Teori- Teori yang Mempengaruhi Dalam Penanaman Modal Asing

Modal Asing telah diubah dengan Keputusan Kepala BKPM Nomor 57SK2004 tentang Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing.

3. Teori- Teori yang Mempengaruhi Dalam Penanaman Modal Asing

Pada dasarnya, negara-negara yang sedang berkemabang sangat membutuhkan investasi, khususnya investasi asing. Tujuan investasi ini adalah mempercepat laju perkembangan di negara tersebut. Terdapat empat teori yang menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi penanaman modal asing yaitu: a Teori Alan M. Rugman 28 Alan M. Rugman 1981 menyatakan bahwa penanaman modal asing dipengaruhi oleh variabel lingkungan dan variabel internalisasi. Ada tiga jenis variabel lingkungan yang menjadi perhatian, yaitu:  ekonomi;  non ekonomi; dan  pemerintahan. Variabel ekonomi menyusun suatu fungsi produksi keseluruhan suatu bangsa yang didefinisikan meliputi semua masukan faktor yang terdapat dalam masyarakat. Variabel nonekonomi yang dimaksudkan dalam hal ini adalah kondisi budaya dan sosial masyarakat suatu negara. Dalam kenyataannya, setiap negara sesungguhnya 28 Pandji Anoraga, Perusahaan Multinasional dan Penanaman Modal Asing Semarang: Pustaka Jaya, 1994, h. 50-69. mempunyai faktor spesifik negara yang khas, tidak ada dua faktor ekonomi dan nonekonomi nasional yang identik. Faktor ketiga adalah variabel pemerintah. Setiap bangsa mempunyai kekhususan merek politisnya sendiri. Para politisi mencerminkan faktor spesifikasi bangsa bahkan menambahkan dengan suatu cara khusus. Selalu terdapat keberagaman dalam campur tangan pemerintah dalam bisnis internasional. Variabel lain yang mempengaruhi dalam penanaman modal asing adalah variabel internalisasi, yaitu keunggulan internal yang dimiliki oleh perusahaan multinasional. b Teori Vernon 29 Raymond Vernon 1966 mengembangkan sebuah teori yaitu The Product Cycle Theory atau teori siklus produk. Teori ini menyatakan bahwa setiap teknologi produk berevolusi melalui tiga fase, yaitu:  fase pertama, fase permulaan atau inovasi;  fase kedua, fase perkembangan proses;  fase ketiga, fase pematangan atau fase standarisasi. Dalam setiap fase tersebut, berbagai tipe perekonomian negara mempunyai keunggulan kompetitif. Fase pertama cenderung bertempat di negara-negara industri maju, seperti Britania Raya pada abad ke- 19, Amerika Serikat pada awalnya pasca perang dunia, dan Jepang pada akhir abad ke- 20. Perusahaan-perusahaan oligopolistik di negara-negara tersebut mempunyai keunggulan kompetitif dalam pengembangan produk-produk baru dan proses-proses industri karena adanya 29 Erman Rajagukguk, Hukum Investasi Jakarta: UI Press, 1995, h. 3-5. permintaan pasar dalam negeri yang besar dan banyaknya persediaan sumber produksi untuk aktivitas-aktivitas inovatif. Selama fase awal ini perusahaan- perusahaan negara maju menikmati suatu posisi monopoli, terutama karena teknologinya. Karena permintaan dari luar negeri akan produk-produk mereka meningkat maka perusahaan akan mengekspor produknya ke pasar luar negeri. Dan tidak lama kemudian terjadilah penyebaran teknologi ke para pesaing luar negeri yang potensial, adanya rintangan- rintangan dagang yang meningkat “memaksa” diadakannya usaha produksi barang-barang yang sama di luar negeri. Fase kedua, proses manufacturing terus berkembang dan tempat produksi cenderung berkembang di negara-negara maju lainnya. Akhirnya dalam fase ketiga adanya standarisasi proses manufacturing memungkinkan peralihan lokasi-lokasi produksi ke negara-negara yang sedang berkembang terutama negara-negara