POTENSI EKONOMI Pengaruh Waktu Fermentasi dan Komposisi Limbah Kulit Buah Aren (Arenga Pinnata) dengan Starter Kotoran Sapi Terhadap Biogas yang Dihasilkan

17

2.7.5 Lama Fermentasi

Menurut Sweeten 1979 menerangkan bahwa proses fermentasipencernaan limbah ternak di dalam tangki pencerna dapat berlangsung 60-90 hari, tetapi menurut Sahidu 1983 hanya berlangsung 60 hari saja dengan terbentuknya biogas pada hari ke-5 dengan suhu pencernaan 25 , dan menurut Hadi 1981 biogas sekitar 10-24 hari [45]. Produksi biogas sudah terbentuk sekitar 10 hari. Setelah 10 hari fermentasi seudah terbentuk kira-kira 0,1-0,2 m 3 kg dari berat bahan kering. Peningkatan penambahan waktu fermentasi dari 10 hari hingga 30 hari meningkatkan produksi biogas sebesar 50 [46]. Pada hari ke 30 fermentasi jumlah biogas yang terbentuk mencapai maksima, dan setelah 30 hari fermentasi terjadi penurunan jumlah biogas [47].

2.8 POTENSI EKONOMI

Perbandingan terbaik dari penelitian ini yaitu pada perbandingan komposisi limbah kulit buah aren dan air 1:11,5 ww sehingga berdasarkan hal ini dapat disimpulkan potensi ekonominya yaitu: Bahan Baku: a. Limbah Kulit Buah Aren Rp. 0,- Bahan Tambahan: a. Kotoran Sapi Rp. 10.000,- karung b. Glukosa Rp. 30.000,- kg Setiap tanaman aren dapat menghasilkan buah kolang-kaling sebanyak 100 kgpohontahun, dimana luas areal total di seluruh wilayah Indonesia adalah 70.000 Ha. Dalam satu hektar, rata rata terdapat 150 pohon sehingga jumlah total produksi buah aren per tahun sebesar 1.050.000 ton [9]. Dengan berat total kulit buah aren sebesar 735.000 tontahun. Untuk perbandingan komposisi limbah kulit buah aren dan air 1:11,5 ww dengan volume limbah sebanyak 1,5 L 120 gr kulit buah aren menghasilkan 637 mL biogas dengan lama fermentasi 27 hari. Untuk 735.000 ton limbah kulit buah aren dan biogas yang dihasilkan sebanyak: x = 3.901.625.000 L Universitas Sumatera Utara 18 Kotoran sapi dan air = 25 dari volume digester terisi = Total limbah 75 Volume digester terisi = 9.187.500.000 0,75 = 12.250.000.000 L Volume digester total = Volume digester terisi0,6 = 20.416.666.670 L Anggap 1 digester sekitar 2.000 L, maka dibutuhkan sekitar 10.208.333 digester Kotoran sapi dan air = 25 x 12.250.000.000 L = 3.062.500.000 L Kotoran sapi : air =1:1 ww maka diperlukan Kotoran sapi = 1.531.250.000 kg 50 kgkarung sehingga dibutuhkan 3.062.500 karung = Rp. 30.625.000.000,- Glukosa = 2 kg digester = 20.416.666 kg = Rp. 612.499.980.000,- Biaya lain-lain Kapur NaOH= Rp. 10.000,- x 10.208.333 digester = Rp. 102.083.330.000,- Transportasi dll = Rp. 9.999.999.900.000,- Digester = Rp. 500.000,- x 10.208.333 digester =Rp. 5.104.166.500.000,- Total Biaya Rp.15.849.374.710.000,- Harga biogas di pasaran adalah Rp.5.500L [24], sehingga total penjualan 3.901.625.000 L biogas adalah Rp. 21.458.937.500.000,-. Maka Laba kotor = Total Penjualan – Total Biaya = Rp. 21.458.937.500.000,- - Rp. 15.849.374.710.000,- = Rp. 5.609.562.790.000,- Dengan demikian Total Penjualan Total Biaya Pengeluaran sehingga potensi ekonomi dari pemanfaatan campuran limbah kulit buah aren dan air menjadi biogas menguntungkan sehingga layak untuk dikembangkan. Universitas Sumatera Utara 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 LOKASI PENELITIAN