langsung kepada masyarakat. Dengan kata lain, bank cabang merupakan bawahan dari kantor pusat bank bank unit.
c. Holding Company Bank HCB
Menurut Irmayanto, dkk 2004:57 “holding company bank, yaitu sebuah bank yang memiliki satu atau lebih bank. Di Amerika
Serikat, tahun 1990 ada 6400 HCB, dan 5000 di antaranya dimiliki oleh satu bank”.
d. Multi Holding Company Bank MHCB
Multi holding company ba nk , yaitu sebuah bank yang
memiliki beberapa perusahaan baik dalam sektor perbankan maupun non-perbankan.
5 Klasifikasi bank berdasarkan tipe bisnis
a. Bank Bisnis Wholesale Bank
Bank bisnis merupakan bank yang fokus sasaran pasarnya di sektor usaha menengah ke atas. Misalnya nasabah bank bisnis ini
adalah pedagang, produsen atau pengusaha.
b. Bank Konsumen Retail Bank
Bank konsumen adalah bank yang pangsa pasarnya berfokus di sektor usaha kecil dan konsumen
c. Wholesale dan Retail Bank
Wholesa le dan retail bank merupakan bank yang menjadi
fokus sasaran pasarnya yaitu usaha menengah ke atas dan usaha kecil. Dimana nasabah ini adalah pengusaha, produsen, dan konsumen.
Universitas Sumatera Utara
6 Klasifikasi bank berdasarkan geografi
a. Bank Lokal Local Bank
Bank lokal adalah bank yang bank yang beroperasi hanya pada wilayah tertentu, misalnya wilayah desa.
b. Bank Regional Regional Bank
Bank regional adalah bank yang beroperasi di daerah perkotaan.
c. Bank Multinasional Multinational Bank
Bank multinasional adalah bank yang operasinya mencakup wilayah nasional maupun internasional.
7 Klasifikasi bank berdasarkan cara menentukan harga
a. Bank Konvensional
Bank konvensional adalah bank yang prinsip operasinya dibawa dari budaya barat dimana dalam menentukan harga dan
mencari keuntungan
dari nasabahnya,
bank konvensional
menggunakan dua metode, yaitu: -
Menetapkan bunga sebagai harga untuk produk tabungan maupun pinjaman kredit. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah
sprea d ba sed .
- Menetapkan biaya dalam nominal tertentu untuk jasa bank
lainnya. System pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee ba sed
.
Universitas Sumatera Utara
b. Bank Syariah
Bank dengan prinsip syariah menggunakan aturan perjanjian dalam hukum Islam kepada nasabahnya yang meminjam atau
menyimpan dananya. Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan, bank
syariah menggunkan prinsip sebagai berikut: -
Mudharabah, yaitu pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil -
Musyarakah, pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal -
Murabahah, prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
- Ijarah, yaitu pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni
tanpa pilihan -
Ijarah wa iqtina, yaitu adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain.
Sementara dalam menetukan biaya jasa bank lainnya, bank syariah menggunakan prinsip Syariah Islam dalam Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul.
2.1.5. Fungsi dan Usaha Bank Umum
Otoritas Jasa Keuangan OJK mengartikan bank umum sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Universitas Sumatera Utara
1 Fungsi Bank Umum
Menurut Siamat, fungsi pokok bank umum adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien
dalam kegiatan ekonomi b.
Menciptakan uang c.
Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat d.
Menawarkan jasa-jasa keuangan lain
2 Usaha Bank Umum
Menurut UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan dalam Siamat,
2005:276, kegiatan usaha bank adalah sebagai berikut: a.
Menghimpun dana dari masyarakat b.
Memberikan kredit c.
Menerbitkan surat pengakuan hutang d.
Membeli, menjual, atau menjamin surat-surat atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya. Surat-
surat berharga tersebut antara lain adalah: 1
Surat-surat wesel, termasuk wesel yang diaskep oleh bank 2
Surat pengakuan utang 3
Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah 4
Sertifikat Bank Indonesia SBI 5
Obligasi
Universitas Sumatera Utara
6 Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun
7 Instrument surat berharga lain yang berjangka waktu sampai
dengan 1 satu tahun e.
Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabahnya
f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau
meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunkan surat, saran telekomunikasi, maupun dengan wesel unjuk, cek,
atau sarana lainnya g.
Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga
i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak costudian j.
Melakukan penempatan dana dari menambah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa
efek k.
Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank,
dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya
l. Melakukan kegiatan anjak piutang factoring, kartu kredit, dan
kegiatan wali amanat trustee
Universitas Sumatera Utara
m. Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
n. Melakukan kegiatan lain, misalnya: kegiatan dalam valuta asing;
melakukan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti: sewa guna usaha, modal ventura,
perusahaan efek, dan asuransi; dan melakukan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit
o. Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan undang-undang.
2.1.6. Tingkat Kesehatan Bank
Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011 pasal 1 ayat 4 disebutkan bahwa “tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian
kondisi bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja bank”. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank dengan menerapkan prinsip kehati-
hatian dan manajemen risiko dalam melaksanakan kegiatan usaha. Kesehatan atau kondisi keuangan atau non keuangan bank
merupakan kepentingan semua pihak yang terkait baik stakeholders maupun stockholders
karena informasi mengenai kesehatan atau kondisi bank tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi
kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko. Bank harus melakukan
penilaian sendiri self assessment atas tingkat kesehatan bank tersebut yang dilakukan setiap periode minimal tiap semester.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Irmayanto, dk k 2004 : 92 “secara teoritis ada dua
macam pendekatan untuk menilai tingkat kesehatan suatu bank yakni metode CAMEL, merupakan singkatan dari capital, asset, management,
ea rning , liquidity dan metode EAGLES, merupakan singkatan dari earning,
a bility , asset quality, growth, liquidity, equity, dan strategic management.
Namun standar penialaian kesehatan bank ini telah ditentukan oleh Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor
131PBI2011 dimana bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara individual dengan menggunakan pendekatan risiko Risk-based
Ba nk Ra ting dengan cakupan penialian terhadap faktor-faktor sebagai
berikut: a.
Profil risiko risk profile b.
Good Corporate Governance GCG c.
Rentabilitas earnings d.
Permodalan capital Dalam rangka pengawasan bank, apabila terdapat perbedaaan hasil
penilaian tingkat kesehatan bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan penilaian tingkat kesehatan bank yang dilakukan oleh bank umum
maka yang berlaku adalah hasil penilaian tingkat kesehatan bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7. Nilai Perusahaan
Meryaty 2011 menyatakan bahwa tujuan jangka panjang dari perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan
terkait dengan pengelolaan bisnis, kebijakan, kondisi lingkungan kerja, dan etika bisnis. Ada beberapa konsep nilai yang menjelaskan tentang nilai suatu
perusahaan diantaranya adalah: nilai nominal, nilai pasar, nilai intrinsik, nilai buku, dan nilai likuidasi Yulius dan Josua, 2007:3.
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca
perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif. Nilai pasar adalah harga yang terjadi dari proses tawar-menawar di pasar saham. Nilai
buku adalah nilai perusahaan yang dihitung berdasarkan konsep akuntansi. Nilai likuidasi adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban yang harus dipenuhi. Sedangkan nilai intrinsik mengacu pada nilai riil suatu perusahaan karena konsep nilai ini bukan sekadar harga
dari sekumpulan aset melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa konsep yang paling representatif untuk menentukan nilai perusahaan adalah pendekatan konsep nilai intrinsik
Yulius dan Josua, 2007:4. Namun untuk memperkirakan nilai intrinsik ini sangat sulit
dikarenakan membutuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi variabel- variabel signifikan untuk menentukan keuntungan suatu perusahaan dimana
Universitas Sumatera Utara
variabel ini berbeda antar perusahaan yang satu dengan perusahaan lain serta penentuan nilai intrinsik juga memerlukan memprediksi arah
kecenderungan yang akan terjadi di kemudian hari. Karena itulah, nilai pasar digunakan dengan alasan kemudahan data juga didasarkan pada
penilaian yang moderat Yulius dan Josua, 2007:4. Dalam penelitian Jhojor 2009:10, ukuran nilai perusahaan dapat
dibentuk melalui 2 pendekatan, yaitu pendekatan ekuitas dan pendekatan aktiva. Menurut pendekatan ekuitas, nilai perusahaan adalah nilai pasar
ekuitas, yaitu jumlah ekuitas yang beredar dikali dengan harga pasar pada setiap akhir tahun buku dimana indikator dari variabel ini adalah Market
Va lue of Equity MVE . Sedangkan menurut pendekatan aktiva, nilai
perusahaan adalah nilai pasar aktiva, yaitu nilai pasar ekuitas ditambah dengan jumlah hutang dimana indikator dari variabel ini adalah Market to
Book Asset Ra tio MBR .
