BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 108
B. Saran …………………………………………………………………... 110
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. 112
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perkembangan Jaringan Bank Syariah
………………………………... 68
Tabel 2 Daftar Pemegang Saham Per Desember 2010 ………………………… 75
Tabel 3 Jaringan Kantor Perbankan Syariah …………………………………... 100
Tabel 4 Komposisi Pembiayaan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
…………………………………………………… 100 Tabel 5 Rasio Keuangan Bank Syariah di Indonesia
………………………….. 101
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tiga Pilar Bank Indonesia
…………………………………………….. 57 Gambar 2
Inisiatif-Inisiatif dan Parad igma Kebijakan Bank Indonesia …………. 61
Gambar 3 Perkembangan Peraturan Perundang-Undangan Bank Syariah
di Indonesia …………………………………………………………… 63 Gambar 4
Skema Sumber Dana dari Modal ……………………………………... 66
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Pertumbuhan Aset Berdasarkan Jenis Kelembagaan Perbankan
Syariah
………………………………………………………………… 70
Grafik 2 Perkembangan Net Income Perbankan Syariah
………………………. 76
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai Negara berkembang membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar tersebut
harus dipenuhi dalam upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari Negara-negara maju, baik di kawasan nasional maupun kawasan internasional. Untuk
membangun, diperlukan adanya modal atau investasi yang besar. Karena modal menjadi salah satu aspek penting dalam perusahaan baik dalam pembukuan bisnis
maupun pengembangannya. Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan seberapa banyak modal yang diperlukan untuk membiayai bisnisnya. Sumber dana bagi
perusahaan dapat diperoleh dari dalam maupun dari luar perusahaan. Secara tradisional, modal didefinisikan sebagai suatu yang mewakili
kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan. Pemegang saham menempatkan modalnya pada bank dengan harapan memperoleh hasil keuntungan di masa yang
akan datang. Menurut Jahnson dan Jahnson, modal bank mempunyai tiga fungsi. Pertama, sebagai penyangga untuk menyerap kerugian operasional dan kerugian
lainnya. Dalam fungsi ini modal memberikan perlindungan terhadap kegagalan atau kerugian bank dan perlindungan terhadap kepentingan para deposan. Kedua, sebagai
dasar bagi penetapan batas maksimum pemberian kredit. Ketiga, modal juga menjadi
dasar perhitungan bagi para partisipan pasar untuk mengevaluasi tingkat kemampuan bank secara relatif dalam menghasilkan keuntungan.
1
Kegiatan penanaman modal di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1967, yaitu sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 1 tahun 1967 tentang Penanaman
Modal Asing dan Undang-Undang Nomor 6 tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri.
Dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam
Negeri dinyatakan:
“Perusahaan nasional adalah perusahaan yang sekurang- kurangnya 51 dari pada modal dalam negeri yang ditanam di dalamnya di miliki
oleh Negara danatau, swasta nasional” pasal 3 ayat 1 . Dengan kata lain, pemodal asing hanya boleh memiliki modal sebanyak-banyaknya 49 dalam sebuah
perusahaan. Namun kemudian Pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan pemerintah yang menjamin investor asing bisa memiliki hingga 95 saham
perusahaan yang bergerak dalam bidang “…pelabuhan; produksi dan transmisi serta
distribusi tenaga listrik umum; telekomunikasi; penerbangan; pelayanan, KA; air minum; pembangkit tenaga nuklir; dan media masa” PP No. 201994 pasal 2 ayat 1
dan pasal 5 ayat 1. Partisipasi asing dalam kerjasama investasi melalui sebuah perusahaan yang
saham-sahamnya dimiliki secara bersama joint venture corporation, relatif lebih kompleks dan diadakan untuk jangka waktu yang cukup panjang. Modal asing yang
1
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah Jakarta: Pustaka Alfabet, 2006, h.135- 136.
berpatungan merupakan modal asing yang bekerja sama dengan penanam modal Indonesia, dimana saham yang dimiliki oleh pihak asing maksimal 95, sedangkan
pihak penanam modal Indonesia, minimal modalnya sebesar 5.
2
Investasi merupakan unsur utama dalam perkembangan dan pertumbuhan suatu perusahaan. Salah satu jenis investasi adalah investasi berdasarkan asetnya
Kamaruddin Ahmad, 1996:2. Investasi berdasarkan asetnya merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaannya. Pada umumnya investasi
ini dibagi menjadi dua yaitu real asset merupakan investasi yang berwujud seperti tanah, mesin-mesin, gedung dan sebagainya, dan financial asset merupakan dokumen
surat-surat, kontrak-kontrak tertulis seperti saham dan obligasi.
