62
tidak memberikan alternatif terjemahan lain. Selanjutnya partikel pada adalah
al-dâmîru al-muttasil bermakna kami
, kata berasal dari dengan berplural
mempunyai makna pada umumnya bapak, ayah.
Kemudian kata disini memiliki dua afiks yaitu penambahan sufiks pada
dan . Kata adalah bentuk verba perfektif, mempunyai arti mengecewakan,
menggagalkan . Peneliti menemukan ketidaktepatan yang dilakukan penerjemah
dalam mengalihkan pesan. Seharusnya lebih tepat diterjemahkannya menjadi mengecewakan
.
b. Sintaksis
Frasa yang terdapat pada TSu merupakan klausa nominal, dalam bahasa
Arab disebut . Kata
merupakan pronomina yang berkedudukan sebagai
, sedangkan berkedudukan sebagai
. Kemudian pada kalimat dan
keduanya sama-sama berkedudukan sebagai subjek, predikat dan objek.
Data 10
63
Kemudian Adam meny ahut, “Wahai Musa, engkau telah dipilih Allah untuk
mengemban kalam-Nya, dan Dia telah menuliskan kitab Taurat untukmu dengan tangan-Nya, apakah engkau mencela diriku atas suatu hal yang telah ditetapkan
Allah bagiku empat puluh tahun sebelum Dia menciptakanku?
107
a. Morfologi
Kata dalam derivasi atau al-tasrîf al-istilâh merupakan bagian dari verba
trikonsonantal takberimbuhan dengan al-binâ al-mudâ
‘af. Jika diderivasikan yaitu menjadi
– bermakna
menulis.
b. Sintaksis
Kalimat pada TSu tidak diterjemahkan, meski kalimat ini masuk
dalam redaksi hadîts, boleh tidak diterjemahkan. Jika diterjemahkan harfiyah yakni dalam riwayat lain membawa risalah-Nya
. Kalimat merupakan frasa
parantetikal atau dalam bahasa Arab disebut al-jumlah al-mu
‘taridah yaitu frasa,
106 107
Ibnu Katsîr, Kisah Para Nabi Jakarta: Pustaka Azzam, 2001, h. 43
64
klausa, atau kalimat yang berada di dalam satu kalimat . Namun frasa, klausa, atau
kalimat tersebut tidak berfungsi sebagai sifat serta tidak memiliki status gramatikal lain dalam kalimat utama.
Selanjutnya, kalimat pada TSu pengalihan pesan oleh penerjemah
sudah tepat. Hanya saja partikel konjungsi lebih tepat jika diterjemahkan lalu, agar
lebih efektif dan mudah dipahami. Kemudian kata pada TSu sudah tepat.
Kata berkedudukan sebagai numeralia al-
„adad sedangkan sebagai al-
tamyîz .
Data 11
Kemudian Nabi Shalallahu „Alaihi wa Sallam bersabda, “Adam dan Musa berbantah-bantahan, Adam dan Musa berbantah-bantahan, Adam dan Musa
berbantah- bantahan.”
109
a. Morfologi
Pengalihan pesan kata oleh penerjemah sudah tepat. Dalam kamus
110
kata
mempunyai arti berbantah. Kata bila diderivasikan menjadi
Kata juga mempunyai makna yang jauh berbeda, bisa juga
108 109
Ibnu Katsîr, Kisah Para Nabi Jakarta: Pustaka Azzam, 2001, h. 43
110
Ahmad Warson Munawwir, Qâmûs al-Munawwir Surabaya: Pustaka Progressif, 1997, h. 237
65
mempunyai arti naik haji. Dalam hal ini penerjemah harus bisa memposisikan konteks yang ada pada TSu.
b. Sintaksis