Harga saham dan nilai perusahaan mengikhtisarkan penilaian kolektif investor tentang seberapa baikkah keadaan suatu perusahaan, baik
kinerja saat ini maupun prospek masa depannya. Oleh sebab itu, peningkatan harga saham mengirimkan sinyal positif dari investor kepada
manajer Brealey, 2007:46. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, karena dengan nilai yang tinggi ini menunjukkan
kemakmuran pemegang saham yang tinggi pula. Proksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah price to book
va lue yang menggambarkan nilai perusahaan pada nilai pasar. Apabilia nilai
Universitas Sumatera Utara
PBV semakin tinggi maka harga pasar dari saham tersebut semakin tinggi
pula. Dan apabila kinerja suatu perusahaan baik, maka angka rasio PBV yang ditunjukkan biasanya di atas satu. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
pasar saham lebih tinggi dari nilai bukunya Ratnasari, 2003 dalam Galih, 2014.
2.1.8. Risiko Kredit
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 1125PBI2009 risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur danatau pihak lain dalam
memenuhi kewajiban pada bank. Dalam SE BI No.1324DPNP risiko kredit umumnya terdapat pada seluruh aktivitas bank yang kinerjanya bergantung
pada pihak lawan counterparty, penerbit issuer, atau kinerja peminjam dana borrower.
SE BI No.1324DPNP menjelaskan bahwa risiko kredit timbul karena terkonsentrasinya penyediaan dana pada debitur, wilayah geografis,
produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha tertentu .Risiko kredit mencakup risiko kredit akibat kegagalan debitur, risiko kredit akibat
kegagalan pihak lawan counterparty, dan risiko kredit akibat kegagalan setelmen settlement Galih, 2014:9.
Universitas Sumatera Utara
2.1.9. Risiko Pasar
Menurut SE BI No. 1324DPNP “risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat
perubahan kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option ”.
Sedangkan menurut Ali 2006:90 market risk adalah risiko kerugian yang diderita bank, sebagaimana antara lain dicerminkan dari posisi on dan off
ba la nce sheet bank, akibat terjadinya perubahan market price atas asset
ba nk, interest ra te dan foreign exchange rate, market voltality dan market
liquidity .
Identifikasi risiko pasar dilakukan untuk mengetahui risiko aktivitas bank yang dipengaruhi oleh pergerakan variabel pasar yang dapat
memengaruhi nilai yang berpotensi merugikan bank Arthesa dan Edia, 2009:205.
2.1.10. Risiko Likuiditas
Surat Edaran BI No. 1324DPNP menjelaskan bahwa “risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas, danatau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu
aktivitas dan kondisi keuangan bank. Risiko ini disebut juga Risiko likuditas pendanaan funding liquidity risk
”.
Universitas Sumatera Utara
2.1.11. Good Corporate Governance GCG
Ali 2006:334 menjelaskan corporate governace atau tata kelola perusahaan “mengandung pengertian mengenai pengaturan atas pembagian
tugas dan tanggung jawab di antara para pihak atau para ‘key players’ yang berpartisipasi dan memiliki kepentingan yang berbeda-beda dalam
perusahaan”. Para pihak yang berkepentingan ini adalah dewan direksi, para manager, para pemegang saham, dan stakeholders.
Penilaian GCG dalam perbankan telah ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam PBI No. 131PBI2011. Dalam PBI
No. 13, penilaian GCG menghasilkan skor atau nilai yang dihitung berdasarkan beberapa kriteria secara self assessment.