3
Saham merupakan surat berharga keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan saham patungan sebagai alat untuk meningkatkan modal jangka panjang.
Para pemegang saham membayarkan uang pada perusahaan dan mereka menerima sebuah sertifikat saham sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham
dan kepemilikan mereka dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari sebuah perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara
hukum dan berhak untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh oleh perusahaan dalam bentuk deviden.
2
Salim dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008, h.149.
3
William F. Sharpe dkk, Investasi Jakarta: Prenhallindo, 1999, h.1.
Dengan adanya tambahan modal maka perusahaan tersebut dapat lebih mudah melebarkan sayapnya untuk melakukan kegiatan usaha. Untuk mendapatkan modal
dari pihak luar atau masyarakat biasanya perusahaan melakukan penawaran umum atau go public begitu juga pada perbankan yang ingin mendapatkan modal untuk
kelancaran semua kegiatan usahanya. Penawaran umum atau go public merupakan kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten perusahaan
yang akan go publik untuk menjual saham atau efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.
4
Secara umum, beberapa alasan bagi bank untuk go public adalah dalam rangka menambah modal, meningkatkan ekspansi kredit, meningkatkan likuiditas
perusahaan, serta agar lebih transparan kinerjanya. Selain itu, perusahaan yang melakukan penawaran umum go public jelas mencatat beberapa hal yang positif,
diantaranya catatan keuangan yang baik, perolehan keuntungan, pembesaran volume usaha karena membesarnya potensi laba, posisi perusahaan dimasyarakat.
5
Bank Indonesia BI memproyeksikan peluang dana asing yang sangat besar di tahun 2011, tetapi masih sedikit bank syariah memanfaatkan peluang tersebut. Jika
diamati hanya Bank Muamalat yang mampu membuka peluang tersebut, sehingga banyak minat pelaku investor asing yang menanamkan modalnya di Bank Muamalat.
Selain itu, sebelum BNI meresmikan pemisahan usaha dengan BNI syariah, sejumlah investor Timur Tengah juga berminat membeli saham BNI Syariah seperti Qatar
4
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, edisi ketiga Yogyakarta: Ekonesia, 2008, h. 199.
5
Irsan Nasarudin dkk, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia Jakarta: Kencana, 2008, h. 214.
International Islamic Bank dan Qatar Islamic Bank.
6
Sebagaimana dalam Undang- Undang Perbankan Syariah No. 21 tahun 2008 pasal 14 ayat 1 menyatakan bahwa
“warga negara Indonesia, warga negara asing, badan hukum Indonesia, atau badan hukum asing dapat memiliki atau membeli saham Bank Umum Syariah secara
langsung atau melalui bursa efek ”.
Sumber utama modal bank Syariah adalah modal inti core capital dan kuasi ekuitas. Modal inti adalah modal yang berasal dari para pemilik bank, yang terdiri
dari modal yang disetor oleh para pemegang saham, cadangan dan laba ditahan. Sedangkan kuasi ekuitas adalah dana-dana yang tercatat dalam rekening-rekening
bagi hasil mudharabah. Modal inti inilah yang berfungsi sebagai penyangga dan penyerap kegagalan atau kerugian bank dan melindungi kepentingan para pemegang
rekening titipan wadi’ah. Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan tentang aspek
permodalan bank-bank syariah. Bank syariah wajib menyediakan minimum sebesar 8 dari aktiva tertimbang menurut resiko, yaitu resiko penyaluran dana dan resiko
pasar, dalam hal ini resiko nilai tukar. Dalam beberapa hal, bank-bank syariah yang sudah ada masih mengalami
kesulitan untuk memberikan pembiayaan dalam skala besar lantaran modal yang terbatas. Sehingga masuknya modal atau investasi asing bisa meningkatkan daya
saing bank-bank syariah untuk pembiayaan yang lebih besar. Tingginya animo pihak asing menanamkan modal atau investasi di Indonesia, sejatinya menunjukkan betapa
6
Antique Syahid Latif, “ Investor Abu Dhabi Minati Saham BNI Syariah”, Di akses pada
tanggal 13 April 2011 dari http:bisnis.vivanews.comnewsread160245-investor-abu-dhabi-minati- saham-bni-syariah
menggiurkannya potensi pasar bank syariah nasional. Oleh karena itu kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia tentang penanaman modal asing sangat berpengaruh
terhadap perkembangan perbankan syariah nasional itu sendiri. Berdasarkan pemaparan di atas penulis ingin lebih lanjut mendalami kebijakan
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia tentang penanaman modal asing dan penyebab investor asing menanamkan modalnya pada Bank Syariah di Indonesia, Oleh karena
itu, penulis memilih judul
“Kebijakan Bank Indonesia Terhadap Investasi Modal Asing di Perbankan
Syariah.”
