ditambahkan 40 g trietanolamin, sambil terus diaduk suhu dipertahankan pada 90 C.
Tahap terakhir, tambahkan ke dalam emulsi lilin tersebut air mendidih sebanyak 850 ml. Bila semuanya telah bercampur, segera angkat dari tempat pemanasan dan
segera didinginkan dengan air mengalir sambil diaduk Zuhairini, 1996.
2.6 Penyimpanan
Penyimpanan buah-buahan segar dimaksudkan untuk memperpanjang daya gunanya dan dalam keadaan tertentu memperbaiki mutunya, selain dari itu juga
menghindarkan banjirnya produk di pasar, membantu pemasaran yang teratur dan mempertahankan mutu produk yang masih hidup. Tujuan utama penyimpanan
adalah pengendalian laju respirasi, trasnpirasi, infeksi penyakit dan mempertahankan produk dalam bentuk yang paling berguna bagi konsumen. Umur
simpan dapat diperpanjang dengan pengendalian penyakit-penyakit pasca panen, pengaturan atmosfir, perlakuan kimiawi, penyinaran dan pendinginan Pantastico,
1986. Untuk mendapatkan buah senantiasa dalam keadaan segar dibutuhkan
keadaan yang optimal dalam penyimpanannya. Hal ini penting untuk menjamin daya simpan buah semaksimal mungkin. Suhu penyimpanan untuk setiap jenis
buah-buahan tidak sama. Suhu harus dapat dijaga agar tetap konstan, demikian pula kelembabannya. Kelembaban udara yang rendah dapat mempercepat terjadinya
transpirasi atau penguapan sehingga dapat menyebabkan kehilangan bobot yang cukup besar selama penyimpanan. Penyusutan bobot menyebabkan buah mengerut
dan layu serta dapat mempercepat pertumbuhan jasad renik pembusuk sehingga bahan yang disimpan menjadi cepat rusak Pantastico, 1986.
Universitas Sumatera Utara
Pada penyimpanan buah-buahan, sirkulasi udara harus tetap dijaga. Pemerataan sirkulasi udara dapat dibantu dengan bantuan kipas angin. Penyusunan
buah-buahan yang telah dikemas dalam gudang penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu sirkulasi udara di antara peti-peti kemasan. Peti
tidak boleh berhimpit dengan dinding atau lantai agar respirasi yang berlangsung pada buah tidak menyebabkan pengab atau panas. Kelembapan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan buah, terutama buah yang disimpan. Kelembapan yang tidak sesuai dapat menimbulkan kerusakan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kelembapan yang rendah dan diimbangi dengan suhu yang tinggi akan mempercepat terjadinya transpirasi. Bila transpirasi berlangsung dalam waktu yang
cukup lama maka buah akan mengerut terutama bila buah yang dipetik belum mencapai usia maksimal belum matang benar. Kelembapan yang tinggi tidak
begitu berpengaruh buruk terhadap perkembangan buah dalam penyimpanan. Tetapi dapat menimbulkan kerugian secara tidak langsung. Kelembapan yang tinggi
memacu pertumbuhan mikroba pembusuk terlebih bila buah disimpan pada suhu kamar Zuhairini, 1996.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini bersifat eksperimental yaitu dengan membandingkan variasi konsentrasi emulsi dan variasi lama penyimpanan terhadap kadar vitamin C dan
nilai organoleptik warna,rasa dan aroma sebagai parameter. Penelitian dilakukan di Laboratorium Sintesis Bahan Obat, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera
Utara.
2.1 Alat-alat