Tabel 2.1 Penilaian Tingkat GCG
Nilai Komposit Peringkat Komposit
Nilai Komposit 1.5 Sangat baik
1.5 Nilai Komposit 2.5 Baik
2.5 Nilai Komposit 3.5 Cukup Baik
3.5 Nilai Komposit 4.5 Kurang Baik
4.5 Nilai Komposit 5 Tidak Baik
Sumber : SE BI No. 912DPNP
Universitas Sumatera Utara
2.1.12. Rentabilitas
Rentabilitas adalah
kemampuan suatu
perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu, dan umumnya dirumuskan dengan jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu dibagi modal
atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut Soetjitro, 2008:11.
Surat Edaran BI No. 1324DPNP menjelaskan bahwa Penilaian faktor rentabilitas meliputi evaluasi terhadap kinerja
Rentabilitas, dan manajemen Rentabilitas. Penilaian ini dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat, trend, struktur,
stabilitas, Rentabilitas bank, dan perbandingan kinerja Bank dengan kinerja peer group, baik melalui analisis aspek
kuantitatif maupun aspek kualitatif.
Dalam SE BI No. 1324DPNP juga menjelaskan bahwa adanya penetapan faktor rentabilitas yang dikategorikan menjadi 5 lima peringkat,
yaitu Peringkat 1, Peringkat 2, Peringkat 3, Peringkat 4, dan Peringkat 5. Urutan peringkat faktor rentabilitas yang terkecil mencerminkan kondisi
rentabilitas bank yang lebih baik.
2.1.13. Kecukupan Modal
Kecukupan modal merupakan peran yang penting bagi bank dalam mengembangkan usahanya. Modal berfungsi sebagai sumber utama
pembiayaan terhadap kegiatan operasional bank selain itu juga berfungsi sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian. Kecukupan
modal yang dimiliki oleh suatu bank, harus bisa menutupi seluruh risiko usaha yang dihadapi oleh bank tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Surat Edaran dari Bank Indonesia No. 1324DPNP, dalam melakukan perhitungan permodalan, Bank wajib mengacu pada
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Umum.
Penilaian kecukupan modal dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitaif terhadap trend, komposisi permodalan, aktiva produktif yang
diklasifikasikan dibandingkan modal bank, kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan laba ditahan,
rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha, akses kepada sumber permodalan, dan kinerja keuangan pemegang saham untuk
meningkatkan permodalan.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Ratih 2011 dalam penelitiannya mengenai Pengaruh Risiko Krdit Terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai
Variabel Pemoderasi menggunakan risiko kredit Non Performing Loa n
NPL sebagai variabel independen dan nilai perusahaan yang diproksikan sebagai Return on Equity ROE yaitu kinerja keuangan sebagai
variabel independen. Adapun juga Good Corporate Governance sebagai variabel pemoderasi dari penelitian ini. Analisis penelitian ini menggunakan
regresi linear sederhana dan moderated regression analysis. Dan dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa risiko kredit memiliki pengaruh
Universitas Sumatera Utara
negatif terhadap kinerja keuangan dan Good Corporate Governance sebagai variabel pemoderasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Penelitian di atas juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Nursatyani 2011 mengenai Analisis Pengaruh Efisiensi Operasi, Risiko
Kredit, Risiko Pasar, dan Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan dimana yang menjadi variabel independennya adalah efisiensi operasi
BOPO, risiko kredit NPL, risiko pasar NIM, dan modal CAR dan variabel dependennya adalah kinerja keuangan ROA. Penelitian ini
dianalisis dengan menggunakan regresi berganda. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa efisiensi operasi dan risiko kredit memiliki pengaruh
negatif terhadap kinerja keuangan sementara modal dan risiko pasar memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Setyawan 2011 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Komponen Risk Based Bank Rating RBBR Terhadap Harga Saham
Perusahaan Perbankan yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Beta, GCG,
CAR, dan NIM. Sedangkan untuk variabel dependennya adalah harga saham perbankan yang telah go public di BEI. Penelitian ini dianalisis
dengan regresi berganda. Dan hasil dari penelitian ini ditemukan secara parsial bahwa GCG dan Beta berpengaruh positif terhadap harga saham
