Makro dan Mikro Nutrien Rasio Karbon dan Nitorgen CN

15

2.7 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BIOGAS

Untuk mendapatkan produksi biogas yang optimum, perlu diperhatikan beberapa faktor dan kondisi yang dapat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam fermentor. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dan dijaga agar proses produksi biogas berjalan dengan stabil antara lain makro dan mikro nutrien, rasion CN, temperatur, pH, dan lama fermentasi.

2.7.1 Makro dan Mikro Nutrien

Mikro-nutrien seperti besi, nikel, kobal, selenium, molibdenum atau tungsten sama pentingnya dengan makro-nutrient seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan belerang untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup mikroorganisme anaerobik. Rasio optimal makro-nutrien untuk karbon, nitrogen, fosfor, dan belerang C: N: P: S kurang lebih 600:15:5:1. Kurangnya penyediaan nutrisi dan mikro nutien serta kecepatan fermentasi yang terlalu tinggi dari substrat dapat menghambat dan mengganggu proses anaerobik [40].

2.7.2 Rasio Karbon dan Nitorgen CN

CN rasio dengan nilai 30 CN = 301 atau karbon 30 kali dari jumlah nitrogen akan menciptakan proses pencernaan pada tingkat yang optimum, bila kondisi yang lain juga mendukung. Bila terlalu banyak karbon, nitrogen akan habis terlebih dahulu. Hal ini akan menyebabkan proses berjalan dengan lambat. Bila nitrogen terlalu banyak CN rasio rendah; misalnya 3015, maka karbon habis terlebih dahulu dan proses fermentasi berhenti [41]. Ternak ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba rata-rata lebih lama dalam menghasilkan biogas dibandingkan dengan ternak non ruminansia. Lamanya produksi biogas disebabkan oleh mutu pakan yang lebih rendah, sehingga rasio CN nya tinggi akibatnya perkembangan mikroba pembentuk gas lebih lama dibandingkan yang bermutu tinggi. Tinggi rendahnya mutu ini tergantung pada nilai Nitrogen di dalam ransum. Namun demikian nilai N juga tergantung pada Karbon. Jadi perbandingan Karbon dan Nitorgen akan menentukan lama tidaknya proses pembentukan biogas [42]. Mikroorganisme membutuhkan nitrogen dan karbon untuk proses asimilasi. Karbon digunakan sebagai energi sedangkan nitrogen digunakan untuk membangun Universitas Sumatera Utara 16 struktur sel. Bakteri penghasil metan menggunakan karbon 30 kali lebih cepat daripada nitrogen [41].

2.7.3 Temperatur