Kemampuan Pemecahan Masalah Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar Tak Beraturan

21 a. Masalah translasi sederhana Jika alas sebuah segitiga ialah 4 cm dan tingginya 5 cm. hitunglah luas banagun tersebut b. Masalah translasi kompleks Sebidang tanah berbentuk persegi panjang yang mempunyai panjang dua kali dari lebarnya dan kelilingnya 1.500 m. Tanah tersebut ditanami kacang tanah yang masing-masing kacang tanah berjarak satu sama lain 10 cm. Pada perbatasan tanah tersebut juga ditanami. Bila satu kg kacang tanah berisi 1.500 butir kacang tanah, barapa Kg kacang tanah yang dibutuhkan untuk menanami sebidang tanah tersebut. Masalah aplikasi ialah masalah yang merupakan penerapan dari teorikonsep yang telah dipelajari pada matematika. Contohnya: “Pak Joko memiliki kebun yang berbentuk persegi panjang berukuran 25 � × 16 �. Disekeliling bagian luar kebun tersebut akan ditanami rumput selebar 1 m. jika harga rumput Rp.12.000,00 per m 2 ., maka biaya yang diperlukan untuk membeli rumput tersebut ialah ?” Masalah proses ialah masalah yang berhubungan dengan menyusun langkah-langkah merumuskan pola dan strategi khusus dalam me nyelesaikan masalah. Contoh: “Luas sebuah trapesium sama dengan luas sebuah jajargenjang. Diketahui jajargenjang tersebut memiliki panjang alas 12 cm dan tinggi 8 cm. Bila trapesium tersebut mempunyai tinggi 8 cm dan panjang salah satu sisi sejajarnya ialah 10 cm, berapakah panjang sis sejajar yang lain?” Masalah teka-teki ialah masalah yang dimaksudkan untuk rekreasi dan kesenangan serta alat yang digunakan untuk mencapai alat afektif dalam pembelajaran matematika. Contoh: “Masukanlah bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 kedalam kotak-kotak 3 × 3 sedemikian rupa sehingga jumlah bilangan mendatar, menurun, dan diagonal berjumlah 15”. 22 Ada beberapa keterampilan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah anta lain: 25 1. Memahami soal 2. Memilih pendekatan atau strategi pemecahan 3. Menyelesaikan model 4. Menafsirkan solusi Berikut ini diagram alur matematika sebagai cara memecahkan yang dikutif pusat kurikulum Depdiknas 2003. Gambar 2.1 Matematika Sebagai Cara Memecahkan Masalah