perusahaan perbankan yang telah go public di BEI. Sementara GCG berpengaruh negatif signifikan dan CAR tidak berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan perbankan yang telah go public di BEI.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian Hutahaean 2012 mengenai Analisis Pengaruh Risiko Likuiditas Terhadap Return on Asset ROA Bank Mandiri menggunakan
risiko likuiditas yang terdiri dari Likuiditas Total Aset LTA, Likuiditas Aset Deposit LAD dan Financial Deposit Ratio FDR sebagai variabel
independennya dan ROA sebagai variabel dependennya. Penelitian ini menggunakan alat analisis Ordinary Least Square OLS, model
kelambanan lag, dan dummy musiman. Hasil penelitian ini ditemukan secara signifikan bahwa ketiga variabel independen berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen yaitu pada tingkat kepercayaan sebesar 1 dengan menggunakan alat analisis OLS. Semantara pada model
kelambanan la g menunjukkan bahwa hanya FDR yang memiliki pengaruh signifikan pada tingkat probabilitas 5 dan 10 yaitu pada bulan Mei
sampai November, Sedangkan LTA dan LAD tidak signifikan mempengaruhi. Dan dari hasil regresi dummy musiman diperoleh bahwa
terdapat pengaruh signifikan ketiga variabel bebas LTA, LAD, dan FDR terhadap ROA bank Mandiri, dimana dilihat dari tingkat probabilitas yang
signifikan pada tingkat kepercayaan 1 dan 10. Retno dan Denies 2012 dalam penelitiannya mengenai Pengaruh
Good Corpora te Governa nce dan Pengukapan Corporate Social
Responbility Terhadap Nilai Perusahaan, menggunakan variabel independen
yang terdiri dari GCG dan pengungkapan CSR, variabel kontrol yaitu size dan leverage dan sebagai variabel dependennya adalah nilai perusahaan.
Penelitian ini menggunakan alat analisis statstik deskriptif, uji analisis
Universitas Sumatera Utara
klasik normalitas, multikolineritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas, pengujian fit and goodness koefisien determinasi, uji statistik F, dan uji
statistik t, dan pengujian hipotesis metode regresi berganda. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa variabel GCG berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan dengan variabel kontrol yaitu size dan leverage. Sedangkan variabel pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan dengan variabel kontrol yaitu size dan leverage. Rompas 2013 melakukan penelitian mengenai Likuiditas
Solvabilitas dan Rentabilitas Terhadap Nilai Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitiannya menggunakan
likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas sebagai variabel independen. Dan untuk variabel dependennya menggunakan nilai perusahaan. Penelitian ini
menggunakan alat anlisis yaitu analisis regresi berganda, ujia asumsi klasik, dan pengujian hipotesis secara simultan dan parasil. Dari hasil analisis,
ditemukan bahwa ketiga variabel independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Uniairiny 2012 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Struktur Modal dan Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan Sektor
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Dalam penelitiannya menggunakan struktur modal dan modal intelektual
sebagai variabel independen sementara untuk variabel dependennya adalah nilai perusahaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh
positif dan signifikan antara struktur modal terhadap nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Sementara variabel modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No .
Nama Peneliti dan Tahun
Judul Variabel
Penelitian Kesimpulan
1. Ratih 2011
Pengaruh Risiko Krdit Terhadap
Nilai Perusahaan
dengan
Good Corporate
Governance sebagai Variabel
Pemoderasi Variabel
Independen: Risiko
kredit Non Performing
Loa n NPL
Variabel Dependen:
Nilai perusahaan yang diproksikan
sebagai Return on Equity
ROE Variabel
Pemoderasi: GCG
Risiko kredit memiliki
pengaruh negatif terhadap kinerja
keuangan dan Good Corpora te
Governance sebagai variabel
pemoderasi memiliki
pengaruh positif terhadap kinerja
keuangan.
2. Nursatyani
2011 Analisis
Pengaruh Efisiensi
Operasi, Risiko Kredit,
Risiko Pasar,
dan Modal Terhadap
Kinerja Keuangan
Perbankan Variabel
Independen: Efisiensi operasi
BOPO,
risiko kredit
NPL, risiko
pasar NIM, dan modal
CAR Variabel
Dependen: Kinerja keuangan
ROA efisiensi
operasi dan risiko kredit
memiliki pengaruh negatif
terhadap
kinerja keuangan
sementara modal dan risiko pasar
memiliki pengaruh positif
terhadap
kinerja keuangan.
