PENCAMPURAN LOKASI PENELITIAN BAHAN DAN PERALATAN .1 Bahan

21 Dalam penggunaanya perekat tapioka menimbulkan asap yang relatif lebih sedikit dibandingkan bahan perekat lainnya Komposisi kimia tapioka ditunjukan pada Tabel 2.7: Tabel 2.7 Komposisi KimiaTapioka [19] Komposisi Jumlah Air Protein Lemak Abu Serat kasar 8-9 0,3-1,0 0,1-0,4 0,1-0,8 81-89 Tepung tapioka merupakan bahan dengan kekentalan tinggi yang dalam fasa cair baik jika digunakan sebagai bahan perekat dicampur dengan serbuk, sehingga partikel-partikel serbuk akan tarik menarik satu sama lain akibat adanya gaya adesi dan kohesi. Gaya adesi terjadi pada daerah antara muka partikel- partikel sedangkan gaya kohesi hadir diantara partikel-partikel. Molekul air H 2 O yang digunakan sebagai pelarut bahan perekat akan membentuk suatu lapis tipis pada permukaan partikel yang akan meningkatkan kontak permukaan partikel-partikel. Penentuan rasio antara bahan perekat dan serbuk penting dilakukan karena akan memberikan pengaruh terhadap briket yang dihasilkan terutama pada jumlah kalor [15]. Briket hasil fabikasi harus dikeringkan untuk mengurangi kandungan bahan pencampur dan bahan mudah menguap. Proses pengeringan dengan menggunakan sinar matahari dapat menghilangkan kandungan bahan pencampur sisa di dalam pori-pori. Adanya pori-pori didalam briket disatu sisi berpengaruh terhadap penurunan kerapatan, namun di sisi lain mampu meningkatkan sifat difusi termal [15].

2.8 PENCAMPURAN

Sifat ilmiah bubuk arang cenderung saling memisah.Butir-butir arang dapat disatukan dan dibentuk sesuai dengan kebutuhandengan menggunakan bantuan bahan perekat atau lem. Namun permasalahannya terletak pada jenis bahan perekat yang akan dipilih. Penentuan bahan perekat yang digunakan sangat berpengaruh terhadap kualitas briket ketika dibakar dan dinyalakan.Faktor harga Universitas Sumatera Utara 22 dan ketersediaannya di pasaran harus dipertimbangkan secara seksama karena setiap bahan perekat memiliki daya lekat yang berbeda-beda karakteristiknya [16]. Sebatas untuk keperluan sendiri, pencampuran adonan arang dan perekat untuk membuat briket cukup dengan kedua tangan disertai alat pengaduk kayu atau logam. Namun, jika jumlah briket diproduksi cukup besar, penggunaan mesin pengaduk adonan sangat dibutuhkan untuk mempermudah pencampuran dan meringankan pekerjaan untuk mengaduk adonan, dan apabila mesin pengaduk adonan tersebut dianggap masih belum memadai, maka bisa menggunakan mesin molen yang kapasitasnya beragam, mulai yang mini hingga yang besar [16]. Universitas Sumatera Utara 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 LOKASI PENELITIAN

Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Instrument, Laboratorium Bahan Konstruksi dan Korosi serta Laboratorium Operasi Teknik Kimia, Politeknik Teknologi Kimia Industri. 3.2 BAHAN DAN PERALATAN 3.2.1 Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain : 1. Eceng gondok 2. Tempurung kelapa 3. Tepung tapioka 4. Air

3.2.2 Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Neraca 2. Ember 3. Gelas ukur 4. Pengaduk 5. Bomb calorimeter 6. Oven 7. Furnace 8. Alat kempa briket 9. Cetakan Briket 10. Hammer mill 11. Ayakan tipe 60 mesh 12. Screening Universitas Sumatera Utara 24 13. Penangas air 14. Termometer 15. Gegep 16. Cawan Porselin 17. Desikator 18. Tensile test

3.3 RANCANGAN PENELITIAN