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
Secara umum pembahasan dalam penelitian ini adalah tentang Bank Syariah yang berani mengambil peluang dana asing yang masuk di dunia perbankan, serta
pengaruh dan dampak penanaman modal asing bagi Bank Syariah di masa yang akan datang.
Berdasarkan uraian di atas, agar penelitian ini lebih jelas alurnya maka perumusan masalah yang dapat disusun adalah sebagai berikut:
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi tingginya minat investor asing di
dunia Perbankan Syariah Nasional? 2.
Bagaimana kebijakan Bank Indonesia terhadap penanaman modal asing di Perbankan Syariah?
3. Bagaimana pengaruh kebijakan tersebut terhadap perkembangan Perbankan
Syariah Nasional?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingginya minat investor
asing di dunia Perbankan Syariah Nasional. 2.
Untuk mengetahui kebijakan Bank Indonesia terhadap penanaman modal asing di Perbankan Syariah.
3. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan Bank Indonesia tentang penanaman
modal asing terhadap perkembangan Perbankan Syariah Nasional. Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak yaitu 1.
Bagi Penulis Hasil dari penelitian diharapkan mampu memperdalam dan memperluas
khazanah keilmuan penulis, khususnya mengenai analisis faktor yang mempengaruhi tingginya minat investor asing di dunia Perbankan Syariah,
kebijakan Bank Indonesia terhadap penanaman modal asing di Perbankan Syariah, dan pengaruh penanaman modal asing terhadap perkembangan
Bank Syariah Nasional.
2. Bagi Lembaga Keuangan
Hasil dari penelitian ini diharapkan juga akan memberikan manfaat bagi sektor Lembaga Keuangan terutama Perbankan Syariah dalam menghadapi
investor asing yang ingin menanamkan modalnya di perusahaannya, sehingga melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
mengenai pengaruh yang terjadi dengan adanya penanaman modal asing di Bank Syariah.
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini bermanfaat bagi pihak lain yang merupakan sumber referensi dan saluran pemikiran bagi kalangan akademisi dan praktisi sebagai
penunjang penelitian dan bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.
D. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
Kerangka teori adalah upaya penggalian teori yang dapat digunakan peneliti untuk menjelaskan bahwa teori memberikan kepada kita suatu kerangka yang
membantu dalam melihat permasalahan. Teori menyediakan konsep-konsep yang relevan, asumsi-asumsi dasar yang dapat digunakan dan mengarahkan pertanyaan
penelitian yang diajukan serta membimbing kita dapat memberikan makna terhadap data.
7
7
Bambang Prastio dan Lina Miftahul Janah, Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasinya Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008, h.64-65.
Investasi adalah penanaman modal yang dilakukan investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, dengan
tujuan memperoleh keuntungan.
8
Investasi dalam Islam menurut Ahmad Rodoni adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada
saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang yang sesuai dengan syariah Islam.
Sedangkan investasi dalam Islam harus berlandaskan pada etika Islam yang menjadi panduan dalam bertindak yaitu landasan tauhid, landasan keadilan dan
kesejajaran, landasan kehendak bebas, dan landasan pertanggung jawaban. Dalam konsep Islam menunjukkan bahwa semua harta benda dan seluruh alat produksi
hakikatnya adalah mutlak milik Allah sedangkan manusia hanya sebatas mendapatkan amanah untuk mengelolanya.
Pola investasi Islam yaitu harta merupakan milik Allah, sementara Allah telah menyerahkan kekuasaan-Nya atas harta tersebut kepada manusia, melalui izin dari-
Nya maka perolehan seorang atas harta tersebut sama dengan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memanfaatkan serta mengembangkan harta, yang
antara lain menjadi miliknya. Kewajiban melakukan upaya kerja produktif dan pengembangan harta kekayaan melalui investasi sangat ditekankan oleh Nabi
Muhammad SAW.
