Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN

90 Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut: Gambar 4.22 Hasil Kerja Siswa Menggunakan Persegi Berukuran 2 �� × 2 �� b. Persegi Panjang Dalam menyelesaikan soal luas bangun datar yang diberikan yang diberikan, ada beberapa ukuran persegi panjang yang digunakan seperti persegi panjang berukuran 1 �� × 0,5 ��, dan 2 �� × 0,5 �� . Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut: luas persegi panjang = 1 �� × 0,5 �� = 0,5 �� 2 1 �� 0,5 �� 91 Gambar 4.23 Hasil Kerja Siswa Menggunakan Persegi Panjang Berukuran 1 �� × 0,5 �� Gambar 4.24 Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Persegi Panjang Berukuran 2 �� × 0,5 �� luas persegi = 2 �� × 2 �� = 4 �� 2 2 �� 0,5 �� Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut 92 c. Segitiga Dalam menyelesaikan soal luas bangun datar yang diberikan yang diberikan, ada beberapa ukuran segitiga yang digunakan seperti berukuran × � ��� = 0,5 �� × 1��, 1 �� × 1 ��, dan 2 �� × 1 �� begitujuga dengan bentuknya ada siswa yang menggunakan segitiga siku-siku dan segitiga sama kaki. Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut: Gambar 4.25 Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Segitiga Berukuran 1 �� × 0,5 �� luas segitiga = 1 �� × 0,5 �� 2 = 0,25 �� 2 Segitiga siku-siku luas segitiga = 1 �� × 1 �� 2 = 0,5 �� 2 Segitiga siku-siku 0,5 �� 1 �� 1 �� 1 �� 93 Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut: Gambar 4.26 Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Segitiga Berukuran 1 �� × 1 �� Gambar 4.27 Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Segitiga Berukuran 2 �� × 1 �� Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut 1 �� 2 �� luas segitiga = 1 �� × 2 �� 2 = 1 �� 2 Segitiga siku-siku 94 Gambar 4.28 Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Segitiga Berukuran 1 �� × 0,5 �� Gambar 4.29 Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Segitiga Berukuran 1 �� × 1 �� Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut luas segitiga = 0,5 �� × 1 �� 2 = 0,25 �� 2 Segitiga sama kaki 0,5 �� 1 �� Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut luas segitiga = 1 �� × 1 �� 2 = 0,5 �� 2 Segitiga sama kaki 1 �� 1 �� 95 d. Jajargenjang Dalam menyelesaikan soal luas bangun datar yang diberikan ada beberapa ukuran persegi yang digunakan seperti jajargenjang berukuran 2 �� × 1 �� dan 1 �� × 0,5 ��. Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut: Gambar 4.30 Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Jajargenjang Berukuran 1 �� × 2 �� Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut: luas Jajargenjang = 2 �� × 1 �� = 2 �� 2 1 �� 2 �� 1 �� 0,5 �� luas Jajargenjang = 1 �� × 0,5 �� = 0,5 �� 2 96 Gambar 4.31 Hasil Kerja Siswa Menggunakan Jajargenjang Berukuran 1 �� × 0,5 �� Adanya variasi yang digunakan tersebut menunjukan adanya berapa keterampilan siswa dalam melakukan pemecahan masalah seperti yang dikemukakan Nahrowi Adji antara lain: 41 1. Siswa telah dapat memahami soal yang diberikan yaitu siswa diminta menghitung luas bangun datar tak beraturan. 2. Siswa telah dapat memilih pendekatan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal luas bangun datar tak beraturan dengan menggunakan luas bangun datar beraturan. 3. Siswa dapat membuat model yang digunakan untuk menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan dengan membuat gambar bangun datar beraturan pada bangun datar tak beraturan. 4. Pada langkah terakhir siswa dapat menafsirkan solusi yaitu siswa dapat menentukan luas bangun datar tak beraturan berdasarkan luas bangun datar beraturan yang telah didefinisaikan sebelumnya. 41 Nahrowi Adji, Pemecahan Masalah Matematika …h, 15 97 Pada siklus I siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan, beberapa siswa terlihat masih bingung dalam menentukan dan mendefinisikan luas bangun datar tak beraturan sehingga pada akhirnya hasil yang didapatkan masih belum dalam satuan luas baku dalam ukuran satuan luas. Namun pada siklus II siswa sudah dapat mendefinisikan luas bangun datar beraturan, menggunakan ukuran dan variasi bentuk bangun datar, meyelesaiakannya dalam model dan menafsirkanya dalam penyelesaikan masalah dan menentukan luas bangun datar tak beraturan. Selain itu pada siklus I siswa belum dapat mentranslasikan solusi yang diperoleh dalam ukuran satuan baku dan pada siklus II terlihat siswa telah dapat mentranslaskan solusi yang diperoleh dalam satuan ukuran luas. Hal ini pula karena siswa telah mendefinisikan strategi dan pendekatan yang digunakan secara jelas di awal. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa mengalami peningkatan. Selain itu penerapan pendekatan open ended dikelas VII selama kegiatan penelitian dilakukan dapat memudahkan siswa dalam menyelesaikan soal luas bangun datar tak beraturan siswa. