046 0.2960
16 40
5 0.1250
0.1046 0.2960
17 45
5 0.1111
0.1046 0.2960
18 50
4 0.0800
0.1046 0.2960
19 75
9 0.1200
0.1046 0.2960
20 79
4 0.0506
0.1046 0.2960
21 60
5 0.0833
0.1046 0.2960
22 59
4 0.0678
0.1046 0.2960
23 45
6 0.1333
0.1046 0.2960
Universitas Sumatera Utara
Dari semua data yang diperoleh diatas maka dapat digambarkan peta kontrol p untuk
proportion nonconforming
data pemeriksaan produk cacat dapat dilihat pada Gambar 5.1. sebagai berikut :
Gambar 5.1. Peta Kontrol
Dari Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa semua data yang diperoleh dalam pengolahan data masih di dalam batas LCL dan UCL, sehingga tidak perlu
dilakukan revisi.
5.3. Pengolahan Data dengan