9
8
Salim dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008, h.33.
9
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 28-30.
Sumber dana Bank Syariah terdiri dari: modal inti, kuasi ekuitas mudharabah account, dan dana titipan. Sumber dana Bank Syariah yang berkaitan dengan saham
adalah modal inti. Modal inti merupakan dana modal sendiri, yaitu dana yang berasal dari para pemegang saham bank, yakni pemilik bank. Pada umumnya dana modal inti
terdiri dari modal yang disetor oleh para pemegang saham sumber utama dari modal perusahaan adalah saham. Sumber dana ini hanya akan timbul apabila pemilik
menyertakan dananya pada bank melalui pembelian saham, dan untuk penambahan dana berikutnya dapat dilakukan oleh bank dengan mengeluarkan dan menjual
tambahan saham baru.
10
Dalam pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Penanaman Modal Asing PMA adalah kegiatan menanam untuk
melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan
dengan penanam modal dalam negeri. Salah satu bentuk kerjasama dalam investasi asing yaitu joint venture. Menurut
Erman Rajagukguk, joint venture terbentuk ketika dua pihak atau lebih, baik secara pribadi maupun perusahaan bermaksud menjadi partner satu sama lain untuk suatu
kegiatan dan mengatur secara bersama suatu perusahaan baru yang saham-sahamnya dimiliki secara bersama pula.
11
10
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alfabet, 2006, h. 48.
11
Rosyidah Rakhmawati, Hukum Penanaman Modal di Indonesia Jawa Timur: Bayumedia Publishing, 2004, h. 72.
Kerangka pemikiran yang dibuat dalam penelitian ini tentang analisis investasi modal asing di Bank Syariah adalah sebagai berikut:
E. Review Studi Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian yang membahas tentang investasi asing diantaranya yaitu:
No Identitas Pembahasan
Hasil Penelitian Pembedaan
1 Sarwedi,
Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Vol. 4, Mei 2002.
“Investasi Asing
Langsung di
Indonesia dan Tentang
faktor- faktor
yang mempengaruhi
investasi asing
langsung dalam
periode jangka
pendek dan
jangka panjang
dengan Menunjukkan
bahwa variabel
ekonomi GDP,
Growth, Wage,
dan Ekspor
mempunyai hubungan positif
dengan FDI atau PMA. Sedangkan
Dalam skripsi ini penelitian
yang dilakukan adalah
kebijakan Bank
Indonesia tentang investasi
modal asing
terhadap perbankan
syariah, tentang Penanaman Modal
Asing
Bank Syariah Kebijakan Bank Indonesia
Faktor yang
Mempengaruhi nya.
menggunakan perhitungan
kuadrat terkecil
sederhana ordinary
least square = OLS.
variabel non
ekonomi yaitu
stabilitas politik
mempunyai hubungan negatif
dengan FDI. faktor
yang mempengaruhi
investasi modal
asing pada Bank Syariah,
serta pengaruh
yang terjadi
setelah adanya
investor asing tersebut.
2 M.
Arif Sambodo,
Tesis Tesis
Megister Ilmu Ekonomi dan
Studi Pembangunan
Universitas Diponegoro,
2003. “Analisis
Faktor-faktor Tentang
faktor- faktor
makro ekonomi
seperti PDB, tingkat suku
bunga luar negeri, nilai tukar rupiah
dan posisi dana masyarakat
di perbankan.
Dalam jangka
pendek dan
jangka panjang
penanaman modal asing di Indonesia
sebelum krisis
dipengaruhi secara signifikan
oleh nilai tukar rupiah dan posisi
dana masyarakat, sedangkan tingkat
Dalam skripsi ini penelitian
yang dilakukan adalah
kebijakan Bank
Indonesia tentang investasi
modal asing
terhadap perbankan
syariah, tentang faktor
yang mempengaruhi
investasi modal
yang Mempengaruhi
Penanaman Modal
Asing di Indonesia”
bunga luar negeri berpengaruh pada
jangka panjang.
Saat krisis
ekonomi PMA
dipengaruhi oleh PDB, posisi dana
masyarakat dan
tingkat suku
bunga. asing pada Bank
Syariah, serta
pengaruh yang
terjadi setelah
adanya investor
asing tersebut.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian kualitatif deskriptif. Yang bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap fenomena-
fenomena yang akan diteliti.
