Tabel 2. Daftar Pemegang Saham Per Desember 2010
59
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
No Nama
TOTAL LEMBAR SAHAM Presentasi
1 Islamic Development Bank 459.492.232
32.82 2 Boubyan Bank Kuwait
349.100.562 24.94
3 Atwill Holdings Limited 251.352.406
17.95 4 Abdul Rohim
55.000.000 3.93
5 IDF Foundation 48.874.078
3.49 6 BMF Holdings Limited
48.874.078 3.49
7 Rizal Ismael 45.000.000
3.21 8 KOPKAPINDO
26.627.296 1.90
9 Badan Pengelola Dana ONHI 19.990.000
1.43 10 Masyarakat Lain
95.693.900 6.84
Total 1.400.004.552
100.00
Sumber: Bank Muamalat Indonesia
2. Return Bank Syariah yang Tinggi
Pertumbuhan pembiayaan yang meningkat dan membaiknya kinerja pembiayaan bank syariah mampu meningkatkan profitabilitas perbankan syariah
sebagaimana tercermin pada ROA, rata-rata lima tahun terakhir 2005-2009 1,57 yang meningkat menjadi 1,67 per Desember 2010. Membaiknya kinerja
59
Bank Muamalat Indonesia, “Daftar Pemegang Saham Per Desember 2010” , diakses pada 21 Februari
2011 dari
http:www.muamalatbank.comindex.phphomeinvestorshareholder_information233
238 355
540 432
791 1051
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Net Income Miliar Rupiah
Net Income Miliar Rupiah
pembiayaan sebagaimana tercermin dari penurunan NPF, selama lima tahun terakhir dengan rata-rata 3,41 turun menjadi 3,02 pada akhir tahun 2010. Sedangkan
pendapatan dari penyaluran dana, khususnya dalam bentuk piutang murabahah tetap menjadi sumber utama, namun upaya diversifikasi pendapatan juga tampak intensif
dilakukan tercermin dari fee based income yang tumbuh sebesar 18,4. Dan laba bersih perbankan syariah juga semakin meningkat dari tahun ke tahun sebagaimana
yang digambarkan oleh grafik dibawah ini.
Grafik 2. Perkembangan Net Income Perbankan Syariah
Seiring dengan munculnya para pemain baru perbankan syariah yang sedang giat melakukan ekspansi, perbankan syariah tetap perlu mengimbangi pertumbuhan
biaya dengan pertumbuhan pendapatan secara umum untuk menjaga efisiensi operasional bank syariah. Hal ini perlu dicermati karena bila ekspansi tidak dibarengi
dengan prinsip kehati-hatian terutama dalam penyaluran pembiayaan maka efek yang akan timbul dikemudian hari adalah adanya peningkatan aset bermasalah yang dapat
mengakibatkan penurunan kecukupan permodalan, walaupun sampai saat ini rata-rata kecukupan modal bank umum syariah masih memadai pada posisi 14,58.
Pertumbuhan ekonomi yang membaik merefleksikan pula kinerja sektor riil nasional, dimana kinerja tersebut akan tergambar pula pada tingkat return bagi hasil
produk pendanaan perbankan syariah yang semakin kompetitif. Jika nasabah pendanaan bank, khususnya nasabah mengambang floating customers yang
utamanya korporasi, mengalihkan dananya ke bank syariah yang menawarkan return yang lebih tinggi, maka diperkirakan kondisi ini dapat mendorong pertumbuhan DPK
bank syariah. Namun hal ini sangat bergantung pada upaya pemerintah dalam memelihara tingkat inflasi. Dan satu hal yang paling mencengangkan dalam sejarah
perbankan syariah di Indonesia adalah laba yang berhasil dihimpun cukup fantastis yang menembus Rp 1triliun. Laba tahun berjalan bank syariah naik hampir dua kali
lipat tumbuh 75,39 dari Rp 634 miliar per November 2009 menjadi Rp 1,11 triliun per November 2010.
60
3. Pangsa Pasar Perbankan Syariah yang Meningkat