2.1.7. Nilai Perusahaan
Meryaty 2011 menyatakan bahwa tujuan jangka panjang dari perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan
terkait dengan pengelolaan bisnis, kebijakan, kondisi lingkungan kerja, dan etika bisnis. Ada beberapa konsep nilai yang menjelaskan tentang nilai suatu
perusahaan diantaranya adalah: nilai nominal, nilai pasar, nilai intrinsik, nilai buku, dan nilai likuidasi Yulius dan Josua, 2007:3.
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca
perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif. Nilai pasar adalah harga yang terjadi dari proses tawar-menawar di pasar saham. Nilai
buku adalah nilai perusahaan yang dihitung berdasarkan konsep akuntansi. Nilai likuidasi adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban yang harus dipenuhi. Sedangkan nilai intrinsik mengacu pada nilai riil suatu perusahaan karena konsep nilai ini bukan sekadar harga
dari sekumpulan aset melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa konsep yang paling representatif untuk menentukan nilai perusahaan adalah pendekatan konsep nilai intrinsik
Yulius dan Josua, 2007:4. Namun untuk memperkirakan nilai intrinsik ini sangat sulit
dikarenakan membutuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi variabel- variabel signifikan untuk menentukan keuntungan suatu perusahaan dimana
Universitas Sumatera Utara
variabel ini berbeda antar perusahaan yang satu dengan perusahaan lain serta penentuan nilai intrinsik juga memerlukan memprediksi arah
kecenderungan yang akan terjadi di kemudian hari. Karena itulah, nilai pasar digunakan dengan alasan kemudahan data juga didasarkan pada
penilaian yang moderat Yulius dan Josua, 2007:4. Dalam penelitian Jhojor 2009:10, ukuran nilai perusahaan dapat
dibentuk melalui 2 pendekatan, yaitu pendekatan ekuitas dan pendekatan aktiva. Menurut pendekatan ekuitas, nilai perusahaan adalah nilai pasar
ekuitas, yaitu jumlah ekuitas yang beredar dikali dengan harga pasar pada setiap akhir tahun buku dimana indikator dari variabel ini adalah Market
Va lue of Equity MVE . Sedangkan menurut pendekatan aktiva, nilai
perusahaan adalah nilai pasar aktiva, yaitu nilai pasar ekuitas ditambah dengan jumlah hutang dimana indikator dari variabel ini adalah Market to
Book Asset Ra tio MBR .
Harga saham dan nilai perusahaan mengikhtisarkan penilaian kolektif investor tentang seberapa baikkah keadaan suatu perusahaan, baik
kinerja saat ini maupun prospek masa depannya. Oleh sebab itu, peningkatan harga saham mengirimkan sinyal positif dari investor kepada
manajer Brealey, 2007:46. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, karena dengan nilai yang tinggi ini menunjukkan
kemakmuran pemegang saham yang tinggi pula. Proksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah price to book
va lue yang menggambarkan nilai perusahaan pada nilai pasar. Apabilia nilai
Universitas Sumatera Utara
PBV semakin tinggi maka harga pasar dari saham tersebut semakin tinggi
pula. Dan apabila kinerja suatu perusahaan baik, maka angka rasio PBV yang ditunjukkan biasanya di atas satu. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
pasar saham lebih tinggi dari nilai bukunya Ratnasari, 2003 dalam Galih, 2014.
2.1.8. Risiko Kredit