industri baru yang mempunyai keunggulan kompetitif berupa tingkat upah yang rendah. Produk-produk dari negara-negara berkembangpun diekspor ke pasar global. Selanjutnya adanya kombinasi antara produk-produk yang distandarisasi, teknik- teknik produksi dengan kehadiran tenaga kerja yang murah membuat negara-negara industri baru tersebut menjadi negara-negara sumber produk dan komponen industri yang penting. Singkatnya The Product Cycle Theory 30 atau teori siklus produk membantu menjelaskan sebab-sebab adanya ciri-ciri penting ekonomi dunia kontemporer, yakni bahwa perusahaan multinasional dan persaingan oligopoli; perkembangan dan 30 Ibid,. penyebaran teknologi industri merupakan unsur penentu utama terjadinya perdagangan dan penempatan lokasi-lokasi aktivitas ekonomi secara global melalui investasi dan timbulnya strategi perusahaan yang mengintegrasikan perdagangan dan produksi di luar negeri. c Teori John During 31 John During 1977 menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman modal asing melalui teori ancangan eklektis. Teori eklektis menetapkan suatu set yang terdiri dari tiga persyaratan yang diperlukan bila sebuah perusahaan akan berkecimpung dalam penanaman modal asing. Ketiga persyaratan itu, meliputi keunggulan spesifik perusahaan, keunggulan internalisasi, dan keunggulan spesifik negara. Ketiga hal itu dijelaskan berikut ini.  Keunggulan spesifik perusahaan Perusahaan harus memiliki keunggulan kepemilikan neto bila berhadapan dengan perusahaan berkebangsaan lain dalam melayani pasar tertentu terutama pasar luar negeri. Keunggulan spesifik perusahaan meliputi: - teknologi pemilikan disebabkan karena kegiatan penelitian dan pengembangan; - keterampilan manajerial, pemasaran atau lainnya yang spesifik untuk fungsi organisasi perusahaan; - deferensiasi produk, merek dagang, atau nama cap; 31 Salim dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia Jakarta: Rajawali Pers, 2008, h.161-163. - ukuran besar, yang mencerminkan skala ekonomi; dan - keperluan modal yang besar untuk pabrik dengan ukuran efisiensi minimum.  Keunggulan internalisasi Dengan mengasumsikan bahwa kondisi dalam paragraf di atas dipenuhi, lebih menguntungkan bagi perusahaan yang memiliki keunggulan ini untuk menggunakannya sendiri, bukannya menjual atau menyewakannya pada perusahaan luar negeri. Kondisi yang mendukung internalisasi meliputi: - biayanya tinggi dalam membuat dan melaksanakan kontrak; - ketidakpastian pembeli tentang nilai teknologi yang dijual; - kebutuhan untuk mengendalikan penggunaan atau penjualan kembali produk; dan - keunggulan untuk menggunakan diskriminasi harga atau subsidi ulang.  Keunggulan spesifik negara Keunggulan spesifik negara lokasi dari negara tuan rumah dapat meliputi: - sumber daya alami; - kekuatan tenaga kerja, biaya rendah yang efisien, dan terampil; - rintangan perdagangan membatasi impor. d Teori David K. Eiteman 32 David K. Eiteman 1989 mengemukakan tentang penanaman modal asing. Ada tiga motif yang mendasari Penanaman Modal Asing yaitu: 32 Ibid, h.163-164.  motif strategi;  motif perilaku; dan  motif ekonomi. Dalam motif strategi dibedakan dalam hal mencari pasar, mencari bahan baku, mencari efisiensi produksi, mencari pengetahuan, dan mencari keamanan politik. Motif perilaku merupakan rangsangan lingkungan eksternal dan yang lain dari organisasi didasarkan pada kebutuhan dan komitmen individu atau kelompok. Motif ekonomi merupakan motif untuk mencari keutungan dengan cara memaksimalkan keuntungan jangka panjang dan harga pasar saham perusahaan.

F. Perbankan Syariah