BAB IV PELAKSANAAN ASURANSI SOSIAL PADA PT JASA RAHARJA
PERSERO TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PENUMPANG
A. Ruang Lingkup Pertangggungan Asuransi kecelakaan pada PT Jasa Raharja
Ruang lingkup pertanggungan PT Jasa Raharja persero diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang jo Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965 sebagai peraturan pelaksanaannya dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan jo Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 1965 sebagai peraturan pelaksanaannya. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 jo Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965,
mengatur bahwa: a.
Korban yang berhak atas santunan yaitu setiap penumpang sah dari alat angkutan penumpang umum yang mengalami kecelakaan diri, yang diakibatkan oleh penggunaan alat angkutan
umum, selama penumpang yang bersangkutan berada dalam angkutan tersebut, yaitu saat naik dari tempat pemberangkatan sampai turun di tempat tujuan.
b. Jaminan ganda kendaraan bermotor umum bis berada dalam kapal ferry, apabila kapal ferry
di maksud mengalami kecelakaan, kepada penumpang bis yang menjadi korban diberikan jaminan ganda.
c. Penumpang mobil plat hitam, bagi penumpang mobil plat hitam yang mendapat izin resmi
sebagai alat angkutan penumpang umum, seperti antara lain mobil pariwisata , mobil sewa dan lain-lain, terjamin oleh Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 jo Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 1965.
d. Korban yang mayatnya tidak diketemukan, penyelesaian santunan bagi korban yang
mayatnya tidak diketemukan dan atau hilang didasarkan kepada Putusan Pengadilan Negeri
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 jo Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965, mengatur bahwa:
a. Korban yang berhak atas santunan adalah setiap korban yang berada diluar alat angkutan lalu
lintas jalan yang menimbulkan kecelakaan, yang menjadi korban akibat kecelakaan dari penggunaan alat angkutan lalu lintas jalan tersebut sebagai demikian, diberi hak atas suatu
pembayaran dari dana kecelakaan lalu lintas jalan.
b. Kasus kecelakaan tabrak lari, terlebih dahulu dilakukan penelitian atas kebenaran kasus
kecelakaannya. Setiap penumpang sah dari kendaraan bermotor umum, kereta api, pesawat terbang
perusahaan penerbangan nasional dan kapal perusahaan perkapalanpelayaran nasional, diberi jaminan pertanggungan kecelakaan diri selama penumpang itu berada di dalam alat angkutan
yang disediakan oleh pengangkut untuk jangka waktu antara saat-saat sebagai berikut:
75
a. Dalam hal kendaraan bermotor umum: antara saat penumpang naik kendaraan yang
bersangkutan di tempat berangkat dan saat turunnya dari kendaraan tersebut di tempat tujuan. b.
Dalam hal kereta api: antara saat naik alat angkutan perusahaan kereta api di tempat berangkat dan saat turunnya dari alat angkutan perusahaan kereta api di tempat tujuan
menurut karcis yang berlaku untuk perjalanan yang bersangkutan. c.
Dalam hal pesawat terbang: antara saat naik alat angkutan perusahaan penerbangan yang bersangkutan atau agennya di tempat berangkat dan saat meninggalkan tangga pesawat
terbang yang ditumpanginya di tempat tujuan menurut tiketnya yang berlaku untuk penerbangan yang bersangkutan
d. Dalam hal kapal: antara saat naik alat angkutan perusahaan perkapalanpelayaran yang
bersangkutan di tempat berangkat dan saat turunnya di daratan pelabuhan tujuan menurut tiket yang berlaku untuk perjalanan kapal yang bersangkutan.
Pada dasarnya, semua korbanahli waris korban kecelakaan yang dijaminterjamin oleh Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan
Penumpang jo Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965 sebagai peraturan pelaksananya dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan jo Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965 sebagai peraturan pelaksananya, berhak mengajukan permintaan untuk mendapatkan santunan asuransi kepada salah satu kantor cabangperwakilan
75
Perhatikan Kembali Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965 Pasal 10
Universitas Sumatera Utara
PT Jasa Raharja persero, baik kantor yang berada di daerah tempat kecelakaan terjadi maupun di daerah dimana korbanahli waris korban berdomisili.
Dalam hal domisili korbanahli waris korban sama dengan daerah tempat terjadinya kecelakaan daerahwilayah kerja cabang PT Jasa Raharja, maka permintaan pembayaran
santunan asuransi dilayani dan diselesaikan oleh kantor cabang yang bersangkutan. Dalam hal domisili korbanahli waris korban berlainan dengan daerah tempat terjadinya
kecelakaan, maka permintaan atas santunan asuransi dapat diajukan kepada salah satu kantor cabang PT Jasa Raharja yang terdekat dan mudah dicapai oleh korbanahli waris korban
Kantor cabang PT Jasa Raharja yang terdekat dan mudah dicapai oleh korbanahli waris korban dapat melayani dan menyelesaikan permintaan dan pembayaran santunan asuransi, tetapi
keterangan mengenai hal ihwal kecelakaan yang terjadi dan kelengkapan dokumenberkas yang disyaratkan untuk memperoleh hak atas santunan asuransi, harus diberikandiisi oleh para pejabat
yang berwewenang dari daerah tempat terjadinya kecelakaan.
B. Penentuan Besarnya Ganti Rugi Yang Diterima Dari PT Jasa Raharja