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan mengalami peningkatan cukup baik. Pada siklus I rata-rata kemampuan siswa menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa ialah 69,84 dan mengalami peningkatan pada siklus II rata-rata kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa menjadi 83,80. Peningkatan rata- rata nilai kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa sebesar 14,41 Maka dapat dikatakan bahwa penerapan pendekatan open ended dapat meningkatkan kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa. 98 2. Respon siswa terhadap pendekatan open ended. Pendekatan open ended ialah pendekatan pembelajaran yang dalam proses pelaksanaanya menggunakan soal-soal yang terbuka. Hal ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan eksplorasi dalam proses pembelajara. Menurut Nohda 2000 tujuan pembelajaran open ended ialah membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir matematika siswa melalui problem solving secara simultan. 42 Dengan kata lain bahwa kegiatan kretif dan pola pikir matematika siswa harus dikembangkan semaksimal mungkin sesuai kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Yang perlu diperhatikan ialah pemberian kesempatan kepada siswa untuk berfikir secara bebas sesuai dengan minat dan kemampuannya. Proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan open ended dapat membuat siswa senang dan bersemangat dalam belajar matematika. Hal ini sesuai dengan pengakuan siswa yang diperoleh dari pendapat siswa dalam jurnal harian dan wawancara yang dilakukan oleh beberapa orang siswa dalam setiap akhir siklus pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada akhir siklus I dan II siswa mengaku senang dengan pembelajaran menggunakan pendekatan open ended karena siswa dapat menyelesaikan soal yang permasalalahan yang diberikan dengan berbagai strategi. Selain itu, siswa dapat berdiskusi dengan teman jika mengalami kesulitan dan suasana dalam proses pembelajaran santai sehingga siswa dapat mengerti materi yang diajarkan karena siswa sendiri yang menyelesaikan permasalahan tersebut. Siswa tidak hanya diam mendengarkan pelajaran yang diberikan oleh guru tetapi siswa dituntut untuk aktif proses pembelajaran dikelas. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap jurnal harian siswa selama siklus I dan siklus II diperoleh bahwa terjadi penurunan rata- rata persentase tanggapan negatif dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I rata-rata persentase tanggapan negatif siswa sebesar 37,09 menurun 42 Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer ,… h, 123 99 menjadi 19,36 pada siklus II. Sedangkan rata-rata persentase tanggapan positif siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 62,90 menjadi 80,65 pada siklus II. Hal ini menunjukan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran menggunakan pendekatan open ended. Maka berdasarkan hasil wawancara dan lembar jurnal harian siswa hal ini menunjukan bahwa siswa memiliki respon positif terhadap proses pembelajaran mengggunakan pendekatan open ended. 3. Kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa menggunakan pendekatan open ended . Penerapan pendekatan open ended dikelas VII-4 selama kegiatan penelitian dilakukan dapat memudahkan siswa dalam menyelesaikan luas bangun datar beraturan siswa. Hal ini dapat dilihat peningkatan rata-rata nilai kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan. Nilai rata-rata kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa ialah 68,52 pada siklus I mengalami peningkatan pada siklus II, nilai rata-rata kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa menjadi 85,03. Peningkatan nilai rata-rata kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa sebesar 16,51. Selain itu hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya antara lain oleh Dhian Desianasari 2007 dalam penelitianya berjudul “Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMPN 1 Semarang tahun pelajaran 20062007 pada pokok bahasan luas daerah segiempat melalui pembelajaran pendekatan open ended ” pada hasil penelitianya menyimpulkan pembelajaran Pendekatan open ended dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan luas daerah segiempat siswa kelas VII SMP N 1 Semarang tahun pelajaran 20062007. Selama proses penelitian berlangsung, siswa selalu hadir dalam setiap pertemuan tidak ada siswa yang bolos dalam proses pemebelajaran walaupun terdapat beberapa orang siswa tidak hadir karena sakit atau izin. 100 Selaian itu siswa terlihat sangat antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti, siswa bekerjasama satu sama lain dalam menyelesaikan tugas yang diberikan peneliti, menyelesaikan lembar pekerja rumah PR yang diberikan setiap ahir pertemuan. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa meningkat jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional yang dilakukan guru dikelas tersebut. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Joko Tri Leksono 2005 “Berproses pada pembelajaran Pendekatan open ended terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus kelas VIII SMP negeri 4 pati”. Maka berdasarkan hal tersebut maka penerapan pendekatan pembelajaran open ended dapat meningkatkan kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa. 