32 cenderung stabil. Hal ini dapat terlihat dari nilai pH yang netral, dimana kinerja
bakteri mulai berkurang dalam menguraikan senyawa organik. Dari grafik juga dapat disimpulkan bahawa mikroba yang berperan dalam pembentukan biogas
dapat menyisihkan jumlah COD pada kondisi pH yang cenderung berfluktuasi dengan rata-rata mencapai ±75.
4.3 PENGARUH WAKTU FERMENTASI TERHADAP PENYISIHAN TSS PADA BEBERAPA KOMPOSISI SAMPEL
Adapun grafik di bawah ini menunjukkan hubungan antara waktu fermentasi terhadap penyisihan total suspended solid TSS pada setiap sampel campuran
limbah padat kulit buah aren dengan air pada beberapa komposisi dari hari ke-1 sampai hari ke-27.
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Waktu Fermentasi terhadap Penyisihan TSS TSS-remove Pada Beberapa Komposisi Sampel
Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa semakin lama waktu fermentasi maka persentase penyisihan total suspended solid
TSS semakin meningkat.
Menurunnya nilai TSS diakibatkan karena bahan-bahan organik mengalami degadrasi pada saat proses pembentukan biogas. Dimana molekul kompleks yang
ada dipecah menjadi molekul yang lebih kecil [49]. Namun setelah hari ke-18 pada
Universitas Sumatera Utara
33 beberapa komposisi nilai persentase penyisihan TSS cenderung stabil dan menurun
disertai dengan menurunnya produksi biogas. Hal ini menunjukan untuk beberapa komposisi pada saat fermentasi mencapai tahap akhir zat padat organik tidak
mampu lagi didegadrasi secara maksimal oleh bakteri akibat jumlah nutrisi pada bahan baku yang semakin berkurang [50]. Untuk perbandingan volume rasio
limbah padat dan air 1:13 persentase penyisihan TSS terbesar yaitu 90,86 pada hari ke-27 dengan nilai TSS 180 mgL, untuk perbandingan volume rasio limbah
padat dan air 1:11,5 persentase penyisihan TSS terbesar yaitu 88,10 pada hari ke- 27 dengan nilai TSS 250 mgL. Pada perbandingan volume rasio limbah padat dan
air 1:10 persentase penyisihan TSS terbesar yaitu 84,89 pada hari ke-18 dengan nilai TSS 340 mgL, untuk perbandingan volume rasio limbah padat dan air 1:9
persentase penyisihan TSS terbesar yaitu 94,61 pada hari ke-27 dengan nilai TSS 130 mgL. Pada perbandingan volume rasio limbah padat dan air 1:8 persentase
penyisihan TSS terbesar yaitu 94,51 pada hari ke-27 dengan nilai TSS 150 mgL. Untuk persentase penyisihan TSS terbesar pada semua variasi komposisi yaitu pada
volume rasio limbah padat dan air 1:9 sebesar 94,61 pada hari ke-27 dengan nilai TSS 130 mgL.
Menurut SK MENLH KEP-51MENLHI01995 limbah belum layak dilepaskan ke perairan lepas, apabila nilai TSS nya lebih besar dari pada 200 mg L
- 1
. Pada penelitian ini, jumlah TSS yang paling minimum yaitu pada perbandingan volume rasio limbah padat kulit buah aren dan air 1:9 ww dimana jumlah TSS
sebesar 130 mg L
-1
dengan persentasi penyisishan TSS sebesar 94,61 pada hari ke-27, sehingga nilai TSS tersebut memenuhi syarat kelayakan limbah untuk
dilepaskan ke perairan lepas.
Universitas Sumatera Utara
34
4.4 PENGARUH WAKTU FERMENTASI TERHADAP PENYISIHAN COD PADA BEBERAPA KOMPOSISI SAMPEL