Saran Secara Non Yuridis

B. Saran

1. Diharapkan dalam pembentukan Tim Pengamat Pemasyarakatan TPP diupayakan untuk tetap berpedoman pada Pasal 16 Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia Nomor : M.02.PR.08.03 Tahun 1999 tentang Pembentukan Balai Pertimbangan Pemasyarakatan dan Tim Pengamat Pemasyarakatan. Hal ini harus tetap dilaksanakan dan dicantumkan dalam surat keputusan Kepala Lembaga Pemasyarakatan, misalnya mencantumkan Hakim Pengawas dan Pengamat dalam surat keputusan dan mengirimkan tembusannya kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat. Dengan diberikan surat keputusan tersebut berarti pihak Lembaga Pemasyarakatan melakukan koordinasi yang baik guna mengingatkan Ketua Pengadilan Negeri bahwa masih ada tugas lain yaitu pengawasan dan pengamatan yang harus dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan seperti yang diamanatkan dan diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP. Dengan demikian Lembaga Pemasyarakatan dan Pengadilan Negeri dapat saling bekerja sama melaksanakan pembinaan bagi Narapidana. 2. Diharapkan seluruh anggota Tim Pengamat Pemasyarakatan TPP lebih bisa bersikap dan memahami bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut mereka juga harus bertindak sebagai pelayan publik dan memperhatikan unsur- unsurnya yaitu : akuntabilitas, transparansi, keterbukaan dan sesuai aturan hukum. Untuk memahami tugas dan fungsinya tersebut maka anggota Tim Pengamat Irmayani : Akuntabilitas Tim Pengamat Pemasyarakatan Tpp Pada Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Prespektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 Pemasyarakatan harus bersikap proaktif terhadap perubahan dan perkembangan peraturan perundang-undangan. 3. Diharapkan demi terlaksananya pembinaan berdasarkan sistem pemasyarakatan maka hendaknya keputusanrekomendasi yang dibuat Tim Pengamat Pemasyarakatan adalah merupakan keputusanrekomendasi yang memang dapat dipertanggungjawabkan tidak hanya sekedar untuk memenuhi persyaratan suatu keputusan semata dan demi kepentingan pribadi atau sekelompok orang. 4. Diharapkan demi terwujudnya susunan anggota Tim Pengamat Pemasyarakatan TPP yang utuh maka pengaturannya dimasukan dalam Undang-Undang khususnya dalam Undang-Undang Pemasyarakatan yang nantinya dapat mengikat dan mengharuskan semua pihak untuk ikut aktif berperan dalam pelaksanaan pembinaan narapidana. Dengan tersedianya anggaran dalam Daftar Isian Penggunaan Anggaran DIPA tahun 2009 maka Tim Pengamat Pemasyarakatan dalam melaksanakan tugasnya dapat terhindar dari unsur Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sehingga terwujud suatu administrasi publik yang memiliki unsur- unsur transparansi, akuntabilitas, kepastian dan partisipasi. Bagi petugas pemasyarakatan yang ikut dalam susunan Tim Pengamat Pemasyarakatan TPP sangat diharapkan untuk benar-benar melaksanakan tugasnya sebagai anggota Tim Pengamat dan harus dapat membedakannya dengan tugas dan jabatan strukturalnya. Irmayani : Akuntabilitas Tim Pengamat Pemasyarakatan Tpp Pada Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Prespektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 DAFTAR PUSTAKA A.Buku Andi Hamzah, Jur, Terminologi Hukum Pidana, Jakarta : Sinar Grafika, 2008. Arief, Barda Nawawi, Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan Hukum Pidana, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2005. Azra, Azyumardi, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Jakarta : Kencana, 2008. Hans Kelsen, Teori Hukum Murni, Dasar-dasar Ilmu Hukum, Bandung: Nusamedia dan Nuansa, 2007. Harsono, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, Jakarta : Djambatan, 1995. Huda Chairul, Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan,Tinjaun Kritis Terhadap Teori Pemisahan Tindak Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana, Jakarta : Kencana Prenada Media, 2006. J.Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002. Marzuki,Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana, 2006. Mujahidin, Ahmad, Peradilan Satu Atap di Indonesia, Jakarta : Refika Aditama, 2007. Mustafa, Bachsan, Sistem Hukum Indonesia Terpadu, Bandung : Citra Aditya Bakti, Edisi 2003. Mayun, Dharmaadnya IGN, Reformasi Pelayanan Publik Akan Merubah Paradigma Lama Selama Masih Bisa Dipersulit, Mengapa Harus Dipermudah, Kapita Selekta, Penegakkan Hukum di Indonesia, Jakarta : Prestasi Pustaka, 2006. Rasjidi,Lili dan Thania Rasjidi, Pengantar Filsafat Hukum, Bandung : Mandar Maju Cetakan ke III,2002. Irmayani : Akuntabilitas Tim Pengamat Pemasyarakatan Tpp Pada Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Prespektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 Sedarmayanti, Good Governance Keperintahan Yang Baik Bagian Kedua Membangun Sistem Manajemen Kinerja Guna Meningkatkan Produktivitas Menuju Good Governance Kepermerintahan Yang Baik, Bandung : Mandar Maju, Cetakan ke I, 2004. Sudirman, Didin, Reposisi Dan Revitalisasi Pemasyarakatan Dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia, Jakarta : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I, Cetakan 1, 2007. Suhady,Idup, dan Desi Fernanda, Dasar-Dasar Good Governance, Lembaga Administrasi Negara, Bahan Ajar Diklatpim Tingkat IV,2005. Sujatno, Adi, Negara Tanpa Penjara Sebuah Renungan, Jakarta : Montas Ad, 2002. -----------------, Pencerahan di Balik Penjara Dari Sangkar Menuju Sanggar Untuk Menjadi Manusia Mandiri, Jakarta : Teraju PT Mizan Publika, 2008. -----------------, dan Didi Sudirman, Pemasyarakatan Menjawab Tantangan Zaman, Jakarta : Vetlas production, 2008. Soekanto, Soerjono, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004 Sutiyoso,Bambang, Metode Penemuan Hukum, Upaya Mewujudkan Hukum Yang Pasti dan Berkeadilan, Yogyakarta : UII Press,2006. Syahrani, Riduan, Rangkuman Inti Sari Ilmu Hukum, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2004. Syamsuddin, Amir, Integritas Penegak Hukum, Hakim, Jaksa, Polisi, dan Pengacara, Jakarta : Kompas, 2008. Priyatno,Dwidja, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia, Bandung : Refika Aditama, 2006. Purbacaraka, Purnadi dan Soerjono Soekanto, Menelusuri Sosiologi Hukum Negara, Jakarta : Rajawali, 1983. Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum, Bandung : Citra Aditya Bakti, Cetakan keenam,2006 Irmayani : Akuntabilitas Tim Pengamat Pemasyarakatan Tpp Pada Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Prespektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 -----------------------, Biarkan Hukum Mengalir, Catatan Kritis Tentang Pergulatan Manusia dan Hukum, Jakarta : Kompas, 2007. Riyanto, Theo, dan martinus Th, Kelompok Kerja Yang Efektif, Yogyakarta : Kanisius, 2008. Waluyadi, Pengantar Ilmu Hukum Dalam Perspektif Hukum Positif, Jakarta : Djambatan, 2001. Zaidun Muchammad, Tantangan Dan Kendala Kepastian Hukum di Indonesia, Kapita Selekta, Penegakkan Hukum di Indonesia, Jakarta : Prestasi Pustaka, 2006.

B. Makalah, Jurnal dan Internet Domai, Tjahjanullin, Dari Pemerintahan ke Pemerintahan Yang Baik,

Dokumen yang terkait

Perlindungan HUkum Terhadap Petugas Pemasyarakatan Di Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

1 82 146

Pembinaan Narapidana di Lembaga :Pemasyarakatan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor.12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan,(Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

0 32 344

Perlindungan Terhadap Narapidana Anak Ditinjau Dari Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995

1 64 118

Pelaksanaan Pembinaan Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai)

1 41 122

PERANAN TIM PENGAMAT PEMASYARAKATAN (TPP) DALAM PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA

4 19 55

PEMBINAAN NARAPIDANA LAKI LAKI DAN WANITA DALAM SATU LEMBAGA PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN

0 7 79

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 3 12

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 4 12

PENUTUP PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 4 6

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA LANJUT USIA DIHUBUNGKAN DENGAN TUJUAN SISTEM PEMASYARAKATAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN.

0 0 1