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan dapat disimpulkan hal- hal sebagai berikut: 1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open ended dapat meningkatkan kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan mengalami peningkatan cukup baik. Pada siklus I nilai rata-rata kemampuan siswa menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa ialah 69,84 dan mengalami peningkatan pada siklus II, nilai rata-rata kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa menjadi 83,80. Peningkatan rata-rata nilai kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa sebesar 14,41. Selain itu peningkatan kemampuan luas bangun datar tak beraturan siswa dapat dilihat dari adanya variasi bentuk dan ukuran bangun datar yang digunakan siswa dalam menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan. Peningkatan kemampuan siswa juga dapat dilihat dalam memahami permasalahan yang disajikan, memilih pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan, membuat model terhadap masalah yang disajikan, mentranslasi permasalahan yang disajikan untuk menentukan solusi terhadap masalah yang disajikan. 2. Siswa memiliki respon yang positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open ended. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa orang siswa yang menyatakan siswa merasa dengan menggunakan pendekatan open ended merasa lebih mudah memahami proses pembelajaran. Selain itu berdasarkan hasil analisis jurnal harian diperoleh bahwa pada siklus I rata-rata persentase tanggapan negatif siswa sebesar 37,09 menurun menjadi 19,36 pada siklus II. 102 Sedangkan rata-rata persentase tanggapan positif siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 62,90 menjadi 80,65 pada siklus II. Hal ini menunjukan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran menggunakan pendekatan open ended. 3. Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open ended dapat meningkatkan kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa. Hal ini dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan. Pada siklus I nilai rata-rata kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa ialah 68,52 dan mengalami peningkatan pada siklus II, nilai rata- rata kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa menjadi 85,03. Peningkatan nilai rata-rata kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa sebesar 16,51.

B. Saran

Saran yang dapat penulis sumbangkan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai beriku 1. Hendaknya guru menerapkan pendekatan open ended dalam proses pembelajaran matematika terutama pada pokok bahasan segi empat dan menentukan luas bangun datar tak beraturan. 2. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis problem open ended, permasalahan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan peserta didik. 3. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan open ended diperlukan perhatian khusus dalam merencanakan waktu dan memilih materi yang akan diajarkan sehingga dengan perencanaan yang seksama dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang dan materi yang disampaikan dapat lebih mudah diserap oleh peserta didik. 4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari penelitian ini. 103 DAFTAR PUSTAKA Adji, Nahrowi. Pemecahan Masalah Matematika Bandung : UPI Press, 2008. ____________ dan Deti Rostika, Konsep Dasar Matematika. Bandung : UPI Press, 2008. Arikunto ,Suharismi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006. ________________. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 2002. Dirjen Depdiknas. Lesson study dan Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Depdiknas. 2008. Depdiknas. Panduan Pembinaan Sekolah Standar Nasonal. Jakarta : Depdiknas. ________. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Menengah Pertama SMP dan Madrastah Tsanawiyah. Jakarta: Dharma Bhakti. 2004. ________. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakata: Balai Pustaka. 2002. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. Pedoman Umum Pengujian Berbasis Kemampuan Dasar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta : Dharma Bhakti. 2000. Fadjar Shadiq , M App, Sc. Penalaran, Pemecahan Masalah dan komunikasi Matematika.Yogyakarta : Depdiknas. 2004 Fatra, Maifalinda dan Abd. Razak. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: FITK UIN Jakarta: 2010 Holland, Roy. Kamus Matematika. 2004. http:arifin muslim.wordpress.comPosted on April 9, 2010 by arifin Muslim 15 November 2010, 13:03 WIB. http:t4belajar.wordpress.com20090424pendidikan-indonesia-ranking-109- malaysia-61, 12 Febuari 2011, 13.00 WIB Pedoman Penulisan Skripsi. FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2007. Prawidilaga Dewi Salma, Prinsip Disain Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung:Rosda Karya. 2006. Satriawati, Gusni. Pembalajaran Matematika dengan Pendekatan open ended pada Pokok Bahasan Dalil Phythagoras di Kelas II SMP dalam 104 Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar. Jakarta: UIN Press. 2007 Sobel, Max A. Mengajar Matematika edisi 3. Jakarta Erlangga, 2002. Soekarjo, Dr. M dan ukim Komarudin M. Pd. Landasan Pendidikan konsep dan Aplikasinya, Bandung: Pt. raja Grafindo Persada, 2009. Sudiarta, Igusti Putu. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berorientasi Pemecahan Masalah Kontekstual Open Ended. Dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 38, no 1. Tahun 2005, h, 582. Suherman, Erman dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA. 2003. Suyatno. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Mas Media. Windayana, Husen dkk. Geometri dan Pengukuran . Bandung : Upi Press. 2008. Negroho,ST., dan B, Harahap. Ensiklopedia Matematika. Jakarta : PT Ghalia Indonesia. 1999.