B. Metode Kausal
Metode kausal mengasumsikan adanya hubungan sebab akibat antara output dan input dari suatu sistem. Kegunaan dari metode kausal adalah untuk
menemukan bentuk hubungan antara variabel-variabel tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai dari variabel tidak bebas.
Metode kausal adalah metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel
lain yang mempengaruhinya. Metode kausal berusaha menemukan hubungan sebab akibat diantara variabel yang akan diramalkan dengan satu atau variabel
lain.
3.2. Safety Stock
3
Safety stock digunakan untuk mengantisipasi ketidakpastian permintaan relatif terhadap ramalan- ramalan yang dibuat. Ketidak pastian ini paling mungkin
terjadi apabila permintaan benar- benar independent pada pusat- pusat distribusi yang secara langsung melayani pelanggan. Safety stock dihitung sebagai berikut :
SS = s x z Dimana :
SS = Safety stock s = standar deviasi
z = tingkat pelayanan
3
Kenyworth, John : Planning control of manufacturing operation, 2
nd
Edition
Universitas Sumatera Utara
3.3. Model Pengendalian Persediaan
4
Secara garis besarnya, terdapat tiga macam model pengendalian persediaan diantaranya:
a. Model Statistik Statictical Inventory Control
b. Model Perencanaan Kebutuhan Material Material Requitment Planning
c. Model Tepat Waktu Just In Time
a. Model Statistik Statictical Inventory Control
Dalam statistical inventory control SIC merupakan suatu pengendalian proses dengan berdasarkan pada metode-metode statistik dengan menggunakan
metode P dan metode Q, yang tingkat kedatangan dapat berupa probabilistik maupun deterministik. Dengan adanya pengendalian barang yang bersifat
deterministik biasa digunakan di dalam situasi dimana variabel-variabel yang berpengaruh dalam sistem persediaan bersifat deterministik atau dapat
diasunsikan dapat diketahui secara pasti. Variabel-variabel yang dimaksud meliputi jumlah permintaan barang untuk suatu horizon perencanaan tertentu
dan lead time tertentu. Bahwa dalam situasi deterministik maka pengendalian persediaan dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga resiko terjadinya
kekurangan barang tidak akan terjadi. Oleh sebab itu sistem persediaan semacam ini disebut sistem pengendalian persediaan tanpa resiko.
Model yang digunakan yaitu EOQ. Sedangkan persediaan dengan menggunakan probabilistik maka model EOQ mengasumsikan bahwa
permintaan selalu diketahui dengan pasti dan bersifat konstan. Tetapi pada
4
Nasution, Arman Hakim :PErencanaan Pengendalian Produksi
Universitas Sumatera Utara
kenyataannya hal ini tidak selalu terjadi, seringkali permintaan tidak selalu pasti, maka sistem pengamatan dalam persediaan yang terjadi dapat bersifat kontinu
dan dapat dilakukan secara periodik, dengan sistem yang dipakai adalah sistem P. Pengendalian persediaan statistik terdiri dari model P P- Sistem dan Q
Q-Sistem yang digunakan untuk produk-produk dengan tergolong independent demand. Sistem pengendalian persediaan model P mempunyai periode antar
pemesanan yang tetap dengan jumlah pemesanan yang bervariasi. Sistem pengendalian persediaan model Q mempunyai periode antar pemesanan yang
tidak tetap. Dimana pemesanan dilakukan bila status persediaan telah tercapai titik pesan kembali reorder point. Sistem pengendalian persediaan model Q terdiri
dari pengendalian persediaan dengan permintaan yang bersifat deterministik mempunyai jumlah permintaan yang tetap dan seragam sepanjang waktu.
Sedangkan pengendalian persediaan dengan permintaan yang bersifat stokasti mempunyai jumlah permintaan yang berubah sepanjang waktu dan bersifat tak
tentu. Proses stokastik sering berkaitan dengan observasi yang berorientasi waktu,
proses alam yang dikontrol oleh sebuah mekanisme random. Lebih tepatnya proses stokasti adalah serangkaian variabel random X
t
, dimana t T merupakan
indeks waktu atau deretan. Ruang jangkauan untuk X
t
dapat diskrit atau kontinu, misalnya pada antrian Markov.
Universitas Sumatera Utara
b. Model Perencanaan Kebutuhan Material Material Requitment Planning