3. Setyawan
2011 Pengaruh
Komponen Risk Ba sed
Ba nk Ra ting
RBBR Terhadap Harga
Saham Perusahaan
Perbankan yang Variabel
Independen: Beta, GCG, CAR,
dan NIM Variabel
Dependen: Harga saham
GCG dan Beta berpengaruh
positif terhadap
harga saham
perusahaan perbankan
yang telah go public di
BEI. GCG
Universitas Sumatera Utara
Go-Public di
Bursa Efek
Indonesia Tahun 2008-2011
berpengaruh negatif signifikan
dan CAR tidak berpengaruh
terhadap
harga saham perusahaan
perbankan yang
telah go public di BEI.
4. Hutahaean
2012 Analisis
Pengaruh Risiko Likuiditas
Terhadap Return on Asset
ROA Bank Mandiri
Variabel Independen:
Likuiditas Total
Aset LTA,
Likuiditas Aset
Deposit LAD
dan Fina ncia l
Deposit Ra tio
FDR Variabel
Dependen: ROA
- Ketiga
variabel independen
berpengaruh secara
signifikan terhadap
variabel dependen yaitu
pada
tingkat kepercayaan
sebesar 1
dengan menggunakan
alat analisis
OLS. -
Pada model
kelambanan la g
menunjukkan bahwa
hanya FDR
yang memiliki
pengaruh signifikan
pada
tingkat probabilitas
5 dan 10 yaitu
pada bulan
Mei sampai
November, Sedangkan
LTA dan LAD tidak
signifikan
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi .
- Hasil regresi
dummy musiman
diperoleh bahwa terdapat
pengaruh signifikan
ketiga variabel bebas
LTA, LAD,
dan FDR terhadap
ROA bank
Mandiri, dimana dilihat
dari tingkat
probabilitas yang
signifikan pada
tingkat kepercayaan
1 dan 10.
5. Retno
dan Denies 2012
Pengaruh Good Corpora te
Governance dan
Pengukapan Corpora te
Socia l Responbility
Terhadap Nilai Perusahaan
Variabel Independen:
GCG dan
pengungkapan CSR
Variabel Dependen:
Nilai perusahaan Variabel Kontrol:
Size
dan leverage GCG berpengaruh
positif terhadap
nilai perusahaan dengan
variabel kontrol yaitu size
dan leverage. Variabel
pengungkapan CSR berpengaruh
positif
dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan dengan
variabel kontrol yaitu size
dan leverage. 6.
Rompas 2013
Likuiditas Solvabilitas dan
Rentabilitas Terhadap Nilai
Variabel Independen:
Likuiditas, Solvabilitas, dan
Likuiditas, solvabilitas,
dan rentabilitas
berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan BUMN
yang Terdaftar
di Bursa
Efek Indonesia
Rentabilitas Variabel
Dependen: Nilai perusahaan
terhadap nilai
perusahaan
7. Uniairiny
2012 Pengaruh
Struktur Modal dan
Modal Intelektual
Terhadap Nilai Perusahaan
Sektor Perbankan yang
Terdaftar
di Bursa
Efek Indonesia
Periode 2006-
2010 Variabel
Independen: Struktur
modal dan
modal intelektual
Variabel Dependen:
Nilai Perusahaan Struktur
modal berpengaruh
positif terhadap
nilai perusahaan dan
modal intelektual
tidak berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan
8. Juwenda, Susi,
dan Wahidatul 2011
Analisis Penerapan
Peraturan Bank Indonesia
No.131PBI20 11
Terhadap Nilai
Perusahaan Perbankan
Variabel Independen:
Risiko Kredit,
Risiko Pasar,
Risiko Likuiditas, GCG,
Rentabilitas, dan Kecukupan
Modal Variabel
dependen: Nilai Perusahaan
Rentabilitas berpengarih
positif terhadap
nilai perusahaan. Risiko
kredit, risiko
pasar, risiko likuiditas,
GCG, dan
kecukupan modal tidak berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan
2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 2.3.1.