Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

c. Berasal dari dana yang diharamkan menurut Prinsip Syariah

5. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Di Indonesia, perkembangan bank syariah dapat diuraikan sebagai berikut: 41 1980 : Muncul ide dan gagasan konsep lembaga keuangan syariah, uji coba BMT Salman di Bandung dan Koperasi Ridho Gusti. 1990 : Lokakarya MUI dimana para peserta sepakat mendirikan bank syariah Indonesia. 1992 : Pada tanggal 1 Mei 1992 bank syariah pertama bernama Bank Muamalat Indonesia beroperasi. 1992 : Kemunculan BMI ini kemudian diikuti dengan lahirnya UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang mengakomodasi perbankan dengan prinsip bagi hasil baik bank umum maupun BPRS. 1998 : Keluar UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 yang mengakui keberadaan bank syariah dan bank konvensional serta memperkenankan bank konvensional membuka kantor cabang syariah. 1999 : Keluar UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang mengakomodasi kebijakan moneter berdasarkan prinsip syariah dimana BI bertanggung jawab terhadap pengaturan dan pengawasan bank komersial termasuk bank syariah. BI dapat menetapkan kebijakan moneter dengan 41 Veithzal Rivai, dkk, Bank and Financial Institution Management, Conventional and Sharia System Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h.739-741. menggunakan prinsip syariah. Pada tahun ini dibuka kantor cabang bank syariah untuk pertama kali. 2000 : BI mengeluarkan regulasi operasional dan kelembagaan bank syariah dimana BI menetapkan peraturan kelembagaan perbankan syariah. Pengembangan Pasar Uang Antarbank Syariah PUAS dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI sebagai interumen pasar uang syariah. 2001 : Pendirian unit kerja Biro Perbankan Syariah di Bank Indonesia untuk menangani perbankan syariah. 2002 : Peraturan BI No. 412002 tentang pengenalan pembuktian bersih cabang syariah yang merupakan penyempurnaan jaringan kantor cabang syariah. 2004 : UU No. 3 Tahun 2004 tentang perubahan UU No. 23 Tahun 1999 tentang penegasan penetapan kebijakan moneter BI dengan prinsip syariah. Belakangan UU No. 23 tahun 1999 diubah dengan PP pengganti UU No. 2 tahun 2008. Disamping itu BI menyiapkan peraturan standardisasi akad, tingkat kesehatan, LPS. Tahun 2004, Biro Perbankan Syariah berubah menjadi Direktorat Perbankan Syariah. 2005 : PBI No. 746PBI2005 tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana bagi bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, diganti dengan PBI No. 919PBI2007 tentang pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa bank syariah. 2006 : Pengenalan konsep office cheneling. Hal demikian ditemukan dalam PBI No. 83PBI2006 tentang perubahan kegiatan usaha BUK menjadi Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah oleh BUK. 2008 : Pada tanggal 16 Juli 2008 disahkannya UU tentang perbankan syariah yaitu UU No. 21 Tahun 2008. UU ini memberikan landasan hukum industri perbankan syariah nasional yang diharapkan akan mendorong perkembangan bank syariah.

BAB III BANK INDONESIA DAN KEWENANGANNYA

D. Sekilas Perjalanan Sejarah Bank Indonesia

Ditinjau dari fungsinya, salah satu jenis bank yang paling utama dan penting adalah bank sentral. Bank sentral merupakan sebuah lembaga yang sangat penting dalam tatanan perbankan suatu negara. Setiap negara harus mempunyai bank sentral yang berfungsi mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan keuangan suatu negara secara luas, baik dalam maupun luar negeri. Di Indonesia tugas bank sentral dipegang oleh Bank Indonesia. Konferensi Meja Bundar KMB yang berlangsung di Den Haag, Belanda tahun 1949, boleh dikatakan merupakan tonggak sejarah lahirya bank sentral Indonesia. Salah satu keputusan penting KMB tersebut adalah menunjuk De Javasche NV sebagai Bank Sentral. De Javasche NV adalah bank komersil dari sirkulasi milik pemerintah Kolonia Belanda yang sudah berdiri sejak tahun 1828. 42 De Javasche NV didirikan dalam rangka membantu pemerintah Belanda untuk mengurus keuangannya di Hindia Belanda pada waktu itu. Selain itu, De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang. 43 42 Didik J. Rachbini dkk, Bank Indonesia Menuju Independensi Bank Sentral, Jakarta: PT. Mandi Mulyo, 2000, h.1. 43 www.bi.go.id di akses pada tanggal 16 April 2011