8 Keunggulan  lain  dari  biomassa  adalah  harganya  yang  lebih  murah
dibandingkan sumber energi lainnya. Hal ini dapat terjadi karena jumlahnya yang sangat  melimpah  dan  umumnya  merupakan  limbah  dari  suatu  aktivitas
masyarakat.Namun demikian, dengan nilai kalor antara 3.000-4.500 kalgr, energi yang  dikandungnya  masih  sangat  potensial  untuk  dimanfaatkan  terutama  dalam
rangka membangkitkan energi panas [9]. Salah satu solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah dari limbah
pertanian  yang  tidak  dimanfaatkan  adalah  dengan  mengolahnya  menjadi  briket yang bertujuan untuk meningkatkan karakteristik bahan baku serta nilai kalor dari
biomassa [10]. Biomassa  pada  umumnya  mempunyaikadarzat  volatil  yang  tinggi
sehingga  pembakarannyadimulai  pada  temperatur  yang  rendah.  Proses devolatisasi  pada  biomassa  umumnya  terjadi  padatemperatur  rendah  dan  hal  ini
mengindikasikanbahwa  biomassa  mudah  dinyalakan  dan  dibakar,meskipun pembakaran yang diharapkan terjadisangat cepat dan bahkan sulit dikontrol [11].
2.3  ECENG GONDOK
Eceng  Gondok
Eichornia  crassipes
merupakan  tumbuhan  air  yang tumbuh  di  rawa-rawa,  danau,  waduk,dan  sungai  yang  alirannya  tenang.
Pertumbuhan  eceng  gondok  yang  sangat  cepat  dapat  menimbulkan  berbagai masalah,  antara  lain  mempercepat  pendangkalan  sungai  atau  danau,  menurunkan
produksi  ikan,  mempersulit  saluran  irigasi,  serta  menyebabkan  penguapan  air  3 hingga 7 kali lebih besar daripada penguapan air di perairan terbuka [1].
Eceng  gondok  dapat  hidupdidaerahtropismaupun  subtropis.Sebagai gulmaperairaneceng
gondokmampu menyesuaikandiri
terhadap perubahanlingkungandanberkembang
biak secaracepat.
Perairanyang dangkaldanairyang
keruh    merupakan  tempat  tumbuh  yang    ideal bagitanamaneceng  gondok  dengansuhuberkisar  antara28-30
o
C  dankondisipH berkisar  4-12.Tanamaneceng  gondoksulit  tumbuhdi  perairanyangdalamdanberair
jernihdidataran  tinggi.Ecenggondok  mampumenghisap  airdan  menguapkanyake udaramelaluiprosesevaporasi [12].
Universitas Sumatera Utara
9 Eceng gondok memiliki kandungan air yang sangat besar yaitu hingga 90
dari  berat  tanaman  sebenarnya.Dalam  10  kg  eceng  gondok  setelah  dikeringkan beratnya hanya 1 kg. Akan tetapi eceng gondok memiliki nilai kadar karbon yang
cukup  bagus  untuk  dimanfaatkan  sebagai  briket  [1].  Berikut  ini  adalah  tanaman eceng gondok yang ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1 Eceng Gondok
Eceng  gondok  segar  dan  kering    memilki  kandungan  kimia  seperti  pada Tabel 2.1 dan 2.2 berikut ini :
Tabel 2.1 Kandungan Kimia Eceng Gondok Segar [13] Senyawa Kimia
Persentase Air
Abu Serat Kasar
Karbohidrat Lemak
Protein Posfor sebagai P
2
O
5
Kalium sebagai K
2
O Klorida
Alkanoid 92,6
0,44 2,09
0,17 0,35
0,16 0,52
0,42 0,26
2,22
Tabel 2.2 Kandungan Kimia Eceng Gondok Kering [13] Senyawa Kimia
Persentase Selulosa
Pentosa Lignin
Silika Abu
64,51 15,61
7,69 5,56
12,00
Universitas Sumatera Utara
10 Beberapa  faktor  yang  mempengaruhi  kecepatan  pertumbuhan  eceng
gondok, yaitu : 1.
pH air Pada pH 7 terjadi pertumbuhan maksimum eceng gondok.Meskipun pada pH
7  merupakan  pH  yang  optimal  untuk  pertumbuhan,  namun  tanaman  eceng gondok  ini  dapat  bertahan  pada  pH  4-5  dan  9-10.Perubahan  morfologi
abnormal terjadi bila pH terlalu tinggi atau terlalu rendah, yaitu akar menjadi keras, agak rusak dan tidak ditemukannya akar-akar lateral.
2. Intensitas cahaya
Pada  keadaan  cahaya  matahari  100  tanaman  ini  tumbuh  dan  berkembang biak paling cepat dibandingkan dengan cahaya matahari 75, 50 atau 25.
3. Temperatur
Suhu merupakan  faktor  yang menentukan distribusi  dimana pada suhu  25 C
eceng  gondok tumbuh dengan pesat.  Kecepatan  pertumbuhan relatif tanaman ini lima kali lebih tinggi pada musim panas bila dibandingkan musim dingin.
4. Unsur hara
Pada pH sekitar 7 eceng gondok  menyerap unsur hara paling banyak terutama
Nitrogen [14].
Pertumbuhan  encenggondok  yang  cukup  pesat  mengakibatkan  berbagai kesulitanseperti  terganggunya  transportasi,penyempitan  sungai,  dan  masalah  lain
karenapenyebarannya  yang  menutupi  permukaan  sungaiperairan.  Untuk  itu enceng  gondok  ini  dapat  dijadikan  sebagai  limbah  biomassa,  sehingga  dapat
dilakukan  suatupemanfaatan  alternatif  terhadap  encenggondok  ini  dengan  jalan pembuatan  briketarang.Tanaman  enceng  gondok  memiliki  kandungan  selulosa
dan  senyawa  organik  sehingga  berpotensimemberikan  nilai  kalor  yang  cukup baik.Dengan  demikian  briket  arang  dari  encenggondok  ini  dapat  dimanfaatkan
sebagai  bahan  bakar  alternatif  yang  dapat  membuat  dampak  yang  sangat  baik bagilingkungan  serta  bernilai  ekonomis  tinggi  sehingga  eceng  gondok  tidak
merusak ekosistem perairan [13].
Universitas Sumatera Utara
11
2.4 TEMPURUNG KELAPA