PT Jasa Raharja persero, baik kantor yang berada di daerah tempat kecelakaan terjadi maupun di daerah dimana korbanahli waris korban berdomisili.
Dalam hal domisili korbanahli waris korban sama dengan daerah tempat terjadinya kecelakaan daerahwilayah kerja cabang PT Jasa Raharja, maka permintaan pembayaran
santunan asuransi dilayani dan diselesaikan oleh kantor cabang yang bersangkutan. Dalam hal domisili korbanahli waris korban berlainan dengan daerah tempat terjadinya
kecelakaan, maka permintaan atas santunan asuransi dapat diajukan kepada salah satu kantor cabang PT Jasa Raharja yang terdekat dan mudah dicapai oleh korbanahli waris korban
Kantor cabang PT Jasa Raharja yang terdekat dan mudah dicapai oleh korbanahli waris korban dapat melayani dan menyelesaikan permintaan dan pembayaran santunan asuransi, tetapi
keterangan mengenai hal ihwal kecelakaan yang terjadi dan kelengkapan dokumenberkas yang disyaratkan untuk memperoleh hak atas santunan asuransi, harus diberikandiisi oleh para pejabat
yang berwewenang dari daerah tempat terjadinya kecelakaan.
B. Penentuan Besarnya Ganti Rugi Yang Diterima Dari PT Jasa Raharja
PT jasa Raharja menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk iuran wajib dan sumbangan wajib, digunakan dimanfaatkan sesuai dengan tujuannya, yaitu pemberian jaminan
sosial berupa santunan asuransi. Besarnya jumlah pembayaran ganti kerugian pertanggungan dalam hal kematian, cacat
tetap, maksimum penggantian biaya-biaya perawatan dan pengobatan dokter dan penggantian biaya-biaya perawatan dan pengobatan dokter dan penggantian biaya-biaya penguburan di
tentukan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Pasal 2 angka 2 Peraturan
Universitas Sumatera Utara
Menteri Keuangan RI Nomor 36PMK.0102008 tentang Besar Santunan dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan dan Pasal 2 angka 2 Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 37PMK.0102008 tanggal 26 Februari 2008 tentang Besar Santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan Penumpang Umum di
DaratSungaiDanau, FerryPenyeberangan, Laut dan Udara dengan rincian sebagai berikut:
1. Bila korban meninggal dunia, maka santunan asuransi berupa sejumlah uang sebesar
Rp.25.000.000,- dua puluh lima juta rupiah diberikan kepada ahli warisnya yang sah, yaitu: a.
Jandanya dudanya yang sah b.
Bila tidak terdapat jandanya dudanya yang sah, maka diberikan kepada anak-anaknya yang sah,
c. Bila tidak terdapat anak-anaknya yang sah, maka santunan asuransi diberikan kepada
orang tuanya yang sah. 2.
Bila korban meninggal dunia tidak mempunya ahli waris, maka kepada yang menyelenggarakan penguburan jenazah korban akan diberikan sejumlah uang sesuai dengan
peraturan yang berlaku yaitu sebesar Rp.2000.000,- dua juta rupiah sebagai penggantian biaya-biaya penguburannya
3. Bila korban mengalami luka-luka, maka santunan asuransi diberikan berupa biaya perawatan
dan pengobatan yang dibukt ikan dengan kuitansi asli sah dari rumah sakit dokter yang merawat korban serta dari apotik dimana dilakukan pembelian obatnya. Maksimum
pemberian santunan yang diberikan oleh PT Jasa Raharja Persero cabang Sumatera Utara, adalah sebesar Rp.10.000.0000,- sepuluh juta rupiah.
4. Bila ternyata korban yang menderita luka-luka dan akibat luka-luka yang dideritanya
mengalami cacat permanen pada tubuhnya, yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas tersebut, maka kepada korban juga diberikan santunan asuransi cacat tetap berupa sejumlah
uang, yang besarnya sejumlah uang disesuaikan dengan tingkatan cacat tetap menurut ketetapan dokter yang merawat korban itu, yang maksimal diberikan oleh PT Jasa Raharja
Persero cabang Sumatera Utara adalah sebesar Rp.25.000.000.- dua puluh lima juta rupiah.
Dalam hal cacat tetap, ganti kerugian pertanggungan dihitung menurut daftar dan ketentuan-ketentuan perhitungan lebih lanjut sebagai berikut:
Dalam hal cacat tetap dari : kanan: kiri: a.
Kedua lengan atau kedua kaki ………………………… - 100 - b.
Satu lengan dan satu kaki ………………………… - 100 - c.
Penglihatan dari kedua mata ………………………… - 100 - d.
Akal budi seluruhnya dan tidak dapat sembuh yang menyebabkan tidak dapat melakukan suatu pekerjaan … - 100 -
e. Lengan dari sendi bahu ………………………… 70 - 60
Universitas Sumatera Utara
f. Lengan dari atau di atas sendi siku ……………………... 65 - 55
g. Tangan dari atau diatas sendi pergelangan tangan ………. 60 - 50
h. Satu kaki …………………………. 50 - 50
i. Penglihatan dari satu mata …………………………. 30 - 30
j. Ibu jari tangan ………………………….. 25 - 20
k. Telunjuk tangan …………………………... 15 - 10
l. Kelingking tangan ……………………………. 10 - 5
m. Jari tengah atau jari manis tangan ………………………… 10 - 5
n. Tiap-tiap jari kaki ……………………………. 5 - 5
Untuk mendapatkan santunan asuransi cacat tetap, harus dibuktikan dengan keterangan dokter atau yang berwewenang lainnya yang bersangkutan dengan perawatan korban, bahwa
cacat tetap yang diderita oleh korban adalah sebagai akibat dari kecelakaan alat angkutan penumpang umum dan kecelakaan lalu lintas jalan.
Besarnya santunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Undang-Undang Nomor 34
Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, ditetapkan berdasarkan Pasal 2 angka 2 Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 36PMK.0102008 tentang Besar Santunan dan
Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan dan Pasal 2 angka 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37PMK.0102008 tanggal 26 Februari 2008 tentang Besar Santunan dan Iuran
Wajib Dana Pertanggungan Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan Penumpang Umum di DaratSungaiDanau, FerryPenyeberangan, Laut dan Udara, sebagai berikut :
Jenis Santunan Angkutan Umum
DaratLaut Udara
Meninggal Dunia Rp.25.000.000,-
Rp.50.000.000,- Cacat Tetap maksimal
Rp.25.000.000,- Rp.50.000.000,-
Biaya Rawatan maksimal
Rp.10.000.000,- Rp.25.000.000,-
Biaya penguburan Rp.2000.000,-
Rp.2000.000,-
Universitas Sumatera Utara
Hak untuk mendapatkan santunan asuransi tidak boleh diserahkan kepada orang lain, juga tidak boleh digadaikan atau digunakan sebagai agunan pinjaman, tidak boleh disita untuk
menjalankan putusan hakim ataupun menjalankan failissement. Oleh karena itu, maka PT Jasa Raharja Persero tidak membayarkan memberikan uang
santunan asuransi kepada yang dikuasakan, tetapi langsung kepada yang berhak, yaitu korban atau ahli waris sah dari korban.
C. Proses Pengajuan Ganti Kerugian Kepada PT Jasa Raharja