Metode Delphi Konstan, dengan fungsi peramalan Y Linear Trend, dengan fungsi peramalan: Kuadratis, dengan fungsi peramalan : Eksponensial, dengan fungsi peramalan: Siklis, dengan fungsi peramalan : Metode Dekomposisi

a. Metode Delphi

Metode ini merupakan cara sistematis untuk mendapatkan keputusan bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli dan berasal dari disiplin yang bebeda. Grup ini tidak ditemukan secara bersama dalam suatu forum untuk berdiskusi, tetapi mereka diminta pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh saling berunding. Pendapat yang berbeda secara signifikan dari ahli yang lain dalam grup tersebut akan ditanyakan lagi pada yang bersangkutan, sehingga akhirnya diperoleh angka estimasi pada interval tertentu yang dapat diterima. Metode Delphi ini dipakai dalam peramalan teknologi yang sudah digunakan pada pengoperasian jangka panjang. Selain itu metode ini juga bermanfaat dalam pengembangan produk baru, pengembangan kapasitas produksi, penerobosan ke segmen pasar baru dan strategi keputusan bisnis lainnya.

b. Metode Penelitian Pasar

Metode ini mengumpulkan dan menganalisa fakta secara sistematis pada bidang yang berhubungan dengan pemasaran. Salah satu teknik utama dalam penelitian pasar ini adalah survei konsumen. Survei konsumen akan memberikan informasi mengenai selera yang diharapkan konsumen, dimana informasi tersebut diperoleh dari sampel dengan cara quesioner. Penelitian pasar sering digunakan dalam merencanakan produk baru, sistem periklanan dan promosi yang tepat. Hasil penelitian pasar ini kadang-kadang juga dipakai sebagai pasar peramalan permintaan produk baru. Universitas Sumatera Utara

3.1.3.2. Metode Kuantitatif

Pada metode peramalan kuantitatif merupakan prosedur peramalan yang mengikuti aturan-aturan matematis dan statistik dan menunjukkan hubungan antara permintaan dengan satu atau lebih variabel yang mempengaruhinya. Metode peramalan kuatitatif pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu metode deret berkala time series dan metode kausal.

A. Metode Deret Berkala

Metode deret berkala adalah metode yang dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Metode ini mengasumsikan beberapa pola atau kombinasi pola selalu berulang sepanjang waktu, dan pola dasarnya. Pada asumsi bahwa deret waktu tersebut terdiri dari komponen-komponen: Trend T, Sikluscycle C, pola musimanseason S, dan variasi acakrandom R yang akan menunjukkan suatu pola tertentu. Komponen- komponen tersebut kemudian akan dipakai sebagai dasar dalam membuat persamaan matematis. Y = T C R S Tujuan dari analisis ini adalah untuk menemukan pola deret variabel yang bersangkutan berdasarkan atas nilai-nilai pada masa sebelumnya, dan mengekstrapolasikan pola tersebut untuk membuat peramalan nilai variabel tersebut pada masa yang akan datang. Metode peramalan yang termasuk model berkala adalah: Universitas Sumatera Utara

1. Metode Penghalusan Smoothing

Metode Smoothing digunakan untuk mengurangi ketidak teraturan musiman dari data yang lalu, dengan membuat rata-rata tertimbang dari sederetan data masa lalu, dengan membuat rata-rata tertimbang. Metode Smoothing ini terdiri dari beberapa jenis antara lain: a Metode Rata-rata Bergerak, terdiri dari:

1. Single Moving Average SMA

Single moving average pada suatu periode merupakan peramalan untuk satu periode kedepan dari periode rata-rata tersebut. Persoalan yang timbul dalam penggunaan metode ini adalah dalam menentukan nilai t periode perata-rataan. Semakin besar nilai tersebut maka peramalan yang dihasilkan akan semakin menjauhi pola data. Secara matematis, rumus fungsi peramalan metode ini adalah: n X X X F t t N t t         1 1 1 ... Dimana ; X t = Data pengamatan periode tersebut N = Jumlah deret waktu yang digunakan F t=1 = Nilai peramalan periode t + 1