12
Di sini penulis akan menyajikan dan menganalisis berdasarkan data yang didapat tentang kebijakan yang telah
dikeluarkan oleh Bank Indonesia terhadap investasi modal asing di Perbankan Syariah.
12
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, h. 55.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi pada Bank Indonesia sebagai lembaga yang mengeluarkan
kebijakan-kebijakan pada Perbankan Syariah khususnya kebijakan tentang investasi asing di Bank Syariah.
3. Jenis Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah data primer dan data sekunder. Sedangkan sumber data yang digunakan
adalah sumber-sumber data yang terpercaya, terandalakan atau sumber data yang representatif, relevan dengan data yang diperlukan, baik data primer
maupun data sekunder.
13
a. Data primer
Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya, yaitu berupa data yang diperoleh dari informasi hasil
wawancara dari nara sumber pihak Bank Indonesia kemudian menganalisanya.
13
Ety Rochaety, dkk, Metode Penelitian Bisnis Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009, h. 36.
b. Data sekunder
Penulis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari buku-buku yang menyangkut tema atau judul yang dibahas, dari browsing internet,
contohnya: Undang-Undang tentang Bank Syariah, Peraturan Bank Indonesia tentang perbankan. Dan sumber lainnya yang dapat digunakan
untuk mendukung penelitian ini. 4.
Teknik Pengumpulan Data Tahap berikutnya adalah pengumpulan informasi dan data. Kelengkapan data
mempengaruhi kualitas analisis, oleh karenanya akan berdampak kepada ketepatan keputusan yang akan diambil.
14
Adapun untuk memperoleh data- data tersebut, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan melakukan Penelitian Lapangan Field Research dan dengan melakukan studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang
ditunjukkan kepada subyek penelitian. Salah satu caranya yaitu dengan melakukan penelitian kepustakaan Library Research.
a. Penelitian lapangan Field Research yaitu penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh data dan informasi yang akurat dengan melakukan wawancara untuk menganalisis informasi-informasi akurat yang diperoleh dari pihak
Bank Indonesia.
14
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Jakarta: Erlangga, 2009, h.24.
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung dengan cara tanya jawab
kepada nara sumber sebagai pihak dari Bank Indonesia, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab
pada kesempatan lain, untuk memperoleh informasi yang berkenaan dengan penelitian ini.
15
b. Penelitian kepustakaan Library Research yaitu dengan melakukan
penelusuran secara teoritis melalui literatur-literatur yang berkaitan dengan investasi asing atau penanaman modal asing terutama di perbankan syariah.
Diantaranya dari buku-buku, artikel-artikel, jurnal, internet, laporan tahunan bank dan laporan pemegang saham yang dapat diperoleh dari
perusahaan bank, perpustakaan bank tersebut dan lain sebagainya.
16
5. Metode Analisis Data
Dalam mengolah dan menganalisa data penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan cara mengumpulakan data,
menyusun dan kemudian menganalisa untuk menggambarkan kebijakan Bank Indonesia tentang investasi modal asing di Bank Syariah Nasional.
15
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, Cetakan 6, h. 51
16
Donald R. Cooper dan C. William Emory, Metode Penelitian Bisnis, Jilid 2, Edisi 5, Jakarta: Erlangga, 1998, h. 247.
6. Teknik Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini yaitu merujuk pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2007.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi Latar Belakang, Perumusan dan Pembatasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kerangka Teori dan
Kerangka Konsep, Review Studi Terdahulu, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulis.
BAB II TINJAUAN TEORITIS INVESTASI MODAL ASING
Pada bab ini menjelaskan teori tentang investasi, investasi dalam perspektif Islam, dan macam-macam investasi termasuk salah satunya
adalah investasi asing biasa disebut penanaman modal asing, pengertian, dasar hukum, dan teori-teori tentang penanaman modal
asing serta struktur modal dan perkembangan bank syariah.
BAB III BANK INDONESIA DAN KEWENANGANNYA
Pada bab ini akan membahas tentang gambaran umum lembaga keuangan yang menjadi objek penelitian yaitu Bank Indonesia.
Sejarah, status dan kedudukan, tujuan, visi dan misi Bank Indonesia
serta kebijakan-kebijakannya. BAB IV
ANALISIS REGULASI BANK INDONESIA TERHADAP INVESTASI MODAL ASING DI PERBANKAN SYARIAH
Pada bab ini akan menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dan menganalisisnya dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang telah disebutkan pada perumusan masalah.
BAB V PENUTUP