5. Pendekatan Open Ended a.

Pengertian Pendekatan Open Ended Pendekatan open ended ialah pembelajaran dengan problem terbuka yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara flexsibelity dan solusinya juga beragam cara multi jawaban, fluency. 26 Sedangkan Shimada berpendapat bahwa pendekatan open 25 Nahrowi Adji, Pemecahan Masalah Matematika …, h, 15 26 Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Sidoarjo: Mas Media , h, 62 4. SITUASI MASALAH ATAU SOAL NYATA SOLUSI PERUMUSAN MASALAH MODEL MATEMATIKA A Matematika Sebagai cara Memecahkan Masalah Pemeriksaan hasil sederhanaan interpretasi matematisasi transformasi 23 ended ialah salah pendekatan dalam pembelajaran yang dilakukan dengan mengkombinasikan antara pemahaman, kemampuan, atau cara berfikir siswa yang telah dipelajari sebelumnya. 27 Sedangkan Sudiarta Poppy, 2002:2 mengatakan bahwa secara konseptual open ended problem dapat dirumuskan sebagai masalah atau soal-soal matematika yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga memiliki beberapa, atau mungkin banyak jawaban yang benar dan banyak cara untuk mencapai solusi tersebut. 28 Chessman berpendapat Wakefild dan velardi, 1995:485 pertanyaan open ended memerlukan respon mengenai proses berpikir, kemampuan menyusun generalisasi, dan kemampuan mencari hubungan antara dua konsep. 29 Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kretivitas, kognisi tinggi, komunikasi- interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntut untuk berinprovisasi mengembangkan metode, cara atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban yang beragam. Selanjutnya siswa diminta untuk menjelaskan proses mencapai jawaban tersebut. Sehingga pada ahirnya proses pembelajaran ini mementingkan proses dari pada hasil yang diperoleh. Proses pembelajaran yang dilakukan disekolah biasanya dilakukan dengan menjelaskan konsep-konsep dilanjutkan dengan contoh, lalu dilanjutkan dengan mengerjakan latihan-latihan soal matematika. Pendekatan ini didominasi oleh penyajiaan masalah matematika dalam bentuk tertutup Closed Problem atau Higly Structured Problem, yaitu permasalahan matematika yang dirumuskan 27 Pembelajaran Dengan Pendekatan Open Ended untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP oleh Gusni Satriawati dalam ALGORITMA, Vol. 1, No. 1, Tahun 2006, h, 105 28 http:arifin muslim.wordpress.comPosted on April 9, 2010 by arifin Muslim 15 November 2010, 13:03 WIB 29 Gusni Satriawati, Pembalajaran Matematika dengan Pendekatan open ended pada Pokok Bahasan Dalil Phythagoras di Kelas II SMP dalam Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar. Jakarta : IISEP, 2007, h, 159. 24 sedemikian rupa, sehingga hanya memiliki satu jawaban yang benar dan satu cara pemecahanya. 30 Selain itu pendekatan pembelajaran ini disajikan secara eksplisit dan terstruktur mulai dari apa-apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan metode apa yang digunakan. Artinya, ide-ide serta konsep-konsep, pola-pola hubungan matematika, serta strategi serta teknik, dan algoritma pemecahanya disajikan secara eksplisit sehingga siswa dengan mudah menebak dan mendapat solusi tanpa proses mengerti. Sebaliknya yang menjadi masalah ialah ketika soal matematika yang diberikan sedikit saja diubah, maka siswa akan merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. Hal ini mendasari adanya reorientasi pembelajaran matematika yang tidak hanya terbatas pada penyajian matematika tertutup. Pembelajaran matematika yang melatih routin basic skills saja, tetapi harus dikembangkan pembelajaran matematika dengan memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk membangun dan mengembangkan pemahaman konsep matematika secara mendalam dept understanding. Khususnya dalam mengembangkan konsep matematika siswa dalam menginvestasi dan memecahkan masalah problem solving Problem Possing, berargumentasi dan berkomunikasi secara matematika mathematical reasoning and communication, melakukan penemuan kembali reventasion dan membangun contruction konsep matematika secara mandiri, berfikir kreatif dan innovativ, yang melibatkan imajinasi dan intuisi, dan mencoba-coba trial and error, penemuan discovery, prediksi prediction, dan generalisasi generalization, melalui pemikiran divergen dan orisional. Oleh sebab itu maka pembelajaran yang cocok untuk cita-cita ini ialah pembelajaran yang berorientasi pada masalah matematika konstektual terbuka contextual open ended problem solving. 30 Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berorientasi Pemecahan Masalah Kontekstual Open Ended oleh I Gusti Putu Sudiarta …, h, 584 25

b. Landasan Teoritis Pembelajaran Open Ended

Pembelajaran open ended mula-mula berkembang di Jepang sejak tahun 70-an berdasarkan penelitian Shimada. Model pembelajaran ini merupakan pengembangan dan modifikasi dari jenis pembelajaran problem based learning. Perbedaanya terletak pada tuntunanya dan karakteristik dari masalah matematika yang dijadikan bahan pengajaran. Jenis dan karakteristik masalah yang dijadikan fokus masalah ialah masalah yang tergolong il-problem yaitu masalah matematika yang disusun sedemikian rupa sehingga memiliki beberapa jawaban yang masuk akal multiple reasonable solusion, dan lebih dari satu pemecahan masalah yang masuk akal saja multiple reasonable algoritm and prosedurer. Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended dilakukan dengan memberikan problem terbuka kepada siswa. Dalam proses pembelajaran, siswa diarahkan untuk dapat menjawab permasalahan dengan banyak cara atau bahkan dengan banyak jawaban. Proses pembelajaran ini pada akhirnya dapat memancing siswa untuk dapat meningkatkan potensi intelektual dalam proses menemukan sesuatu yang baru dalam proses pembelajaran. Selain itu menurut Shimada 1997 dalam pembelajaran matematika rangkaian pengetahuan, keterampilan, konsep, prinsip, atau aturan diberikan kepada siswa diberikan langkah demi langkah. Langkah demi langkah tersebut diberikan tidak sebagai hal yang terpisah atau saling lepas, namun harus disadari sebagai rangkaian yang terintegrasi dengan kemapuan dan sikap dari setiap siswa, sehingga dalam pikiranya akan terjadi pengorganisasian yang optimal. 31 Adapun tujuan pembelajaran open ended menurut Nohda2000 ialah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir 31 Erman Suherman dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA, 2003, h, 124.