Karir Ibnu Katsîr

33 pamannya. Kemudian pada tahun 706 H1307 M beliau pindah dan menetap di kota Damaskus. Selama hidupnya, Ibnu Katsîr didampingi istrinya yang bernama Zainab, putri dari al-Mizzi yang masih terhitung sebagai gurunya. Ibnu Katsîr wafat pada hari kamis 26 Sya‟ban 774 H, bertepatan dengan bulan Februari 1373 M.

2. Karir Ibnu Katsîr

Sejak kepindahan Ibnu Katsîr ke Damaskus, dia mulai meniti karir keilmuan. Peran yang tidak sempat dimainkan oleh ayah dalam mendidik, dilaksanakan oleh kakaknya, Kamal al- Dîn ‘Abd al-Wahhâb. Kegiatan keilmuan selanjutnya dijalani di bawah bimbingan ulama ternama di masanya . 58 Ibnu Katsîr juga terkenal di tengah publik saat ia menjadi anggota tim dalam kasus seorang ulama sufi yang dituduh menganut paham reinkarnasi. Hasil dari penyelidikan tim ini merekomendasikan kepada pemerintah untuk menjatuhkan hukuman mati kepada ulama sufi tersebut. 59 Guru utama Ibnu Katsîr adalah Burhân al-Dîn al-Farazi 660-729 H seorang ulama pengikut Madzhab Syâfi‘i dan Kamal al-Dîn Ibnu Qâdi Syuhbah, oleh keduanya Ibnu Katsîr belajar fiqh dengan mengkaji kitab al-Tanbîh karya al-Syirazi, kitab f urû‟ Syâfi‘iyyah, dan kitab Mukhtasar Ibnu al-Hâjib dalam bidang al-usûl al- fiqh . Berkat keduanya Ibnu Katsîr menjadi ahli fiqh, sehingga ia menjadi tempat berkonsultasinya para penguasa dalam persoalan-persoalan hukum. 58 Nur Faizin Maswan, Kajian Deskriptif Tafsîr Ibnu Katsîr Yogyakarta: Menara Kudus, 2002, h. 38 59 www.biografinya.blogspot.com201211ibnu-katsîr.html diakses 1102014, 07.00 wib 34 Dalam bidang hadîts, ia belajar dari ulama Hijaz dan mendapat ijazah dari Alwani serta meriwayatkan secara langsung dari Huffâz terkemuka di masanya, seperti Syaikh Najm al-Dîn Ibnu al-Asqalâni dan Syihâb al-Dîn al-Hajjâr w. 730 H yang lebih dikenal dengan sebutan Ibnu al-Syahnah. Kepada al-Hafîz al-Mizzi w. 742 H penulis kitab Tahzîb al-Kamâl, ia belajar bidang al-Rijâl al-Hadîts. Ibnu Katsîr juga pernah berguru pada al-Zahabi Muhammad bin Muhammad, 1284-1348 M di Turba ‘Um Sâlih. Pada tahun 756H1335 M. Ibnu Katsîr diangkat menjadi kepala Dâr al-Hadîts al-Asyrâfiyyah Lembaga Pendidikan Hadîts, setelah Hakim Taqiy al-Dîn al-Subhi meninggal dunia. Berkaitan dengan studi hadîts, pada bulan Sya‟ban 766 H. beliau ditunjuk mengorganisasi pengajian Sahîh al-Bukhâri. Kemudian dalam bidang sejarah, Ibnu Katsîr banyak dipengaruhi oleh al-Hafîz al-Birzali w. 739 H, sejarawan dari kota Syam. Berkat al-Birzali dan tarîkhnya, Ibnu Katsîr menjadi sejarawan besar yang karyanya sering dijadikan rujukan utama dalam penulisan sejarah Islam. Pada usia 11 tahun beliau telah menyelesaikan hafalan al-Qurân, dilanjutkan memperdalam al- ‘ilmu al-Qirâah, studi Tafsîr dan al-‘ilmu al-Tafsîr, dari Syaikh al-Islâm ibnu Taimiyyah 661-728 H. 60 60 www.hudzaifahabdurrahman.blogspot.com...biografi-ibnu-katsîr-risalah.html diakses 1102014, 07.00 wib 35

3. Karya Ibnu Katsîr