2. Linier Moving Average LMA

Dasar dari metode ini adalah pengunaan moving average kedua untuk memperoleh penyesuaian bentuk pola trend Metode LMA adalah ; 1. Menghitung SMA dari data dengan perata-rataan tertentu, hasilnya dinotasikan dengan S t ’ Universitas Sumatera Utara 2. Setelah semua SMA dihitung, hitung moving average kedua yaitu moving average dari S t ’ dengan periode perata-rataan yang sama hasilnya dinotasikan dengan S t ” 3. Hitung komponen at dengan rumus: at = S t ’ + S t ’ – S t ” 4. Hitung komponen trend bt dengan rumus: bt = 2N – 1 S t ’ – S t ” 5. Maka peramalan untuk m periode ke delapan setelah tersebut adalah sebagai berikut: F t+m = at + bt . m b Metode Ekponensial Smoothing, terdiri atas: - Single Exponensial Smoothing Pengertian dasar dari metode ini adalah nilai ramalan pada periode t + 1 merupakan nilai aktual pada periode t ditambah dengan penyesuaian yang berasal dari kesalahan nilai ramalan yang terjadi pada periode tersebut tersebut. Nilai peramalan dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut: F t+m = α . X t + 1 – α . Ft Dimana X t = data permintaan periode tersebut α = faktor atau konstanta pemulusan F t+m = peramalan untuk periode t Universitas Sumatera Utara - Double Exponensial Smoothing - Triple Exponensial Smoothing - Adaptive Response Rate Exponensial Smoothing - Holt 2 – Parameter Exponensial Smoothing - Wintwer 3 – Parameter Exponensial Smoothing

2. Metode Proyeksi Kecendrungan dengan Regresi

Metode kecendrungan dengan regresi merupakan dasar garis kecendrungan untuk suatu persamaan, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat diproyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datang. Bentuk fungsi dari metode ini dapat berupa:

a. Konstan, dengan fungsi peramalan Y

t : Y t = a Dimana : a = n Y t 

b. Linear Trend, dengan fungsi peramalan:

Y t = a + b t Dimana : a =                 2 2 i i i i i i t t t N Yi t Y t N b n t b Y

c. Kuadratis, dengan fungsi peramalan :

Y t = a + b t + c t 2 Dimana : 2 2                     b b c n t c t b Y a Universitas Sumatera Utara                       3 2 2 2 4 2 2 t n t t Y t n Y t tY n Y t t n t   

d. Eksponensial, dengan fungsi peramalan:

bt t ae Y  Dimana :               2 2 ln ln ln ln t t n Y t Y t n b n t b Y a

e. Siklis, dengan fungsi peramalan :

n i c n b a Y   2 cos 2 sin    Dimana:                     n t n t b n t c n t a n t Y n t n t c n t b n t a n t Y n t c n t b na Y             2 cos 2 sin 2 cos 2 cos 2 cos 2 cos 2 sin 2 sin 2 sin 2 sin 2 cos 2 sin 2 2

f. Metode Dekomposisi

Metode dekomposisi merupakan pendekatan peramalan yang tertua. Dan merupakan metode yang mengasumsikan bahwa data yang ada paling sedikit terbentuk dari tiga komponen, yaitu pengaruh musiman, kecenderungan, dan keteracakan. Universitas Sumatera Utara

B. Metode Kausal

Metode kausal mengasumsikan adanya hubungan sebab akibat antara output dan input dari suatu sistem. Kegunaan dari metode kausal adalah untuk menemukan bentuk hubungan antara variabel-variabel tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai dari variabel tidak bebas. Metode kausal adalah metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya. Metode kausal berusaha menemukan hubungan sebab akibat diantara variabel yang akan diramalkan dengan satu atau variabel lain.

3.2. Safety Stock